Tokoh Masyarakat Depapre Papua: Jika Terbukti Korupsi, Lukas Enembe Harus Ikuti Hukum yang Ada
Jayapura, LSISI.ID – Tokoh masyarakat Depapre Kabupaten Jayapura Papua Nikolas Demetouw mengatakan Gubernur Papua Lukas Enembe harus ikuti hukum yang ada jika terbukti bersalah. Di negara Indonesia ada hukum dan hukum itu yang mengatur jika salah atau atau tidak. Jika merasa benar tidak perlu takut dalam menghadapi hukum yang yang berlaku.
Hal tersebut disampaikan Nikolas Demetouw saat diwawancara Matoa TV di Jayapura Papua, selasa 22/11/2022.
Tokoh masyarakat Depapre Nikolas Demetouw mengatakan meski saat ini KPK sudah melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe, namun hal tersebut melalui proses yang cukup panjang dimana Lukas Enembe sempat dua kali mangkir terhadap panggilan KPK terkait kasus hukum yang menjeratnya.
Menurut Nikolas Demetouw sikap gubernur Lukas Enembe telah salah karena sempat mangkir 2 kali dari panggilan KPK. Jika memang Lukas Enembe merasa tidak bersalah seharusnya Lukas Enembe berani menghadapi KPK sehingga tidak menimbulkan keresahan ditengah masyarakat khususnya masyarakat Papua.
Negara Indonesia memiliki hukum sendiri bukan hukum adat sehingga gubernur Lukas Enembe harus mengikuti hukum yang berlaku di Indonesia karena kesalahan yang dibuat Lukas Enembe tidak ada hubungannya dengan hukum adat melainkan hukum yang berlaku di pemerintahan maupun di negara ini ya itu KPK sebagai alat penegak hukumnya, ucap Nikolas.
Di negara Indonesia tidak ada yang kebal hukum, siapapun dia dan apapun jabatannya dia mengikuti hukum yang berlaku sehingga hukum yang mengatur semuanya tanpa tebang pilih, tegas Tokoh Masyarakat Depapre Jayapura.
Nikolas Demetouw meminta masyarakat Papua jangan sampai terprovokasi dengan kasus yang menjerat gubernur Papua Lukas Enembe. Disisi lain, kami minta untuk bapa gubernur tidak usah bikin masalah ini jadi kerusuhan kalau kita bisa atur damai, masalah yang sudah bapa lakukan itu kalau boleh langsung dipanggil KPK bapa langsung memberikan penjelasan supaya itu urusan bapa dengan hukum. Jadi masyarakat hidup rukun gunung, pantai semua jadi satu. Tidak karena masalah ini papua jadi ricuh dan tidak bagus bagi nama papua seluruhnya, ujar Nokolas.
“Jadi kita harus hidup rukun. Persoalan ini jangan kita bawa – bawa semua persoalan ini jadi suatu persoalan yang besar. Kita semua harus damai, tidak usah antara kita dengan kita jadi ada pertikaian. Jika berbuat salah maka dia yang akan berhadapan dengan hukum”, tutup Nikolas