Warta Strategis

Masyarakat Harus Patuhi PPKM Demi Pemulihan Ekonomi

Oleh : Berliana Prameswari )*

PPKM akan sukses jika masyarakat mematuhinya. Selain untuk mengendalikan penularan corona, PPKM juga merupakan cara untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

PPKM yang terus diperpanjang membuat masyarakat bertanya-tanya, mengapa? Pemerintah sendiri memutuskan untuk memperpanjang PPKM karena kasus covid di Indonesia masih cukup tinggi, di kisaran 20.000 orang per hari. Meski sudah mengalami penurunan (hampir 100% ) dari bulan lalu tetapi angkanya belum begitu bagus.

Masyarakat akhirnya mengerti bahwa PPKM dibuat untuk keselamatan mereka sendiri, karena mobilitas yang rendah akan menurunkan kasus corona. Selain untuk kesehatan, ternyata juga berdampak positif pada perekonomian. Penyebabnya karena jika semua orang tidak kena corona, keadaan akan kembali seperti biasa dan roda perekomian bisa bergulir lebih cepat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta masyarakat agar mematuhi aturan PPKM level 4 demi kepulihan ekonomi dan terbukanya peluang usaha serta lapangan kerja. Oleh karena itu ia menanggapi positif perpanjangan program ini. PPKM merupakan bagian dari ikhtiar bersama untuk bangkit dari pandemi covid-19 serta tantangan ekonomi.

Kita wajib untuk menaati PPKM demi masa depan perekonomian Indonesia. Program ini bukanlah lockdown yang ditakutkan oleh orang-orang, tetapi sebuah cara untuk mengendalikan mobilitas masyarakat, sehingga ada penurunan kasus corona. Jika semua sehat maka bisa bekerja keras dan memperbaiki kondisi perekonomian negara yang sempat agak oleng pada awal pandemi.

Bayangkan jika tidak ada PPKM maka akan sangat mengerikan. Jika banyak orang dibebaskan untuk berjalan-jalan seperti biasa, bahkan sampai ke luar negeri, berapa kasus corona yang terjadi? Sebelum PPKM saja jumlah pasien sudah 50.000-an per hari. Jika tidak ada PPKM takut terjadi kematian massal.

Ketika banyak yang sakit lalu meninggal dunia maka akan sangat tragis, karena banyak orang berputar dari Rumah Sakit, Rumah Duka, lalu ke peristirahatan terakhir alias kuburan. Semua orang sibuk sampai lalai pada kegiatan perekonomian dan efek buruknya bisa berdampak pada finansial negara. Bahkan pasar modal dan dunia saham juga bisa ikut terpuruk.

Kita tentu tidak ingin kemungkinan buruk ini terjadi, sehingga perpanjangan PPKM harus dihadapi dengan ikhlas. Ketika masih berjuang untuk membangkitkan ekonomi, maka cara pertama adalah dengan menaati aturan-aturan PPKM. Di antaranya dengan mengurangi mobilitas dan meningkatkan imunitas tubuh.

PPKM tidak mematikan perekonomian karena para pedagang mulai beralih ke ranah online. Malah pasarnya jadi makin besar karena mereka mendapatkan customer dari seluruh Indonesia, bahkan dunia. Dengan digital marketing mereka bisa sukses memasarkan produknya dan tetap berkarya walau di tengah pandemi.

Sandiaga menambahkan, komitmen Kemenparekraf dalam mendukung PPKM level 4 adalah dengan menutup sementara destinasi wisata dan ekonomi kreatif. Juga menunda semua kegiatan parekraf sesuai dengan aturan pemerintah. Selain itu, juga disalurkan bansos untuk pelaku uaha pariwisata dan ekonomi kreatif.

Penutupan tempat wisata perlu dianggap sebagai sesuatu yang positif karena untuk menghindari kerumunan, yang bisa menyebabkan kluster corona baru. Lebih baik pengelola menutup sementara daripada nekat membuka dan akhirnya banyak yang terinfeksi virus covid-19. Kerugiannya akan lebih besar lagi.

Masyarakat harus menaati aturan saat PPKM level 4 diberlakukan dan jangan seenaknya sendiri. Program ini tak hanya efektif untuk dunia kesehatan tetapi juga ekonomi. Penyebabnya karena jika semua orang bebas corona, pasar akan kembali rancak dan roda finansial negara bergulir makin cepat.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih