Polemik Politik

Vaksin Covid-19 Mempercepat Kekebalan Komunal

Oleh : Reza Pahlevi )*

Vaksinasi adalah syarat utama untuk keluar dari fase pandemi, karena jika mayoritas sudah disuntik maka akan terbentuk kekebalan komunal. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak ragu disuntik, apalagi vaksin covid gratis, aman, halal.

Covid-19 yang masih menjadi pandemi telah menimbulkan banyak korban jiwa. Untuk mencegah terinfeksi virus covid-19 maka harus menaati protokol kesehatan 10M dan mendapatkan vaksinasi. Sehingga tubuh akan mendapatkan imunitas dan bisa selamat dari serangan virus nakal ini.

Dokter Sandra Sinthya Langow menyatakan bahwa vaksinasi untuk masyarakat di usia 18 tahun ke atas merupakan proses untuk mempercepat kekebalan komunal, karena 57% penderita Corona berada di usia 31-59 tahun. Sehingga mereka angat berpengaruh untuk mencapai herd immunity.

Vaksin Corona sangat penting karena jika minimal 60% WNI mendapatkan injeksi, baru terbentuk kekebalan komunal. Untuk saat ini baru 24,49% (data per tanggal 1 agustus 2021). Oleh karena itu pemerintah berusaha keras agar vaksinasi makin cepat diadakan, sehingga 100% penduduk Indonesia mendapatkannya. Apalagi target program vaksinasi nasional hanya 12 bulan, terhitung sejak maret 2021.

Untuk mempercepat program vaksinasi nasional dan membentuk kekebalan komunal maka ditargetkan 1 juta vaksinasi per hari di seluruh Indonesia. Caranya adalah dengan mengadakan vaksinasi massal, karena tempat di Puskesmas dan RS sangat terbatas. Vaksinasi massal biasa bekerja sama dengan pihak universitas, pengelola Mall, sampai aparat.

Masyarakat bisa mendaftar ke panitia vaksinasi massal dan biasanya formulir beredar di grup WA, dan pendaftaran secara online jadi sangat praktis. Harus ada kuota saat vaksinasi karena ada batasan ampul vaksin yang dibawa oleh para tenaga kesehatan, dan juga untuk menjaga protokol kesehatan serta mencegah terjadinya kerumunan. Selain itu, vaksinasi massal bisa membuat banyak orang mendapatkan vaksin sekaligus.

Walau ada vaksinasi massal tetapi harus sesuai dengan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Pakailah masker ganda dengan posisi masker disposable di bagian dalam dan masker kain di luar, untuk memaksimalkan filtrasi, sehingga Anda tidak ketar-ketir saat melihat banyaknya orang saat mengantri di vaksinasi massal.

Protokol kesehatan, terutama menjaga jarak, wajib ditaati saat vaksinasi massal. Terutama saat mengantri, harus benar-benar menjaga jarak agar tidak membentuk klaster Corona baru. Kalau bisa disediakan banyak kursi dengan jarak minimal 1 meter sehingga benar-benar aman dan tidak ada kontak antar orang. Ini merupakan antisipasi dan panitia diharap mengerti, dan menyediakan fasilitas yang lengkap.

Selain itu, maka untuk memperbanyak vaksinasi juga dibuka jalur vaksinasi gotong royong. Jadi, masyarakat bisa mendapatkan injeksi di klinik atau RS yang ditunjuk oleh perusahaan dan pihak perusahaanlah yang akan membayar biayanya. Ini merupakan tanggungjawab perusahaan terhadap kesehatan karyawannya dan sekaligus untuk mencegah klaster perkantoran.

Diharap dengan vaksin gotong royong maka ada 2 jalur, yakni program vaksinasi nasional dan gotong royong. Sehingga makin banyak WNI yang mendapatkan vaksin dan akhirnya mempercepat terbentuknya kekebalan komunal. Masyarakat yang mendapatkan injeksi via jalur vaksinasi gotong royong juga tenang karena vaksin yang didapatkan sama bagusnya, dan di bawah pengawasan Kementrian Kesehatan.

Vaksinasi  covid sangat penting untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunal, karena makin banyak yang diinjeksi, makin lekas pula herd Immunity terbentuk. Vaksinasi terus digenjot agar memenuhi target 1 juta injeksi ke WNI per harinya, dan semua roang diharap tertib agar Indonesia bisa bebas Corona.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih