Tokoh Agama Papua Pendeta Yones Wenda: Masyarakat Papua Apresisasi Upaya Pemerintah Bebaskan Sandera Pilot Susi Air
Papua – Tokoh Agama Papua Pendeta Yones Wenda mengatakan masyarakat Papua untuk dapat mengapresiasi dan menghargai upaya Pemerintah dalam membebaskan Pilot Susi Air yang sudah disandera sejak 7 Februari 2023. Hal itu dikarenakan Pemerintah ingin pilot Susi Air dapat selamat dan melakukan aktivitasnya sehari – hari.
Hal tersebut diungkapkan Tokoh Agama Papua yang juga sebagai Sekretaris Umum Sinode Kemah Injil Gereja Masehi Kingmi Indonesia di Tanah Papua Pendeta DR Yones Wenda saat diwawancara di Papua (Senin 17/7/2023).
Menurutnya, masyarakat Papua harus bisa menghargai dan mendukung Pemerintah dengan segala upayanya dalam membebaskan pilot Susi Air.
“Kita harus menghargai dan mendukung Pemerintah karena Pemerintah mau supaya pilot itu dibebaskan dan masyarakat kita hidup seperti biasanya”, tutur Pendeta Yones Wenda.
Sementara itu , Tokoh Agama Papua Yones Wenda meminta Egianus Kogoya selaku pemimpin Kelompok Separatis Papua atau KST Papua yang telah menyandera pilot Susi Air Philip Mehrtens untuk segera membebaskannya. Masyarakat Papua menderita akibat aksi penyanderaan tersebut.
“Saya mohon sebesar – besarnya kepada Egianus Kogoya, tolong bebaskan pilot Susi Air. Akibat Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KST Pimpinan Egianus Kogoya, banyak masyarakat kami di Kabupaten Nduga mereka hidup tidak senang, banyak yang korban, banyak yang menderita karena kelaparan. Mereka tidak bebas, tidur dihutan, susah dapat makan, anak – anak yang harusnya sekolah terpaksa tidak dapat sekolah, tinggal diluar dan semua terlantar”, ujar Pendeta Yones
Kami dari tokoh agama berpesan kepada Egianus Kogoya, mohon yang sebesar – besarnya tolong dibebaskan pilot Susi Air Philip Mehrtens, kata Pendeta Yones.
Selain itu juga, Sekretaris Umum Sinode Kemah Injil Gereja Masehi Kingmi Indonesia di Tanah Papua Pendeta DR Yones Wenda meminta seluruh masyarakat Papua untuk tidak terpengaruh dan juga terprovokasi oleh KST Papua karena memiliki dampak besar bagi keberlangsungan hidup masyarakat Papua.
“Saya mohon kepada masyarakat yang ada diseluruh tanah Papua, jangan terpengaruh kepada siapa – siapa karena akibatnya besar yang kita liat selama ini, masyarakat kasihan trauma dan terlantar hanya berada dihutan tidak pernah masuk Gereja dan beribadah hingga gereja – gereja kosong”, pungkas Tokoh Agama Pendeta Yones.