Siap Dilaksanakan di Bali, KTT AIS Jadi Upaya Atasi Isu Kelautan Global
Bali – Indonesia menjadi tuan Rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States atau AIS yang digelar di Bali pada 11 Oktober 2023 mendatang. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa perhelatan tersebut sangat spesial.
Hal itu lantaran KTT AIS pada tahun-tahun sebelumnya hanya dihadiri oleh level menteri. Namun, pada KTT AIS 2023 akan menjadi ajang pertama dari forum tersebut yang bakal dihadiri oleh level Kepala Negara atau Presiden.
Menko Marves berharap kerja sama atau kesepakatan yang dibentuk para negara anggota di KTT AIS 2023 ini bisa menjadi hal yang konkret atau nyata bagi aspek kemaritiman negara-negara kepulauan.
“Kami tidak mau bicara soal triliunan dolar sebagaimana yang kerap dibicarakan di forum-forum internasional. Kita sih enggak usah sebesar itu lah, yang kecil-kecil saja. US$10 juta, US$20 juta, atau US$50 juta, tapi konkret kepada masalahnya,” tuturnya
Selanjutnya, Menko Marves menjelaskan bahwa harapan akan terwujudnya berbagai kerja sama konkret merupakan instruksi dari Presiden Jokowi. Sebab, Presiden Jokowi juga berharap bahwa KTT AIS 2023 ini akan menghasilkan berbagai macam hal realistis.
“Presiden Jokowi juga orangnya kan pragmatik. Dia bilang sama saya bahwa dia ingin yang konkret-konkret saja. Nah, itu yang kita tularkan,” katanya.
Penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 di Bali pada 11 Oktober 2023 adalah bagian dari kontribusi Indonesia dalam peranannya sebagai inisiator untuk mengatasi isu-isu global yang berkaitan dengan kelautan.
Sebelumnya, Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marinves) Sora Lokita menyebut, hal ini menjadi kontribusi nyata Indonesia terhadap kepeduliannya mengenai isu-isu kelautan.
“Ini adalah sebuah bentuk nyata, idenya dari Indonesia dan inisiatifnya dari Indonesia, kita pimpin dan kita coba jadikan ini sebagai sebuah sumbangsih positif Indonesia ke tataran global khususnya dalam konteks isu-isu kelautan,” kata Sora Lokita.
Tahun ini, AIS Forum 2023 mengusung tema “Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future”. Agenda pertemuan tersebut akan berfokus kepada tiga aspek penting, yaitu pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan.
KTT AIS Forum 2023 bakal dihadiri puluhan negara pulau dan kepulauan serta sejumlah organisasi internasional untuk menjalin kolaborasi dan memberikan solusi konkret terhadap tantangan yang dialami oleh negara pulau dan kepulauan.
*