TKN Jokowi Bentuk ‘War Room’ Pantau Hasil Penghitungan Suara
Jakarta, LSISI.ID — Direktorat Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menggunakan aplikasi bernama Jamin untuk menghitung perolehan suara berdasarkan C1. Lewat aplikasi itu pula Direktorat Saksi TKN menerima foto C1 dari TPS yang dikirim saksi.
“Aplikasi ini memudahkan saksi untuk melaporkan hasil penghitungan suara serta foto C1 dari TPS,” kata Wakil Direktur Saksi TKN Lukman Edy saat jumpa media di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Minggu (21/4).
C1 yang sudah dilaporkan akan diverifikasi dan dipindai oleh anggota Direktorat Saksi TKN. Edy menjelaskan sebanyak 240 anggota bekerja satu hari 24 jam tanpa henti. Pengerjaan dibagi dalam tiga shift dengan 80 orang setiap shift.
Mereka bekerja di ruang Legian Hotel Gran Melia yang TKN sebut sebagai war room. Dalam ruangan itu terdapat 16 meja dengan enam komputer setiap meja dan dua meja dengan empat komputer setiap meja.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua TKN Moeldoko menjelaskan ruang itu terbuka dan tidak tertutup untuk umum. Semua orang bisa datang untuk melihat dan bertanya pada orang yang sedang memasukkan data C1.
Jadi kami sangat terbuka karena kami ingin sebuah proses demokrasi ini kami warnai dengan baik, dengan kejujuran, dengan transparansi yang bisa dipertanggungjawabkan dengan akuntabilitas. Kami tidak ini hasil jadi sebuah pertanyaan besar,” kata Moeldoko.
Edy menjelaskan saat ini Direktorat Saksi TKN telah memindai 119.216 data C1 dari TPS dengan perolehan 23.847.734 suara. Dalam persentase pasangan Jokowi-Ma’ruf memperoleh 56,16 persen atau 13.155.012 suara, sementara Prabowo-Sandi memperoleh 45,84 persen atau 10.693.722 suara.
“Hasil rekapitulasi TKN hampir sama dengan perolehan KPU. Sedikit berada di atas hasil KPU. Ini menandakan bahwa kami sejalan dengan apa yang dilakukan KPU,” kata Edy.
“Mereka (Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) berani diucap, tapi belum pernah undang teman-teman pers ke dapur kamar hitungnya seperti ini,” kata Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto menambahkan.
Sumber : cnnindonesia.com