Sejumlah Area PON Papua Selesai Dibangun
Oleh : Moses Waker
Pekan olahraga nasional (PON) ke-20 rencananya akan diselenggarakan di Papua. Walau akan mundur dari jadwal semula, namun area untuk para atlet berlaga sudah selesai dibangun. Sehingga mereka akan bisa bertanding sepakbola, voli, dan cabang olahraga lain dengan aman.
Papua siap menyambut para atlet nasional yang akan bertanding di PON ke-20. Warga sipil amat bangga karena mereka ditunjuk jadi tuan rumah dan bisa menampilkan keindahan wilayahnya kepada khayalak ramai. Papua sudah modern sehingga dipercaya jadi penyelenggara acara sekaliber PON.
Pelaksanaan PON XX di Bumi Cendrawasih memang dimundurkan jadi tahun 2021, karena sekarang masih masa pandemi. Namun bukan berarti persiapannya juga ikut mundur. Sejak awal tahun 2020, beberapa venue sudah siap untuk menampung para atlet. Sementara pada bulan oktober ini, ada 9 area PON yang diresmikan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe.
Kesembilan area tersebut antara lain: Istora Papua, Stadion Lukas Enembe, arena aquatik, tempat menembak outdoor, lapangan softball dan baseball di Uncen dan Auri Sentani, GOR STT GIDI, arena futsal dan lapangan tenis. Semua dibangun untuk jadi tempat pertandingan olahraga. Saat sudah selesai 100% maka para atlet tidak akan khawatir, karena bangunannya bagus dan layak pakai.
Peresmian 9 area olahraga tersebut dilakukan secara virtual, lagi-lagi karena masih masa pandemi. Acara online dilakukan karena jika diselenggarakan dalam stadion, takut tidak bisa mematuhi protokol kesehatan physical distancing. Walau peresmiannya secara virtual, namun masyarakat merasa puas karena bisa menyaksikannya dari rumah. Justru karena acaranya online, maka penontonnya malah lebih banyak.
Seluruh venue di Papua yang sudah siap, menunjukkan kesiapan pemerintah daerah untuk menjadi tuan rumah PON. Mereka sudah berlelah-lelah merancang dan membangun Istora serta area lain, sehingga bisa digunakan untuk berbagai cabang olahraga. Terlebih, area yang sudah selesai bukan hanya di darat, tapi juga air seperti venue aquatik.
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah Papua sangat bangga menjadi penyelenggara PON XX. Sehingga mereka mempersiapkan area dan segala pendukungnya dengan sempurna. Justru karena venue tersebut baru jadi, maka siap digunakan. Bangunan itu sudah apik dan tidak ada cacat sama sekali.
Para atlet tak perlu takut untuk datang ke Papua, karena selain venue-nya sudah jadi, kesehatan dan keamanan juga didukung 100%. Mereka tak perlu mengkhawatirkan desas-desus tentang Bumi Cendrawasih yang katanya dihuni nyamuk malaria, karena semua hama di area pertandingan sudah dibasmi. Faktor kesehatan para atlet menjadi nomor 1.
Selain itu, para atlet juga tak perlu takut dengan oknum separatis. Walau di Papua kadang diganggu oleh KKB dan OPM, namun aparat gabungan TNI dan Polri sudah berjaga, agar nanti PON berlangsung dengan aman. Tanpa ada gangguan dari pasukan pembelot. Keamanan dijamin dan ditingkatkan, sehingga par atlet bisa berlaga di area dengan nyaman.
Faktor logistik juga sangat diperhatikan oleh pemerintah daerah Papua. Mulai dari tempat penginapan sampai sarana transportasi, dijamin aman dan menyenangkan. Karena saat ini sudah didukung oleh infrastruktur seperti Jalan Trans Papua dan Bandara Tyhes Hiyo Eluay (dulu: Bandara Internasional Sentani). Wisma atlet juga disiapkan dengan baik.
Persiapan PON XX sudah 100% dan kesembilan areanya sudah sempurna. Meski acara ini diundur jadi tahun depan, namun bukan berarti panitia jadi berleha-leha. Mereka tetap bersiap dan membersihkan venue, agar nantinya ketika para atlet dan pelatihnya datang, sudah ready dan bertanding dengan maksimal. Sehingga penyelenggaraan PON jadi sukses besar.
(Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Makassar)