Semua Pihak Wajib Jaga Situasi Kondusif Jelang Pilkada Serentak
Oleh : Andika Rachman )*
Masyarakat Indonesia akan kembali menyuarakan hak pilihnya pada Pesta Demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Rakyat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang mereka anggap paling tepat untuk memimpin daerah mereka. Namun, menjelang Pilkada, sering kali situasi menjadi tegang dan potensi konflik meningkat. Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pihak untuk menjaga situasi kondusif agar proses demokrasi dapat berjalan dengan baik dan hasilnya dapat diterima dengan adil oleh semua pihak.
Dalam konteks Pilkada, terdapat berbagai pihak yang memiliki peran dan tanggung jawab untuk menjaga situasi tetap kondusif. Pihak-pihak ini meliputi pemerintah, partai politik, calon kepala daerah, serta masyarakat. Setiap pihak memiliki tanggung jawabnya masing-masing, dan kerja sama antar semua pihak sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang aman dan tertib.
Guna menjaga situasi dan kondisi setiap wilayah jelang pelaksanaan Pilakada 2024, Polda Metro Jaya menggelar Patroli Skala Besar untuk menciptakan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat di wilayah Jakarta. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pihaknya telah melaksanakan Patroli Skala Besar yang melibatkan Ditsamapta, Brimob Polda Metro Jaya dan satuan Kewilayahannya dengan tujuan menciptakan situasi kondisi Kamtibmas menjelang Pilkada serentak tahun 2024 di DKI Jakarta.
Patroli dilaksanakan sebagai tindakan preventif dan sebagai upaya menunjukkan kehadiran Polisi di tengah masyarakat sebagai pelindung dan pelayan masyarakat serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menciptakan situasi yang kondusif, karena dengan adanya kerjasama antar Polisi dan masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang aman sehingga pelaksanaan Pilkada serentak 2024 dapat berlangsung dalam suasana yang aman dan damai.
Berbagai upaya dilakukan aparat keamanan guna menjaga situasi kondusif khususnya jelang Pilkada. Salah satu upaya yang dilakukan aparat keamanan pada wilayah Sulawesi Tenggara, sebanyak 1.025 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, Damkar, Dinas Kesehatan, BPBD, Basarnas dan Linmas mengikuti simulasi keamanan kota (Sispamkota) jelang persiapan Pilkada 2024.
Wakapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol. Soeseno Noerhandoko mengatakan kegiatan Sispamkota merupakan langkah strategis untuk memastikan kesiapan kita dalam mengamankan Pilkada 2024. Melalui kegiatan ini kita dapat mengidentifikasi dan memperbaiki potensi kelemahan yang ada. Dengan komitmen menjaga keamanan dan kelancaran sebagai prioritas utama. Polda Sulteng telah mengantisipasi berbagai potensi gangguan seperti aksi kekerasan, isu SARA, dan gangguan keamanan lainnya yang berpotensi menghambat pelaksanaan Pilkada.
Penting untuk seluruh masyarakat untuk bersama-sama memastikan situasi tetap kondusif selama Pilkada 2024, dengan menghindari aksi provokasi, penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian selama Pilkada serta wajib melaporkan segala tindakan mencurigakan kepada pihak berwajib.
Masyarakat sebagai pemilih juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga situasi kondusif menjelang Pilkada. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses Pilkada sangat penting untuk menciptakan suasana yang aman dan demokratis. Masyarakat diharapkan untuk menggunakan hak suara mereka dengan bijaksana dan tidak mudah terprovokasi oleh berita atau informasi yang tidak jelas kebenarannya.
Keterlibatan masyarakat dalam proses pengawasan pemilu juga sangat diperlukan. Melalui pengawasan yang aktif, masyarakat dapat membantu mencegah terjadinya kecurangan atau pelanggaran dalam proses Pilkada. Selain itu, masyarakat harus mempromosikan sikap saling menghargai dan toleransi, serta menghindari tindakan-tindakan yang dapat memperburuk situasi.
Selain itu, pemerintah harus mengantisipasi potensi masalah yang mungkin timbul selama proses Pilkada. Misalnya, pemerintah perlu bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah tindakan kekerasan atau intimidasi. Pihak pemerintah juga harus memastikan bahwa informasi terkait Pilkada disampaikan secara transparan kepada masyarakat, agar tidak ada kesalahpahaman atau spekulasi yang dapat memicu ketegangan.
Wakil Presiden, Ma’ruf Amin mengatakan dengan sinergitas seluruh elemen masyarakat maka dapat mewujudkan pilkada yang aman dan damai serta menghasilkan pemimpin berintegritas. Oleh karena itu, Wapres mengharapkan seluruh masyarakat dapat menjaga situasi politik tetap sejuk dan damai menjelang dan saat penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 pada 27 November mendatang.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengatakan pentingnya semua masyarkat penting untuk mengedepankan kebersamaan daripada memfokuskan pada perbedaan yang ada sehingga masyarakat tetap bersatu demi menciptakan suasana yang aman dan damai saat pelaksanaan Pilkada serentak 2024
Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, memegang peranan kunci dalam menjaga situasi kondusif menjelang Pilkada. Tugas utama pemerintah adalah memastikan bahwa proses Pilkada berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Ini termasuk menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan Pilkada, seperti tempat pemungutan suara (TPS) dan sistem keamanan.
Peningkatan kerja sama antar pihak, mendorong semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan suasana Pilkada yang kondusif. Kerja sama antara pemerintah, partai politik, calon kepala daerah, dan masyarakat sangat penting untuk mengatasi potensi masalah yang mungkin timbul.
Menjelang Pilkada, menjaga situasi kondusif adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, partai politik, calon kepala daerah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan suasana yang aman dan tertib. Dengan mematuhi aturan, menjunjung tinggi etika, serta berkomunikasi secara baik, semua pihak dapat berkontribusi dalam proses Pilkada yang demokratis dan adil. Hanya dengan cara ini, Pilkada dapat berjalan dengan lancar dan hasilnya dapat diterima dengan baik oleh semua pihak, serta menjadi cerminan dari kedewasaan demokrasi bangsa.
)* Mahasiswa Universitas Jakarta