Vaksin Covid-19 Tetap Efektif Hadapi Varian Baru
Oleh : Putu Prawira )*
Masyarakat saat ini mulai berbahagia mengingat vaksin Covid-19 sudah mulai banyak ditemukan. Vaksin Covid-19 pun dianggap tetap efektif digunakan meskipun ada varian baru virus Corona.
Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 menuturkan, vaksin yang sedang dikembangkan saat ini masih efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan mewujudkan kekebalan komunitas atau herd imunity.
Hal tersebut ia katakan untuk merespon adanya varian baru virus coronya yang mulai melanda beberapa negara di dunia.
Bertempat di Graha BNPB, Wiku mengatakan bahwa mutasi virus atau strain virus yang baru ini sedang terus diteliti, belum ada indikasi menyebabkan ketidakefektifan vaksin. Artinya Vaksin yang sedang dikembangkan saat ini masih bisa dinilai efektif untuk bisa digunakan dalam rangka mencapai herd imunity.
Kendati demikian, Wiku mengatakan bahwa Indonesia masih harus terus melihat perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan denga varian baru Covid-19.
Ia pun kembali mengingatkan bahwa tidak ada yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir.
Wiku berujar, bahwa virus ini secara alamiah memang selalu melakukan mutasi pada saat melakukan penularan. Jadi sebenarnya apabila kita ingin mencegah virus ini supaya tidak bermutasi, maka jangan berikan kesempatan kepada virus tersebut untuk bisa menular dari manusia ke manusia.
Adapun varian baru dari virus corona telah diidentifikasi di Inggris bagian tenggara. Varian baru penyebab penyakit Covid19 itu diberi nama “VUI-202012/01.
Varian baru virus corona disebut bisa menyebar dengan lebih cepat di beberapa bagian wilayah negara Inggris.
Hingga 13 Desember 2020, tercatat telah terkonfirmasi setidaknya 1.108 kasus dengan varian ini yang telah diidentifikasi di wilayah Inggris bagian selatan dan timur.
Meskipun belum terdapat bukti bahwa strain ini berdampak pada keparahan penyakit, respons antibodi atau pengaruhnya pada kemanjuran vaksin, kasus yang disebabkan varian baru terus meningkat.
Pada kesempatan berbeda, DPR juga memberikan apresiasi langkah pemerintah, yakni dengan melarang WNA masuk ke Indonesia terkait varian baru Covid.
Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin memberikan apresiasi atas langkah pemerintah yang segera memberlakukan larangan masuknya warga negara asing (WNA) dari seluruh negara ke Indonesia selama 2 pekan di bulan Januari 2021.
Kebijakan ini diambil oleh pemerintah karena adanya temuan kasus mutasi virus corona yang berawal di Inggris dan memiliki daya tular lebih cepat.
Menurut Azis, mutasi virus corona yang baru ditemukan di Inggris ini merupakan ancaman nyata yang serius.
Ia juga mendesak pemerintah agar segera melakukan pelacakan terhadap WNA dan WNI yang baru-baru ini memasuki wilayah RI dan luar negeri khususnya dari Inggris dan Eropa.
Azis menghimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Dr Zubairi Djoerban, Sp.PD.KHOM meyakini bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini dalam proses produksi, ampuh dalam mencegah virus corona varian baru.
Penemuan varian baru virus corona sendiri terjadi pada November 2020 lalu. Saat itu semua bagian Inggris mengalami penurunan kasus Covid-19.
Zubairi juga menjalaskan bahwa saat ini sedang dikerjakan 2 vaksin yang dapat mempan untuk mengatasi varian baru ini. Para ahli juga merasa optimis bahwa vaksinasi akan memiliki kekebalan di banyak tempat.
Meski sangat menular, namun Zubairi mengatakan bahwa virus corona varian baru tersebut tidak lebih mematikan, namun para ahli sangat yakin bahwa memang virus ini sangat menular, namun tidak lebih mematikan.
Dirinya menegaskan bahwa tes PCR atau dikenal sebagai swab tes mampu mendeteksi virus ini, ibaratnya virus ganiti baju , tapi PCR masih bisa ditunggu.
Beberapa negara yang sudah mengonfirmasi corona mutasi yuang pertama kali ditemukan di Inggris. Negara-negara tersebut antara lain, singapura, Italia, Denmark serta Australia.
Meski demikian, untuk WNA dan WNI dari wilayah Eropa dan Australia serta WNI dari Inggris, diberikan pengecualian agar tetap bisa masuk ke wilayah Indonesia.
Virus Coronya yang bermutasi memang menjadi ancaman tersendiri, terutama ancaman terkait dengan lonjakan pasien. Oleh karena itu keberadaan dan persiapan vaksin haruslah diapresiasi demi kesehatan masyarakat Indonesia.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini