Polemik Politik

Tolak Separatisme, Papua Bagian Sah NKRI

Oleh : Sabby Kosay )*

Tuntutan referendum Papua yang menunggangi isu rasis dan memicu kerusuhan dianggap tidak masuk akal. Selain terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, keabsahan Papua sebagai bagian Indonesia juga dianggap final dan tidak dapat diganggu gugat

Situasi pasca kerusuhan di Papua dan Papua Barat saat ini cenderung kondusif. Para demonstran juga diketahui banyak yang merasa tertipu oleh Korlap aksi demonstrasi yang ternyata berujung aksi anarkis. Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga telah melakukan dialog dengan para tokoh-tokoh Papua. Pihaknya menyampaikan akan mewadahi semua aspirasi dari warga Papua. Berkenaan dengan situasi yang sempat mengalami keruwetan beberapa waktu lalu.

Ia turut menegaskan jika dialog ini dilakukan secara hati ke hati, mengingat Papua adalah bagian dari satu kesatuan NKRI yang tak terpisahkan. Serta keseluruhan warga di Papua memiliki hak dan hukum yang sama, utamanya dalam hal keamanan sesuai yang diamanatkan negara kepada pihak TNI.

Ia juga menyatakan jika rasa aman yang diperoleh wilayah lain juga akan dirasakan warga Papua. Semua dalam porsi yang sama, sehingga tidak ada yang bisa mengganggu  WNI dalam menjalani segala aktifitas. Serta memastikan tidak adanya intimidasi di dalam kegiatan agama maupun lainnya

Hal ini sejalan dengan upaya-upaya pemerintah dalam menciptakan suasana kondusif pasca kerusuhan tempo hari. Beragam jalan ditempuh guna mengembalikan kepercayaan rakyat Papua yang sempat goyang akibat beberapa pengaruh. Khususnya yang datang dari kelompok separatis.

Kelompok ini ditengarai melakukan tindakan provokasi dengan perencanaan yang terstruktur dan rapi. Akibatnya mereka dengan mudah mengadu domba dan menyulut api terhadap warga Papua untuk melakukan perlawanan dan unjuk rasa. Kelompok ini juga banyak berorasi tentang kemerdekaan Papua harus segera diberikan.

Pandangan semacam ini sebetulnya telah dibahas oleh para pendahulunya. Mengingat tokoh-tokoh pemuda Papua yang berjuang untuk melepaskan diri dari Belanda kala itu, sepakat Untuk bergabung ke dalam NKRI. Banyak dari tokoh-tokoh pejuang itu begitu bangga ketika menyaksikan Sang Saka Merah Putih berkibar megah di Bumi Cendrawasih.

Mereka juga menyatakan jika warga Papua akan lebih sejahtera dengan tetap menjadi bagian tubuh NKRI. Terlepas dari itu, pikiran  kelompok Separatis memang telah mengalami pergeseran. Implikasinya ialah akan banyaknya pengaruh yang mempunyai indikasi-indikasi tujuan tertentu saat disintegrasi Papua mereka dapatkan.

Namun, pemerintah tak gentar. Apapun usaha kelompok yang ingin memisahkan diri dari Papua harus dianggap sebagai ancaman terhadap ketahanan dan keamanan negara. Dimana aparatur pemerintahan berhak melakukan langkah antisispasi guna mewujudkan kembali kondisi stabil akibat permasalahan ini.

Hal senada juga dinyatakan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Prabowo Subianto meminta kepada seluruh pihak untuk mendukung usaha pemerintah dalam mengatasi polemik yang kini dialami Papua dan Papua Barat. Ia mengatakan bahwa seluruh komponen bangsa hendaknya bersatu dalam menjaga kedaulatan bumi Indonesia.

Prabowo juga berharap agar semua pihak ikut berupaya mendinginkan suasana serta menghindari sikap saling menyalahkan. Saling gotong royong dan membantu dalam kesulitan guna menciptakan stabilitas yang kokoh dan tak terpecahkan.

Dengan nada tegas mantan Danjen Kopassus itu menyatakan jika Papua adalah bagian integral NKRI. Oleh sebab itu, penyelesaian masalah Papua harus dilakukan secara bersama-sama. 

Memang banyak pihak yang menyayangkan kejadian rasialis yang dialami warga Papua pekan lalu itu menimbulkan luka serta menciderai hak asasi manusia. Namun, dukungan serta sikap positif pun juga ramai berdatangan agar seluruh bagian dari NKRI bersatu memerangi segala macam ancaman yang mengusik persatuan dan kesatuan yang telah terpupuk lama.

Ketika rasa aman dan nyaman telah didapatkan tentunya akan bahagia dan sejahtera dalam menjalani kehidupan. Hal apapun, permasalahan apapun tak akan mampu mengubah posisi Papua yang telah mendarah daging di bumi Nusantara.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih