Polemik Politik

Rajut Kembali Persatuan Pasca Pemilu dan Jelang Idul Fitri

Oleh: Zia Pamungkas )*

Indonesia adalah sebuah negara yang kaya dengan keberagaman. Dimana saat ini berada dalam momen yang penting, yakni pasca pemilihan umum (Pemilu) dan perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah. Kesatuan dan persatuan menjadi hal yang sangat penting untuk ditekankan. Meskipun Pemilu telah usai, perbedaan pendapat dan pilihan politik yang ada masih menjadi potensi konflik. Di sisi lain, momentum Idul Fitri memberikan kesempatan untuk merajut kembali kebersamaan dan keharmonisan di tengah-tengah masyarakat.

Pemilu seringkali menjadi ajang yang mempertegas perbedaan pendapat dan pilihan politik di masyarakat. Namun, setelah pemungutan suara selesai, saatnya bagi seluruh masyarakat untuk kembali bersatu sebagai satu bangsa, sehingga pasca Pemilu ini bisa ditandai sebagai masa untuk bersatu kembali.

Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun yang terpenting adalah bagaimana individu bisa mengelolanya dengan bijaksana dan dewasa. Semangat sportivitas dan rasa hormat terhadap pilihan orang lain harus tetap dijaga, agar tidak terjadi gesekan yang berkepanjangan.

Hasil Pemilu adalah cerminan dari kehendak rakyat. Meskipun ada yang menang dan ada yang kalah, menghormati hasil tersebut adalah langkah awal yang penting untuk merajut kembali persatuan. Pihak yang kalah perlu menerima dengan lapang dada, sementara pihak yang menang perlu menghindari sikap yang merendahkan atau memperkeruh suasana. Semua pihak harus memiliki sikap yang dewasa dalam menerima hasil demokrasi.

Kapolres Sekadau, AKBP I Nyoman Sudama bersama Wakapolres Kompol Riko Syafutra melakukan silaturahmi dengan para tokoh masyarakat di Kabupaten Sekadau. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Nusantara Cooling System (NCS) yang digelar oleh Polri untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama Pemilu 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Sekadau menyampaikan ucapan terima kasih atas peran aktif para tokoh dalam menjaga kondusivitas wilayah di Kabupaten Sekadau selama pelaksanaan Pemilu 2024. Kapolres Sekadau mengajak para tokoh untuk bersama-sama merajut kembali persatuan dan kesatuan setelah perhelatan Pemilu 2024. Kapolres juga mengajak seluruh masyarakat untuk saling menghormati dan menjaga toleransi antar umat beragama.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua TBBR, Ketua MABT dan Tokoh Melayu, yang menyambut baik upaya Kapolres Sekadau dalam menjaga Kamtibmas. Mereka juga menyampaikan untuk terus bersinergi dengan pihak kepolisian dalam menjaga persatuan dan kesatuan di Kabupaten Sekadau.

Sebagaimana yang kita ketahui, Idul Fitri 1445 H adalah momen sakral bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di tengah kebahagiaan menyambut hari kemenangan setelah sebulan berpuasa, menjaga kedamaian dan ketertiban adalah suatu keharusan. Momen Idul Fitri harus dijadikan momentum untuk mendekatkan diri kepada sesama, mempererat tali silaturahmi, dan menghilangkan segala bentuk perbedaan yang bisa memecah belah.

Dalam merayakan Idul Fitri, kita harus menjauhkan diri dari politisasi agama dan suku. Agama seharusnya menjadi pemersatu, bukan pemisah. Begitu juga dengan perbedaan suku, yang seharusnya menjadi kekayaan budaya yang memperkaya, bukan menjadi alat untuk memecah belah. Sehingga, sebaiknya seluruh pihak menjadikan Idul Fitri sebagai momen untuk melupakan perbedaan dan merajut persatuan.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bulan suci Ramadhan menjadi momentum merajut persatuan dan kesatuan usai pesta demokrasi Pemilu 2024, saling berbagi, saling mengisi, dan saling menghormati dimulai dari diri sendiri dan orang-orang tercinta. Kapolri menyebutkan bahwa sebaiknya masyarakat Indonesia dapat menyambut bulan Ramadhan yang datang setelah pesta demokrasi ini, di mana masyarakat sudah memberikan hak pilihnya untuk kemajuan bangsa dan negara. saatnya Muslim menyucikan diri pada momen Ramadhan ini.

Pemerintah dan berbagai pihak terkait, tentu memiliki peran penting dalam memfasilitasi masyarakat untuk merajut persatuan pasca Pemilu dan menjelang Idul Fitri. Pemerintah perlu memberikan contoh dalam menjaga kedamaian dan persatuan. Selain itu, pihak terkait seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, dan media massa juga memiliki peran besar dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan persatuan kepada masyarakat luas.

Adapun Pj Bupati Bolaang Mongondow Utara, Sirajudin Lasena, berharap setelah perhelatan Pemilu 2024 yang baru-baru ini berlangsung, semua pihak dapat bersatu kembali, tidak terpaku pada perbedaan, melainkan membangun kebersamaan yang lebih kuat sehingga dengan semangat Idul Fitri akan mampu mewujudkan kehidupan yang lebih harmonis, damai, serta sejahtera bagi bangsa.

Merajut persatuan pasca Pemilu dan menjelang Idul Fitri 1445 H adalah tanggung jawab bersama. Kita semua, memiliki peran dalam menjaga kedamaian dan persatuan. Dengan kesadaran akan pentingnya persatuan, mari kita bersama-sama menjaga keharmonisan, menghormati perbedaan, dan memperkuat kebersamaan, agar Indonesia tetap menjadi negara yang damai dan sejahtera bagi semua.

Seluruh pihak diharapkan dapat menjadikan momen ini sebagai titik balik untuk bersatu kembali sebagai bangsa yang besar dan beragam. Selamat Idul Fitri 1445 H bagi umat muslim, semoga membawa berkah dan kebahagiaan bagi Indonesia khususnya.

)* Penulis adalah wartawan dan pengendali redaksi Media Info Jateng Bersatu

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih