Siap Selenggarakan ISF 2024, Indonesia Tunjukkan Penggunaan EBT dan Infrastruktur Andal
JAKARTA — Kesiapan Indonesia dalam menghadapi International Sustainability Forum (ISF) 2024 sangat maksimal, bahkan menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT) serta infrastruktur yang andal.
Direktur Utama PLN, Darmawan Pasodjo mengatakan bahwa pihaknya memastikan adanya sistem kelistrikan dalam kondisi yang andal untuk mendukung kesuksesan setiap agenda besar kenegaraan.
“PLN berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, terutama dalam mendukung suksesnya acara berskala internasional seperti ISF 2024 ini,” katanya.
Bahkan, seluruh tiap sudah siap siaga dalam memantau bagaimana kondisi sistem kelistrikan secara real time.
“Seluruh tim sudah siap siaga, dan kami akan terus memantau kondisi sistem kelistrikan secara real time selama acara berlangsung,” ujar Darmawan.
Senada, General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan skema pengamanan suplai secara berlapis untuk menjaga keandalan pasokan.
PLN juga telah membentuk 4 posko siaga dan menerjunkan hingga total 496 personel dengan 5 unit mobil deteksi.
Selain itu, PLN menyediakan 33 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan total daya 10.970 kilo volt ampere (kVA), 7 Unit Kabel Bergerak (UKB), 10 Unit Gardu Bergerak (UGB) dengan total daya 7.980 kVA, serta 22 unit genset dengan total daya 26.685 kVA.
Semua hal tersebut menunjukkan bagaimana komitmen konkret PN dalam memastikan pasokan listrik yang andal.
” Menunjukkan komitmen konkret PLN dalam memastikan pasokan listrik yang andal. Dengan daya mampu 8.919 Megawatt (MW) dan beban puncak 5.882 MW, PLN memiliki cadangan daya 3.037 MW atau 34,05% selama masa siaga,” ungkap Lasiran.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menyampaikan bahwa kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta menjadi lokasi jamuan makan malam bagi kepala negara dan tamu kehormatan.
Pada acara gala dinner, para tamu juga bisa menikmati hiburan berupa video mapping di Monas serta atraksi pencahayaan yang menampilkan gambar animasi atau video di dinding Monas bagian Plaza Barat.
“Monas dipilih menjadi tempat jamuan makan malam karena monumen ini merefleksikan nilai-nilai luhur sejarah kebangkitan Indonesia, yang sejalan dengan semangat kolaborasi yang ingin diusung ISF,” kata Rachmat.
“Di tengah tantangan global saat ini, semangat kolaborasi menjadi sangat penting untuk mewujudkan aksi dan inovasi yang diharapkan muncul di ISF 2024,” pungkasnya.