Tokoh Agama Kontroversial Tidak Mendapat Simpati Ummat
Oleh : Muhammad Yasin )*
Masyarakat mendukung penetapan tersangka Bahar bin Smith oleh Kepolisian. Bahar bin Smith selama ini merupakan tokoh agama kontroversial yang tidak mendapat simpati umat.
Bahar bin Smith sejauh ini merupakan tokoh kontroversial. Bahar Bin Smith juga diketahui menjadi salah satu penggerak aksi yang menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar diadili terkait kasus penistaan Agama saat Ahok masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Jejak anarkis Bahar sudah terdeteksi sejak lama. Pada tahun 2012 saat bulan Ramadhan, Bahar menggerakkan sekitar 150 pengikutnya untuk melakukan aksi sweeping di Kafe De Most, Jalan Veteran Raya, Bintaro. Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Massa yang melakukan sweeping juga melengkapi diri senjata. Bahkan senjata tajam yang dibawa telah dibuat secara khusus seminggu sebalum sweeping. Aksi ini tentu saja tidak dibenarkan, alih-alih meredam kemaksiatan, justru sweeping dengan membawa senjata lebih banyak mudharatnya.
Sosok yang baru saja bebas dari penjara tersebut ternyata masih belum puas menelorkan kontroversial dalam ceramahnya. Dalam kesempatan ceramah perdananya, Ia mengaku akan menghabisi para pengkhianat Rizieq Shihab, selain itu dirinya juga menantang para intel-intel dari kepolisian. Perkataan tersebut tentu saja sangat kelewatan, jauh dari kesan lembut dan damai. Justru ancaman yang diucapkan sangat identik dengan ancaman pembunuhan.
Hal ini akan berbahaya jika dibiarkan, sehingga aparat keamanan baik TNI-Polri perlu bertindak tegas akan apa yang diucapkan oleh Bahar. Tentu saja Bahar tidak perlu terlampau emosi, apalagi pemerintah sudah memulangkan Habib Rizieq.
Salah satu tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha telah meradang dengan tingkah laku Bahar Bin Smith yang kerap membuat gaduh. Melalui cuitannya di twitter, Abdillah mengatakan lebih baik Bahar ditangkap dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa (RSJ) dan dipasung hingga sembuh.
Abdillah menilai, akan menjadi hal yang percuma jika Bahar dimasukkan ke dalam penjara karena ketika keluar, Bahar akan berbuat onar kembali. Hal ini menunjukkan bahwa Bahar memang sosok yang banyak dikecam, bahkan oleh partai oposisi.
Selain itu, mantan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (Jubir PSI), Dedek Prayudi melalui akun twitternya juga mencuitkan, gara-gara Bahar kerap memberikan ceramah kontroversi rupanya sangat berdampak pada keturunan bin Smith lainnya.
Karena hal itu, masyarakat menganggap keturunan bin Smith memiliki sikap yang sama dengan Bahar. Dedek mengakui, salah satu temannya terpaksa menyensor namanya demi menghindari kesan adu domba antar keluarga.
Kalau sudah seperti ini, kesan yang muncul adalah sesama bin smith tidak saling mengingatkan. Atau mungkin saja mereka tidak mengadakan rapat keluarga. Hasilnya, sosok berambut gondrong tersebut harus mendapatkan kecaman dari banyak pihak. Sosoknya yang kontroversial dengan gaya dakwahnya yang provokatif rupanya kerap menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.
Pada Oktober 2018 silam, saat Bahar hendak pulang ke kota kelahirannya dalam rangka menghadiri haul akbar ke-7 kakeknya, Al Habib Ali Bin Abdurrahman bin Smith. Rupaya kedatangannya telah dihadang oleh ratusan massa dan 9 Ormas adat yang berkerumun di depan Bandara Internasional Sam Ratulangi dan Jalan RE Martadinata. Koordinator Aksi Steven Tumbuan selaku koordinator aksi mengatakan, bahwa Bahar Bin Smith merupakan sosok intoleran dan anti NKRI.
Apalagi 13 tahun yang lalu, Bahar juga telah digambarkan oleh beberapa media massa sebagai sosok yang radikal. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat Bahar Bin Smith merupakan pimpinan aksi saat kelompoknya melakukan penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah yang berada di Kebayoran Lama.
Dengan demikian, Bahar layak disebut sebagai provokator handal, namun keahlian tersebut sepertinya salah tempat, lebih baik Bahar belajar menjadi sales obat kuat di pasar, daripada berceramah tapi membuat banyak orang menjadi resah.
Bahar bin Smith merupakan figur yang mengaku tokoh agama, sehingga seringkali menimbulkan kontroversi. Selain menyebarkan hasutan provokatif, berbagai manuvernya selama ini hanya membuat gaduh masyarakat. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya masyarakat meninggalkan Bahar bin Smith dan mendukung penegak hukum memproses berbagai pelanggaran yang telah dilakukan Bahar bin Smith.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Bogor