Polemik Politik

Urgensi Peran Media di Tengah Pandemi dan Suksesnya New Normal

Oleh: Antoni Nugroho (Praktisi Media /Koresponden KataIndonesia Wil.Semarang)

Sudah berjalan bulan ke 3,  Indonesia dilanda pandemi virus corona. Hal ini mengakibatkan berbagai aktivitas masyarakat harus ditiadakan untuk sementara waktu sampai kondisi benar – benar membaik. Dalam kasus ini banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian dan harus memutar otak untuk bertahan hidup ditengah pandemi virus corona. Selain dalam sektor perekonomian, bidang pendidikan juga terkena dampak dari pandemi virus corona ini. Dimana para lembaga pendidikan harus meliburkan kegiatan belajar mengajar secara offline dan menggantinya dengan belajar melalui media online atau daring. Hal ini diterapkan guna memutus penyebaran virus corona.

Setelah cukup lama ini pemerintah sudah mengupayakan berbagai macam cara untuk mengatasi pandemi virus corona yang terjadi. Namun saat ini  sudah semakin kompleks penanganan pandemi virus corona yang terjadi di Indonesia. Ditambah masyarakat sendiri juga semakin jenuh dan mulai melakukan kegiatan dengan sesuka hati mereka tanpa memikirkan dampak terhadap dirinya dan orang lain. Melihat kasus virus corona yang belum dapat dikendalikan sepenuhnya membuat pemerintah Indonesia ingin mengambil langkah  “berdamai” dengan virus corona.

Pemerintah mulai menggaungkan New Normal untuk mengembalikan produktivitas masyarakat yang sempat terhenti beberapa bulan lalu. Dalam hal ini tentunya harus dipahami bahwa berdsmsi bukan berarti menyerah atau kalah. Selain menerapkan disiplin protokol kesehatan yang konsisten, kerjasama dengan berbagai pihai juga harus   melibatkan kerja sama dan sinergitas antar berbagai pihak harus optimal dilakukan agar langkah New Normal dapat terlaksana sesuai harapan. Kerjasama tersebut tentunya antara  Pemerintah, Masyarakat, dan Media yang turut andil dalam mengembangkan tatanan baru tersebut. Peran media sangat dibutuhkan dalam membangun produktivitas dan kedisiplinan masyarakat untuk menghadapi  new normal.

Gugus Tugas Nasional juga mengedepankan kolaborasi dan sinergi pentaheliks dalam percepatan penanganan Coronavirus disease 2019 atau COVID-19. Salah satu pentaheliks tersebut adalah media massa yang berperan dalam penyampaian informasi positif selama New Normal agar memberikan edukasi masyarakat dalam menghadapi tatanan baru.

Pemberitaan media merupakan salah satu kunci sukses membangun optimisme ditengah pandemi. Karena nantinya peran media  akan berujung pada perubahan perilaku masyarakat dalam menyikapi pandemi. Maka dari itu, media harus selalu mendorong hal-hal positif dengan menggunakan narasi yang tidak hanya membahas kesehatan tapi juga dari segi kultural maupun ekonomi demi keberlangsungan kehidupan yang lebih baik ditengah pandemi. Literasi media diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran positip kepada  masyarakat agar  dapat selalu  berkontribusi  memberikan edukasi positif kepada diri sendiri, dengan membekali hal-hal yang dianggap perlu untuk dipelajari dan diketahui agar berhasil menjalani New Normal.

Ditengah situasi trsnsisi seperti saat ini, memang diperlukan sikap masyarakat untuk membekali diri dengan cara menumbuhkan  literasi media, memilah serta memilih berita positif yang harus dikonsumsi setiap harinya guna mengetahui perkembangan kasus pandemi dan New Normal. Media telah memberitakan dan memberikan opininya terhadap setiap perkembangan kasus Covid-19 dengan berbagai cerita dan judul berita yang tiada hentinya, serta update terhadap  pembaharuan status secara terus-menerus hingga  3 bulan terakhir ini, hal tersebut dapst dilihat dari dinamika maupun tantangan yang  dihadapi wartawan atau jurnalis selama pandemi ini berlangsung.  Terlihat bagaimana peran media dalam mengendalikan isu yang ada.

Sebagai media yang bersumber pada informasi yang aktual, tentu menyajikan berita yang bermanfaat sangatlah diharapkan masyarakat maupun media itu sendiri. Menyangkal informasi yang salah dan keliru juga merupakan tugas dan tanggung jawab dari media. Media tidak boleh bersumber dari informasi hoaks, media harus mengklarifikasi berita berita yang akan disajikan. Media harus membangun optimisme masyarakat melalui pemberitaanya.

Belakangan ini, kasus Covid-19 terus-terusan menakutkan pembaca, seakan tak ada lagi harapan Indonesia untuk menyelesaikan virus tersebut. New Normal hadir untuk membenahi itu semua, dengan adanya tatanan baru, media dapat memberikan konten yang mendorong masyarakat untuk selalu berpikir bahwa selalu ada harapan untuk menyelesaikan kasus Covid-19.

Media harus mengedepankan berita yang berdampak positif untuk masyarakat apalagi disituasi seperti saat ini. pemberitaan yang positif sangatlah membantu agar psikis masyarakat tidak terganggu. Melihat banyak masyarakat yang masih kurang akan literasi, disini media harus optimal mengambil peran sebagai pemberi literasi yang baik. Dengan demikian masyarakat akan benar-benar memahami berita yang disampaikan serta menjalankan New Normal dengan baik.

Oleh karena itu, media dapat berperan menumbuhkan sikap optimisme masyarakat untuk menjalani New Normal. Dengan pemberitaan yang sifatnya positif, sehingga masyarakat dapat  optimal menjaga dan menjalani  kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan selama New Normal guna membantu pemerintah dalam menangani serta menyelesaikan  kasus virus corona tersebut

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih