Tokoh Adat Imbau Semua Pihak Jaga Suasana Damai di Papua
Tokoh adat dari Sentani Jayapura Yanto Eluay berharap tidak ada benturan jika sampai Lukas Enembe dijemput paksa oleh KPK karena mangkir dari panggilan kasus dugaan korupsi. Yanto Eluay menyatakan, jika sampai terjadi benturan, selain akan merugikan masyarakat adat, juga akan memberatkan Lukas Enembe sendiri untuk melaksanakan kewajiban adat.
“Jika terjadi korban nyawa, Pak Lukas Enembe sendiri yang akan jadi susah, karena kewajiban adat. Dia juga akan bayar ganti rugi atas korban-korban itu. Sudah dalam status tersangka, jangan sampai terbebani tuntutan dari masyarakat,” katanya, Kamis (29/9/2022). Putra kandung Theys Eluay, Pembina Presidium Pemuda Adat Tabi ini pun mengimbau semua pihak untuk menjaga suasana damai di wilayah adat Tabi yang meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi, dan kabupaten Keerom.
“Tokoh-tokoh agama, hamba-hamba Tuhan, tokoh adat, tokoh masyarakat agar tidak menjadi tameng supaya Lukas Enembe tidak tersentuh hukum, tetapi memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan suasana kondusif,” ajak Ondofolo Besar Sentani ini. Kepada kuasa hukum Lukas Enembe, Yanto juga meminta untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dapat memperkeruh situasi.
“Agar jangan memberikan pernyataan-pernyataan seakan-akan Pak Lukas ini dizolimi atau dikriminalisasi,”tutup Yanto. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan aparat TNI siap dikerahkan apabila ada masyarakat menghalangi proses hukum Gubernur Papua, Lukas Enembe yang tengah terjerat kasus dugaan suap dan gratifikasi.