Warta Strategis

Semangat Juara Bangsa Indonesia

Oleh : Teguh Wibowo )*

Sejauh ini sudah Indonesia sudah meraih 12  emas, 13 perak dan 25 perunggu di Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Banyak atlet-atlet Indonesia yang sudah mempersembahkan prestasi terbaik di ajang multievent terbesar di Asia. Atlet taekwondo Defia Rosmaiar menjadi peraih emas pertama. Di susul atlet wushu Lindswell Kwok, lalu Khoiful Mukhib dan Tiara Andini Prastika dari balap sepeda.

Hingga saat ini,  Indonesia sudah mendapatkan 12 medali emas. Tentu prestasi yang sangat membanggakan. Ganda campuran Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi berhasil mempersembahkan medali emas bagi Indonesia pada Sabtu (25/8) kemarin. Dalam final nomor tenis ganda campuran Asian Games 2018 di Lapangan Tenis, Jakabaring Sports City, Aldila/Christo mengalahkan pasangan asal Thailand Sonchat Ratiwatana/Luksika Khumkhum dengan skor 6-4,7-5,10-7.

Emas dari cabang olahraga tenis ini membuat Indonesia melebihi perolehan medali emas di Asian Games 1962 dimana saat itu Indonesia juga menjadi tuan rumah. Pada tahun itu pula Indonesia menempati posisi kedua dengan perolehan medali 11 emas, 12 perak dan 28 perunggu.

Atlet-atlet Indonesia tidak hanya mampu memberikan prestasi terbaik di depan pendukung sendiri. Tapi mereka menunjukan semangat juang pantang menyerah untuk bisa meraih juara. Seperti penampilan pebulutangkis putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting yang tampil luarbiasa pada saat final beregu putra melawan Yuqi Shi pada 22 Agustus lalu.

Ginting terus berjuang sampai akhir meski mengalami kram otot dan dehidrasi. Ia Berusaha keras untuk menyelesaikan pertandingan meski beberapa kali harus jatuh karena menahan rasa sakit. Walaupun akhirnya harus mengaku kalah dan Indonesia pun hanya bisa puas mendapatkan medali perak tapi seluruh rakyat Indonesia sangat bangga dengan perjuangan yang ditunjukan Ginting.

Tidak hanya Ginting yang menunjukan keras keras dan perjuangan yang luarbiasa. Aldila/Christo pun menunjukan performa yang sama baiknya. Mereka tidak menyerah meski lawan sempat memaksakan rubber set. Mereka tetap fokus dan berusaha semaksimal mungkin mempersembahkan medali emas. Selama pertandingan Aldila/Christo beberapa kali terlihat mengejar bola sampai ujung lapangan.

Berlari dengan kecepatan penuh untuk supaya lawan tidak berhasil meraih poin. Kerja keras mereka pun tidak sia-sia. Emas kesepuluh mereka persembahkan. Begitu pula dengan semangat juang yang ditunjukan oleh tim panjat tebing Indonesia. Aries Susanti Rahayu dan Puji Lestari dapat menyumbang emas dan perak sekaligus untuk Indonesia.

Di cabang olahraga panjat tebing nomor speed perempuan Aries dan Puji dua-duanya masuk ke final. Sehingga final hanya diisi oleh atlet-atlet Indonesia. Kecepatan mereka memanjat dinding memang tidak mampu dilampaui oleh lawan-lawan mereka.

Tim dayung nomor rowing pun mendapatkan hasil dari kerja keras dan ketekunan mereka berlatih. Dayung mempersembahkan satu medali emas, dua medali perak dan dua medali perunggu. Butuh latihan hampir tujuh tahun lamanya untuk bisa meraih medali emas di Asian Games 2018 ini.

Tim rowing Indonesia sudah berlatih sejak tahun 2012 khusus untuk Asian Games 2018. Saat itu bahkan Indonesia belum diputuskan akan menjadi tuan rumah. Sudah dua SEA Games mereka lewati. Tapi fokus utama mereka memang meraih prestasi emas karena selama ini tim rowing Indonesia maksimal hanya mampu menyumbangkan medali perak.

Sebelum bisa mengukir sejarah di negeri sendiri tim rowing Indonesia sudah berlatih selama berbulan-bulan di negeri Belanda. Menjuarai berbagai kompetisi di sana. Para atletnya jauh dari keluarga dan orang-orang yang mereka sayangi untuk satu tujuan; mempersembahkan medali emas untuk Indonesia.

Banyak dari mereka yang harus mengorbankan begitu banyak hal untuk bisa meraih prestasi terbaik. Tapi pada akhirnya kerja keras memang dan tak akan pernah berbohong. Kerja keras selalu memberikan hasil yang terbaik.

Tentu tidak hanya tim rowing tapi juga semua atlet Indonesia yang sudah mempersiapkan diri sejak jauh hari untuk bisa tampil maksimal di Asian Games 2018. Seperti para atlet angkat besi yang sudah berbulan-bulan sejak akhir tahun 2017 lalu yang berlatih di Pelatihan Nasional. Hasilnya peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 Eko Yuli berhasil menyumbang medali emas di Asian Games 2018.

Memang masih ada beberapa target yang meleset seperti beregu putra yang diharapkan bisa memberikan medali emas. Tapi karena Ginting harus kalah dari cedera dan kelelahan setelah menjalani pertandingan tiga set berturut-turut. Kekalahan atlet-atlet Indonesia banyak yang diakibatkan oleh situasi kondisi yang tidak bisa dikendalikan.

Asian Games 2018 masih ada satu pekan lagi. Masih banyak cabang olahraga dan masih begitu banyak nomor yang dipertandingkan. Karena ini Merah-Putih masih memiliki banyak peluang untuk terus menambah pundi-pundi medali tidak hanya di medali perak atau perunggu tapi juga emas. Indonesia masih memiliki peluang untuk mendapatkan medali emas di cabang olahraga pencak silat, panjat tebing yang masih dipertandingan, perahu naga dan berbagai nomor lainnya.

Harapan Indonesia untuk menambah medali masih ada. Melihat perjuangan para atlet dan kerja keras mereka selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun harapan itu bukan hanya sekedar mimpi. Terutama bermain di negara sendiri di depan ribuan pendukung sendiri. Dengan dukungan rakyat Indonesia tentu para atlet akan berjuang lebih keras agar bisa terus mengumandangkan Indonesia Raya di Asian Games 2018.

 

)* Penulis adalah kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih