Sosial Budaya

Ungkap Pentingnya Toleransi dan Kolaborasi, Waketum MUI: Hormati Perayaan Natal

Menyambut Natal dan tahun baru (nataru) berbagai elemen masyarakat diharapkan dapat menciptakan kondisi yang harmonis demi tercipatanya kerukunan antar umat beragama.

Perayaan Natal adalah perayaan umat kristiani setiap tanggal 25 Desember. Oleh karena itu, Indonesia sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia patut mengormati perayaan untuk umat yang lainnya termasuk perayaan Natal bagi umat kristiani.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. KH. Marsudi Syuhud mengatakan, momentum Natal adalah tentang bagaimana kita sebagai umat beragama bisa saling bersama-sama dan berkolaborasi dalam menciptakan harmonisasi beragama.

Wakil ketua MUI itu menegaskan bahwa, untuk menjaga keharmonisan antar umat beragama adalah dengan saling bekerja sama dan bergotong royong untuk menciptakan sikap toleransi dan menjadi umat yang satu diatas kebhinekaan dan Pancasila.

“Hal penting dalam menjaga keharmonisan adalah sikap bersatu. Barang siapa yang sudah sepakat untuk membangun negara secara bersama-sama dan bersatu agar kita nyaman secara bersama-sama, maka semua akan menjadi umat yang satu, bangsa yang satu,” kata Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr. KH. Marsudi Syuhud.

Natal dan Tahun Baru ini adalah momen kebersamaan bangsa Indonesia. Dalam momentum ini, pemerintah akan terus menghimbau akan pentingnya sikap saling menghargai dan toleransi untuk menjaga ketertiban berbangsa dan bernegara.

Dalam menjaga momen ini agar berlangsung tanpa gangguan Kamtibmas, MUI berperan dalam mengajak para kyai, ustad, baik dari pusat maupun kampung untuk selalu hadir bersama masyarakat.

“Hari ini kita menghormati adanya perayaan Natal sebagaimana bertetangga yang juga perlu saling menghormati agar bersama-sama hidup dengan nyaman,” ujar wakil ketua MUI.

Dr. KH. Marsudi Syuhud juga menjelaskan bahwa setiap tahunnya banser akan turut serta dalam membantu menjaga dan mengamankan jalannya perayaan Natal dan tahun baru. Kendati demikian, ia mengatakan bahwa keterlibatan banser adalah untuk saling menjaga kebersamaan.

“Keterlibatan Banser yang ikut menjaga Natal bukan karena keadaaan tidak aman. Tetapi adalah representasi karena kita bersama-sama hidup, agar nyaman bersama-sama,” imbuh Marsudi Syuhud.

Dalam hal ini, diharapkan masyarakat dapat menciptakan kondisi saling menghormati. Ketika kita bisa menghormati umat beragama dan antar umat beragama maka disitulah tercipta

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih