Vaksin dan Prokes Menjaga Tren Positif Pengendalian Covid-19 Pasca Idul Fitri
Oleh : Abdul Hakim )*
Penanganan pandemi Covid-19 saat ini cenderung membaik. Masyarakat pun diimbau untuk selalu taat Prokes dan mengikuti vaksinasi agar tren positif pengendalian Covid-19 dapat terus terjaga, utamanya pasca Idul Fitri 1443 H/2022/
Kemenkes menyatakan bahwa pengendalian Covid-19 di Indonesia sudah sangat membaik. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa kita berhasil untuk menangani dan mengendalikan pandemi. Bahkan untuk angka harian saja hanya menunjukkan sekitar 317 kasus.
Hal tersebut membuktikan bahwa memang vaksinasi yang sejauh ini digalakkan oleh Pemerintah dan juga diikuti oleh seluruh masyarakat dengan tertib, termasuk ketaatan mereka untuk terus menjaga protokol kesehatan sangat efektif dalam upaya pengendalian pandemi. Dengan adanya kenyataan tersebut, pemerintah pun akhirnya berani untuk memberikan berbagai macam kelonggaran untuk masyarakat beraktivitas.
Salah satu kebijakan yang disambut sangat baik oleh masyarakat adalah diperbolehkannya melakukan perjalanan mudik Lebaran pada Hari Raya Idul Fitri 2022 mendatang. Hal tersebut berbeda dengan kebijakan 2 tahun yang lalu karena memang jika dibandingkan, untuk tahun ini pemerintah berhasil menurunkan kurva penyebaran Covid-19 sehingga menyebabkan kita bisa merayakan hari kemenangan bersama keluarga besar.
Seluruh keberhasilan Indonesia hingga mencapai titik sekarang ini diungkapkan oleh Siti Nadia selaku Jubir Vaksinasi Covid-19 bahwa memang merupakan hasil peran bersama termasuk patuhnya seluruh masyarakat dalam mengikuti setiap kebijakan pemerintah, terlebih suksesnya pemberian vaksin secara merata di berbagai lokasi.
Antusiasme masyarakat dalam mengikuti vaksinasi sangat begitu tinggi. Bahkan menurut data, di Indonesia sendiri masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama mencapai angka 95,5 persen, kemudian untuk mereka yang sudah menjalani dosis kedua berada di angka 78,8 persen per tanggal 25 April 2022.
Target selanjutnya yang akan diterapkan oleh pemerintah adalah setidaknya pada bulan Mei 2022 pemberian vaksinasi dosis kedua bisa mencapai angka 80 persen. Kemudian mengenai capaian vaksin dosis ketiga atau booster sendiri sudah mencapai angka 17 persen di Indonesia.
Tentu ke depan Pemerintah juga akan terus menggencarkan pemberian vaksinasi booster untuk seluruh masyarakat karena sangat efektif untuk bisa segera meningkatkan imunitas tubuh dalam menangkal virus. Pemberian vaksin booster akan mampu meningkatkan pertahanan antibodi kita dalam menjalankan seluruh aktivitas nantinya.
Namun terdapat satu hal pula yang cukup mengkhawatirkan. Yakni karena pemerintah sudah memberikan kelonggaran masyarakat untuk melakukan mobilitas termasuk menjalankan perjalanan mudik Lebaran 2022, maka sekarang tugas masyarakat sendiri untuk tetap menjaga dirinya sendiri beserta seluruh keluarga besarnya dari risiko penularan penyakit.
Berdasarkan catatan, ketika setelah ada liburan panjang, maka lonjakan kasus tiba-tiba terjadi. Namun dengan melihat seluruh data di atas, harapan besar semoga saja tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19. Maka dari itu seluruh masyarakat harus mampu menjaga kondisi masing-masing. Hal ini memang menjadi ujian bersama bagi kita semua, mengenai bagaimana kita mampu untuk mempertahankan status pandemi yang terkendali ini di Indonesia dengan tidak terjadinya lonjakan kasus.
Hal pertama yang sangatlah penting memang mengenai vaksinasi yang terbukti sangat ampuh untuk meminimalisasi risiko penularan atau setidaknya mampu untuk membuat efek virus menjadi melemah ketika menyerang tubuh. Dengan angka vaksinasi primer yang sudah melebihi 70 persen, setidaknya kita semua sudah mampu untuk lebih optimis dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Masyarakat diimbau untuk tetap patuh Prokes dan mengikuti vaksinasi karena menjaga tren positif pengendalian Covid-19 adalah tugas kita bersama. Dengan adanya kolaborasi dan sinergitas sesama anak bangsa maka diharapakan ledakan kasus Covid-19 pasca Idul Fitri 1443 H/2022 dapat dihindari.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute