Tutup KTT ASEAN ke-43, Indonesia Dorong Munculnya Berbagai Kesepakatan
JAKARTA — Berakhir dengan sangat lancar, Keketuaan Indonesia dalam pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta telah menghasilkan banyak kesepakatan untuk bisa menuju kepada kemakmuran di seluruh kawasan.
Secara resmi, Presiden RI Joko Widodo telah menutup seluruh rangkaian KTT ASEAN ke-43. Dirinya mengaku sangat bersyukur lantaran seluruh kegiatan berjalan dengan baik dan lancat]r untuk terus membawa dampak baik bagi semua.
“Alhamdulillah KTT ke-43 ASEAN dan KTT lainnya telah terlaksana dengan baik dan lancar, walaupun di tengah situasi yang sulit, keketuaan Indonesia menghasilkan banyak hal sebagai upaya menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan,” katanya.
Lebih lanjut, Kepala Negara menegaskan bahwa seluruh pemimpin yang turut hadir memang memiliki tanggung jawab bersama untuk terus menggelorakan perdamaian dan menciptakan ruang dialog.
“Saya sampaikan bahwa setiap pemimpin yang hadir memiliki tanggung jawab bersama untuk tidak menciptakan ketegangan baru,” ungkapnya.
“Di saat yang sama kita juga punya tanggung jawab untuk menurunkan tensi yang panas, mencairkan suasana yang beku dan menciptakan ruang dialog,” jelas Presiden Jokowi.
Hal tersebut menurutnya sangat penting lantaran jika ketegangan terus terjadi maka jelas sekali bahwa dunia ini akan hancur.
“Saya pastikan dunia ini akan hancur jika konflik dan ketegangan di suatu tempat di bawa dan dijadikan tarik menarik di tempat lain. Jika kita tidak mampu mengelola perbedaan kita akan hancur, jika kita ikut terbawa arus rivalitas, jika akan hancur,” ungkap Kepala Negara.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno Marsudi menambahkan bahwa selama Keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN, maka seluruh pilar untuk mendukung tercapainya Epicentrum of Growth terus diperkuat.
“Selama keketuaan Indonesia, pilar-piilar yang dapat mendukung epicentrum of growth diperkuat semuanya, seperti ketahanan pangan, ketahanan energi,” katanya.
Meski ternyata banyak sekali perbedaan yang terjadi, namun ternyata seluruh pihak masih terus menjunjung optimisme untuk bisa bekerja sama.
“Sekali lagi di tengah perbedana yang tajam, masih ada harapan dan masih ada optimisme untuk bekerja sama,” ungkap Menlu.
Tentunya bagaimana deklarasi yang berhasil dicapai dalam pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 tersebut terus akan membawa manfaat hingga seluruh menusia.
“Deklaraasi yang dihasilkan mengenai epicentrum of growth yang manfaatnya untuk jutaan orang di Asia Tenggara dan beyond,” ungkap Retno Marsudi.
Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan salah satu pilar penting yang juga untuk bisa menyongsong cita-cita sebagai Epicentrum of Growth adalah dengan adanya perjanjian mengenai digitalisasi ekonomi.
“Salah satu juga yang menjadi andalan dari Epicentrum of Growth adalah digital economy framework agreement, yang mencakup perjanjian sangat dalam mengenai digitalisasi termasuk digital talent, digital id, cyber security, infrastruktur, retraining,” jelasnya.
“Kalau tanpa ini ekonomi di ASEAN diperkirakan tahun 2030 adalah 1 triliun, maka bisa meningkat menjadi 2 triliun,” pungkasnya.