Polemik Politik

Jangan Gunakan Rumah Ibadah sebagai Media Kampanye

Oleh : Indah Rahmawati Salam )*

Menggunakan lembaga agama, apalagi tempat ibadah dapat dikenakan tuntutan berupa pidana maupun denda. Tempat ibadah sendiri merupakan tempat suci yang seharusnya dimanfaatkan oleh seseorang yang memiliki kepentingan khusus. Jika ini terus menerus terjadi dan dilegalkan, maka identitas rumah ibadah akan hilang. Tidak ada lagi situasi tenang di mesjid, selain mengurusi kepentingan pribadi saja. Ini sangat berbahaya, oleh sebab itu jika Anda mengetahui hal ini harus segera melaporkannya pada pihak terkait pengamanan kampanye.

Kegiatan kampanye merupakan salah satu hal yang lumrah dilakukan oleh orang-orang mencalonkan diri sebagai wakil daerah. Pergerakan mereka cenderung mengedepankan kepentingan warga. Adapun cara-cara yang dilakukan calon wakil rakyat dalam mendekatkan diri kepada masyarakat adalah sebagai berikut:

Menghadiri berbagai kegiatan, baik ditingkat RT maupun RW

Menghimpun data warga sebanyak-banyaknya

Pemasangan berbagai atribut pendukung kampanye

Pemberian berbagai atribut kampanye yang bisa dikenakan oleh pendukung

Mengumpulkan partisipan

Lima hal tersebut bukanlah merupakan garis besarnya saja, selain itu,  banyak sekali motifnya yang tentu mengatas namakan kepentingan umum. Tujuan utama mereka adalah untuk meraih kepercayaan masyarakat sehingga bisa membantu mereka dalam perolehan suara pada saat pemilihan.

Aturan kampanye telah diatur sedemikian rupa oleh para calon wakil rakyat. Namun, sedikit yang mengaplikasikannya. Beberapa diantaranya cenderung mengabaikan dan tidak peduli sama sekali. Padahal jika terjadi temuan, dia sendirilah yang akan menanggung risikonya. Risiko pelanggaran terhadap aturan kampanye bisa dipidanakan dengan hukuman penjara dan atau denda berupa uang. Jika terjadi hal ini maka sudah dipastikan Anda tidak bisa melaju pada tahap berikutnya.

Yang menjadi permasalahan saat ini adalah prosesi kampanye yang dilakukan di rumah ibadah. Banyak diantaranya melakukan praktik kampanye melalui berbagai kegiatan keagamaan yang mengatas namakan akidah akhlak dan keyakinan. Tentu hal ini bisa meresahkan warga, serta dikhawatirkan mengalami perpecahan antar umat seagama maupun dengan agama lainnya.

Isu agama merupakan hal yang sangat sensitif serta rumit untuk diatasi. Karena di dalamnya memiliki prinsip kepercayaan yang tidak bisa digerakkan secara mudah. Giringan opini yang di arahkan pada satu objek saja akan membawa banyak masa. Oleh sebab itu,  lembaga agama menjadi target utama calon wakil rakyat untuk mendulang banyak suara. Seperti halnya pemberian dana pada kegiatan Hari Besar, hadir pada kajian  keagamaan sampai dengan ritual keagamaan yang memang sudah rutin untuk dilaksanakan.

Sebagai generasi muda kita harus ikut berpartisipasi dalam menyukseskan pemilihan wakil rakyat. Momen ini tidak terjadi setiap hari. Anda harus memastikan bahwa Anda tidak akan menyesal setelah menjatuhkan pilihan pada seseorang yang Anda rasa memiliki kemampuan untuk memimpin. Selain itu, Anda juga perlu mewaspadai perilaku calon wakil rakyat yang terlihat melakukan kampanye di rumah ibadah. Hal ini dilakukan untuk menjaga kerukunan antar beragama serta menghindari  perpecahan antar umat beragama.

)* Penulis adalah pegiat media sosial

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih