Polemik Politik

Bonus Demografi dan SDM Unggul Aset Utama Tumbuhkan Ekonomi Nasional

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi ekonomi yang besar untuk tumbuh pesat dalam beberapa dekade ke depan. Dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045, Indonesia harus memanfaatkan dengan maksimal setiap aset yang dimilikinya. Salah satu aset yang paling penting dan berharga adalah bonus demografi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, serta sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan potensial.

Wilayah Indonesia yang strategis, terletak di antara Benua Asia dan Australia serta di antara Samudera Hindia dan Pasifik, memberikan keuntungan dalam perdagangan internasional dan mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. Meskipun demikian, sejumlah tantangan masih harus diatasi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, termasuk peningkatan tingkat pendidikan dan produktivitas sumber daya manusia, perubahan iklim yang mempengaruhi hasil panen, serta stabilitas global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan upaya mencapai visi Indonesia Emas 2045 sebagai “Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan,” Pemerintah menggarisbawahi empat pilar utama, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola Pemerintahan. Selain itu, Indonesia memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya dengan bijaksana, termasuk jumlah penduduk yang merupakan yang keempat terbesar di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat, serta peluang bonus demografi yang perlu dioptimalkan.

Pemerintah juga menggerakan dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk terus berfungsi secara berkesinambungan guna mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Pertama, dilakukan revitalisasi dan peningkatan kapasitas mesin ekonomi konvensional untuk meningkatkan produktivitas yang tinggi. Hal ini dapat mendukung optimalisasi SDM yang merupakan bagian dari Bonus Demografi. Revitalisasi mesin ekonomi ini melibatkan peningkatan investasi baru dan ekspor, yang pada gilirannya dapat memberikan peluang kerja bagi generasi muda. 

Kedua, perlu menumbuhkan mesin ekonomi baru yang memanfaatkan teknologi, seperti penerapan aplikasi digital dan kecerdasan buatan. Ini dapat membantu meningkatkan kualitas SDM Indonesia dalam menghadapi era digital, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru yang sesuai dengan perkembangan teknologi. 

Ketiga, menyempurnakan mesin ekonomi Pancasila yang berkeadilan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama dari segi pendidikan dan pelatihan untuk menangkap peluang ekonomi yang muncul, serta memberikan bantuan sosial dan pemberdayaan UKM yang dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi dan mengatasi kemiskinan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi bonus demografi dan memperkuat SDM Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu (DJKN) Kalimantan Barat, Edward Nainggolan mengatakan Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi Negara-Negara Maju (OECD) memprediksi ekonomi Indonesia akan menjadi terbesar keempat di dunia pada tahun 2045, didukung oleh bonus demografi pada periode 2030-2040.

Bonus demografi, yang merupakan keuntungan besar bagi Indonesia jika dikelola dengan baik, namun juga bisa menjadi bencana jika kualitas SDM tidak disiapkan dengan baik. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, diperlukan peningkatan nasionalisme, kualitas SDM, pembangunan infrastruktur, dan transformasi ekonomi. Semua komponen termasuk pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat, harus bersinergi dan berkomitmen untuk menjadikan Indonesia Maju.

Pentingnya meningkatkan kualitas SDM tergambar dalam fokus APBN sejak tahun 2019 yang diperuntukkan untuk pembangunan SDM. Pendidikan diharapkan mampu mencetak SDM yang memiliki nasionalisme, integritas, dan keterampilan teknologi yang tinggi. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan infrastruktur yang baik mampu meningkatkan produktivitas dan membuka keterisolasian daerah.

Transformasi ekonomi juga menjadi hal yang penting dalam mencapai Indonesia Maju 2045. Melalui memperkuat sektor-sektor ekonomi prioritas, memanfaatkan teknologi informasi, dan meningkatkan industri kreatif, Indonesia dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Namun, untuk mencapai semua itu, perencanaan dan pelaksanaan kebijakan yang baik dan konsisten sangatlah penting.

Pemimpin bangsa harus memiliki komitmen yang kuat untuk menjalankan rencana Indonesia Maju 2045, dan kerja keras, kecerdasan, dan kebersamaan semua komponen bangsa menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut. Indonesia Maju 2045 bukan hanya sekadar harapan, tetapi menjadi kenyataan yang nyata dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam rangka mengoptimalkan bonus demografi dan aset SDM, pemerintah Indonesia perlu melibatkan masyarakat melalui partisipasi publik. Tempat kerja yang inklusif, kesetaraan gender, dan perlindungan hak asasi manusia harus menjadi prioritas dalam pembangunan ekonomi. Unggul aset dengan memanfaatkan bonus demografi dan mengembangkan SDM berkualitas merupakan langkah penting dalam membentuk masa depan ekonomi Indonesia yang cerah. Dalam usaha mencapai Indonesia Emas 2045, negara ini harus melibatkan semua stakeholder dan melaksanakan kebijakan berkesinambungan guna menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan kerja keras dan kerjasama yang kokoh, Indonesia memiliki potensi untuk mencapai kejayaan ekonomi yang gemilang pada tahun 2045.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih