Smart City IKN Nusantara Membuat Birokrasi Lebih Cepat
Oleh : Eva Kalyna Audrey )*
Ibu kota negara (IKN) baru yang bernama ‘Nusantara’ akan berkonsep smart city. Konsep ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan kemajuan di seluruh Indonesia. Diharap dengan konsep ini maka ibu kota akan bisa menjadi tempat untuk pemerintahan yang baru, yang bisa melayani rakyat sebaik-baiknya. Konsep smart city akan membuat birokrasi lebih cepat karena terkoneksi secara online dan membuat semuanya lebih efisien.
IKN akan dipindah dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pemindahan dilakukan karena Jakarta sudah penuh sesak, sehingga harus dipindah ke Kaltim. Nantinya tempat itu akan diganti namanya menjadi ‘Nusantara’.
Pemerintah tak hanya memindah ibu kota saja, namun akan mengubah konsepnya menjadi lebih modern. Presiden Jokowi menyatakan bahwa IKN Nusantara akan berkonsep smart city. Menurut beliau, pemindahan ibu kota tidak hanya secara fisik alias memindah gedung-gedung pemerintahan. Akan tetapi ada perbaikan di bidang pelayanan kesehatan, birokrasi, pendidikan, tata sosial, teknologi, dll.
Dalam artian, konsep smart city bisa merengkuh seluruh perbaikan yang disebut oleh Presiden Jokowi. Terutama di bidang teknologi. Ketika smart city dibangun maka menggunakan teknologi untuk meningkatkan performa. Misalnya untuk pengurusan surat-surat penting, diusahakan paperless alias tanpa mengisi banyak kertas formulir, tetapi diganti dengan mengisi di Google form.
Dengan pelayanan birokrasi menggunakan teknologi canggih seperti ini maka akan ada banyak manfaatnya. Pertama, dengan formulir online maka prosesnya akan jauh lebih cepat sehingga surat-surat penting akan cepat sekali selesainya, bahkan bisa hanya dalam hitungan hari (tergantung dari antrian). Masyarakat senang karena surat tersebut lekas jadi dan bisa digunakan untuk mengurus kartu kuning, misalnya.
Dengan efisiensi birokrasi maka pelayanan kepada masyarakat akan lebih cepat. Akibatnya kepercayaan terhadap pemerintah akan naik. Kemudian, rakyat akan lebih rajin dalam mengurus surat-surat penting, misalnya KTP, KK, dll. Mereka akan mengurus legalitas usaha dan surat penting karena senang birokrasinya tak lagi memusingkan dan butuh antrian lama.
Cepatnya pelayanan didukung oleh arsip dan filing online yang rapi. Dengan sistem online juga meminimalisir formulir terselip dan hilang sehingga tidak merugikan masyarakat yang membutuhkan surat penting tersebut dalam waktu cepat. Surat-surat penting bisa jadi lebih cepat dan masyarakat senang karena mereka tak perlu menunggu sampai belasan bulan.
Kecepatan memang menjadi ciri khas pemerintah saat ini karena merupakan instruksi dari Presiden Jokowi yang ingin kerja cepat tetapi akurat. Oleh karena itu IKN dibuat dengan konsep smart city agar lebih canggih dan pemerintah bisa dengan cepat melayani rakyat.
Kedua, konsep smart city IKN akan sangat menghemat anggaran untuk membeli kertas. Jika hemat kertas maka otomatis akan ramah lingkungan karena kertas terbuat dari pohon, sehingga makin sedikit pohon yang ditebang. Memang dengan formulir online ada biaya internet tetapi tentu hanya menghabiskan sedikit kuota.
Sistem online akan menghapus kemungkinan korupsi oleh para oknum nakal. Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada saja oknum pegawai yang menyalahgunakan jabatannya lalu meminta uang pelicin saat masyarakat ingin mengurus surat penting ke kantor pemerintahan. Akan tetapi jika formulirnya online maka alurnya cepat dan tak harus masuk ke banyak meja pegawai, sehingga masyarakat tidak terjebak pungli.
Pengamat IT, Awang Muhammad Luthfi memberikan respons positif terhadap program smart city dan green city yang diproyeksikan pemerintah di IKN Nusantara. Menurutnya, dengan konsep smart city maka Indonesia akan lebih berkembang di bidang digital. Oleh karena itu seluruh masyarakat di Kalimantan mendukung penuh pembangunan IKN.
Konsep smart city juga berteknologi canggih, misalnya sistem absensi pegawai yang tak lagi pakai ceklok manual tetapi otomatis. Dengan ceklok model ini maka akan tercatat ASN masuk dan keluar kantor jam berapa, sehingga mereka makin disiplin karena tidak mau terlihat terlambat dan memalukan diri sendiri. Ini akan melibas kebiasaan oknum ASN nakal yang hanya ceklok lalu kabur ke warung kopi.
Sistem online akan menghapus kemungkinan korupsi oleh para oknum nakal. Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada saja oknum pegawai yang menyalahgunakan jabatannya lalu meminta uang pelicin saat masyarakat ingin mengurus surat penting ke kantor pemerintahan. Akan tetapi jika formulirnya online maka alurnya cepat dan tak harus masuk ke banyak meja pegawai, sehingga masyarakat tidak terjebak pungli.
Dengan smart city maka diharap IKN Nusantara akan makin maju dan menjadi pusat pemerintahan yang modern, yang bisa mengakomodir keinginan banyak orang. Tak hanya bagi masyarakat di Kalimantan Timur atau wilayah Borneo lainnya, tetapi juga di seluruh Indonesia. Masyarakat memang harus mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya, oleh karena itu mendukung konsep green city IKN.
)* Penulis adalah kontributor Lembaga Lintas Nusamedia