Polemik Politik

Kerap Lakukan Aksi Teror, Tokoh Adat dan Masyarakat Papua Tegas Tolak Keberadaan OPM

Oleh: Norri Margareth

Tokoh adat dan seluruh masyarakat Bumi Cenderawasih dengan sangat tegas menolak keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) karena mereka kerap kali melakukan teror yang sangat biadab dan keji kepada warga serta aparat keamanan.

Dengan aksi sangat biadab berupa teror keji tidak manusiawi dari OPM pada warga masyarakat sipil Papua termasuk aparat keamanan yang sedang brtugas di wilayah berjuluk Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi itu, menjadikan para tokoh adat geram pada gerombolan teroris tersebut sehingga menyatakan sikap tegasnya untuk menolak keberadaan mereka.

Bukan hanya para tokoh adat saja, namun sikap serupa juga masyarakat Papua tunjukkan, yakni menolak tegas keberadaan OPM yang selama ini terus meresahkan dengan berbagai macam aksinya, termasuk teror yang sangat biadab.

Sampai saat ini, OPM terus saja menjadi momok yang sangat serius bukan hanya bagi Bumi Cenderawasih saja, melainkan juga bagi bangsa ini karena dengan banyaknya aksi kejahatan yang terus mereka lakukan hingga teror tiada henti di wilayah berjuluk Pulau Emas tersebut.

Aksi OPM sudah banyak sekali memakan korban jiwa dari berbagai macam kalangan dan elemen, bukan hanya aparat keamanan yang memang biasanya bersinggungan fisik secara langsung dengan mereka, namun korban jika juga berasal dari kalangan rakyat sipil, yang mana menandakan bahwa gerombolan yang menjadi musuh negara itu sama sekali tidak pandang bulu dan terus membabi buta dalam seluruh aksinya.

Aksi teror yang mereka gencarkan, mulai dari pembunuhan, penganiayaan, pengrusakan fasilitas umum, dan sebagainya juga mendatangkan pengaruh atau dampak buruk bagi berlangsungnya upaya proses percepatan pembangunan di Papua yang Pemerintah gencarkan.

Pasalnya, ketika Bumi Cenderawasih terus dalam kondisi yang tegang karena adanya banyak teror dari OPM, maka menjadikan wilayah tersebut masih belum dalam stabilitas atau kondusivitas yang baik.

Segala macam ulah OPM itu kemudian memicu pula reaksi sangat negatif dari berbagai tokoh adat provinsi paling Timur Tanah Air, mereka semuanya menegaskan sangat menolak keberadaan kelompok apapun yang membahayakan bangsa.

Salah satu tokoh masyarakat Suku Besar Kopkaka, Seradala, Kabupaten Yahukimo, Yusak Weyo dengan sangat tegas menentang seluruh aksi kekerasan yang sering OPM lakukan dengan sangat keji dan biadab tersebut.

Bukan tanpa alasan, pasalnya semua imbas dari kekerasan di Bumi Cenderawasih apabila terus berlangsung maka akan sangat berdampak kepada warga masyarakat sendiri, tidak hanya karena warga merasa terhantui dan ketakutan karena teror, namun Papua juga tidak akan segera mengalami kemajuan, perkembangan dan peningkatan kesejahteraan lantaran upaya percepatan pembangunan dari Pemerintah Pusat terus terganggu.

Belum lagi, misal terjadi konflik bersenjata atau kontak tembak dari OPM, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat sipil yang tidak berdosa akan turut menjadi sasarannya karena melihat bagaimana rekam jejak gerombolan separatis itu selama ini ketika melakukan serangan sangat membabi buta dan tidak pandang bulu.

Penolakan keberadaan OPM juga beserta dengan dukungan penuh para tokoh masyarakat adat itu kepada aparat keamanan dan meminta kepada seluruh warga setempat agar bisa saling bergandengan tangan demi menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, terlebih pada saat momentum sekarang ini menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada).

Senada, Kepala Suku dan Tokoh Masyarakat Ketengban, Pegunungan Bintang, Andarias Leppi juga mengecam dengan sangat keras berbagai aksi gangguan kamtibmas oleh OPM sehingga menimbulkan banyak sekali kerugian, bukan hanya secara material namun bahkan banyaknya orang kehilangan nyawa.

Para tokoh masyarakat adat tersebut memberikan dukungan penuh pada aparat keamanan pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk mampu bertindak dengan sangat tegas terhadap para pengganggu keamanan yang terus mengusik kondusivitas negeri ini.

Tatkala kondusivitas Bumi Cenderawasih mampu terwujud, maka bukan tidak mungkin hal tersebut merupakan kunci penting untuk mewujudkan kemajuan daerah sehingga tercipta sebuah pemerataan di seluruh pelosok Nusantara.

Hal tersebut sebagaimana pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menegaskan bahwa pemerintah terus memperhatikan Papua agar terjadi pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri.

Langkah pemerintah untuk memperhatikan Bumi Cenderawasih dengan banyak cara, mulai dari menggencarkan program percepatan pembangunan dengan pendekatan kesejahteraan hingga menambahkan pemekaran wilayah melalui adanya Daerah Otonomi Baru (DOB).

Namun, itu semua akan terganggu ketika keberadaan OPM masih saja ada di Papua lantaran selama ini mereka kerap kali melancarkan banyak aksi teror yang sangat keji dan biadab. Maka dari itu, para tokoh masyarakat adat Bumi Cenderawasih menyatakan sikapnya dengan sangat tegas menolak keberadaan mereka dan mendukung penuh aparat keamanan.

*) Mahasiswa Papua Tinggal di Kupang

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih