Polemik Politik

Masyarakat Papua Mendukung Pelaksanaan PON XX

 Oleh : Rebecca Marian )*

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 sebentar lagi digelar. Masyarakat Papua pun mendukung  acara tersebut karena mampu mempromosikan daerah Papua kepada dunia internasional.

Sejarah lahirnya Hari Olahraga Nasional pada 9 september ini diawali oleh pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional atau PON I tahun 1948 di Kota Solo, Jawa Tengah. Dikutip dari berbagai sumber, PON pertama kali dihelat sebagai bentuk tandingan kompetisi dunia Olimpiade XIV/1948 tepatnya di Kota London, Inggris. Pada saat itu, kontingen Indonesia tidak dapat mengikuti Olimpiade di London lantaran tidak memenuhi persyaratan.

Di samping itu, PON I dinilai menjadi ajang bagi pemerintah Indonesia untuk membuktikan kepada Negara lain bahwa  Indonesia bisa menggelar kompetisi olahraga. Meskipun ditengah konflik politik akibat adanya Perjanjian Renville. 

Dulunya, Kota Solo ditetapkan sebagai tempat penyelenggaraan PON I oleh Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). Keputusan tersebut diambil, sebab kota ini dianggap telah memiliki fasilitas lengkap untuk pelaksanaan ajang olahraga ini.

PON I diikuti setidaknya hingga 600 atlet dari 9 cabang olahraga serta memperebutkan 108 medali. Sejak PON pertama tersebut, hingga sekarang setiap tanggal 9 September diperingati sebagai pembukaan ajang PON yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Olahraga Nasional.

Bercermin dari sejarah panjang Pekan Olahraga Nasional, pantaslah warga Papua begitu antusias menyambut acara olahraga empat tahunan ini. Tak hanya sebagai tempat penyelenggara saja, namun mereka seolah memiliki kewajiban untuk mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Apalagi kini telah banyak cabang olahraga yang juga diakui oleh dunia Internasional. Sehingga langkah kedepannya dinilai terbuka lebar.

Upaya dukungan warga Papua atas pelaksanaan PON XX ini terlihat dari sejumlah proyek yang dikebut pengerjaannya. Mereka menilai jika seluruh fasilitas rampung sempurna maka acara juga akan lancar. Disebutkan pembangunan Stadion bangkit Papua ini tengah jadi sorotan. Pasalnya, stadion megah ini bakal digunakan untuk acara pembukaan hingga penutupan PON XX di Papua ini.

Selain itu, aneka sarana dan prasaran pendukung juga telah selesai hingga 50 persen lebih. Hal ini melesat dari perkiraan yang hanya sekitar 40 – an persen saja. Bukankah hal ini suatu pencapaian yang mengagumkan. Tampaknya, Papua tak hanya maju secara insfrastruktur namun juga mereka telah bertransformasi. Papua menjadi tanah hitam yang siap melesat. Dan menyatakan siap untuk pelaksanaan PON XX 2020 mendatang.

Di lain pihak, Badan Intelijen Negara (BIN) telah melakukan sejumlah deteksi awal dan pemetaan potensi kerawanan pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional atau PON XX 2020 di Papua mendatang  Kepala BIN, Budi Gunawan menyebutkan telah menggelar operasi gabungan pencegahan serta memotong potensi-potensi tersebut agar tidak menimbulkan gangguan yang nyata.

BG menuturkan, rencananya PON ke-20 ini nanti bakal dihadiri oleh Kepala Negara dan juga Duta Besar, di samping atlet, maupun ofisial. Menurut laporan, PON XX 2020 Papua bakal dihelat di empat wilayah yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan juga Kabupaten Merauke. Pesta olahraga terbesar di Indonesia ini telah dijadwalkan berlangsung pada 20 Oktober hingga 2 November 2020.

BIN juga telah menggandeng TNI dan Polri untuk berkolaborasi dalam melaksanakan operasi gabungan yang konsepnya operasi intelijen, operasi pemulihan keamanan, beserta menjaga stabilitas keamanan.

BG memprediksi bahwa kondisi keamanan tetap terjaga dengan menerapkan sistem pengamanan terbuka dan tertutup. Menurutnya, keterlibatan intelijen merupakan bagian dari jaminan antisipasi kunjungan kepala negara khususnya dari negara-negara wilayah Asia-Pasifik.

Sebelumnya, pihak pemerintah meminta kepada seluruh kontingen agar tidak perlu mengkhawatirkan terkait keamanan Pekan Olahraga Nasional XX atau PON 2020 di Papua ini.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali menyatakan bahwa kekhawatiran yang selama ini muncul ialah perihal kondisi keamanan di Bumi Cendrawasih. Namun, kini hal tersebut tidak perlu dirisaukan lagi. Selain itu acara ini juga langsung dipimpin oleh sang gubernur, Lukas Enembe. Menurutnya, pelaksanaan PON 2020 Papua telah mendapat jaminan kesiapan dari Pemerintah Provinsi Papua baik dari aspek infrastruktur maupun perihal keamanan.

Perhelatan akbar ini memang membutuhkan sinergitas dari seluruh elemen. Maka, dukungan masyarakat Papua-lah yang dianggap paling penting demi kesuksesan acara ini. Tak hanya menyatakan siap, warga Papua yakin bakal membawa nama harum Indonesia ke kancah Internasional.

)* Penulis adalah mahasiswi Papua tinggal di Jakarta

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih