Warta Strategis

Vaksin Door to Door Langkah Percepat Program Vaksinasi

Oleh : Tania Khairunisa )*

Pemerintah melakukan terobosan dengan meningkatkan vaksinasi door to door  kepada masyarakat. Program tersebut diharapkan dapat mengejar target vaksinasi dan mewujudkan kekebalan kolektif.

Kita semua ingin bebas Corona dan lepas dari masa pandemi yang menyesakkan dada. Salah satu ikhtiar untuk mengakhirinya adalah dengan vaksinasi, dan pemerintah mentargetkan agar program ini selesai dalam 12 bulan saja. Jika kekebalan kelompok terbentuk karena minimal 75% WNI mendapatkan vaksinasi, maka kita akan selamat dari bahaya pandemi.

Namun sampai 5 bulan vaksinasi nasional dijalankan, baru 20% WNI yang mendapatkan suntikan. Jika dikalkulasi maka program ini baru bisa selesai 2 tahun lagi dan ini terlalu lama serta berbahaya, karena bisa makin banyak yang menjadi korban keganasan Corona. Sehingga pemerintah akhirnya menyelenggarakan vaksinasi door to door alias mendatangi langsung masyarakat di lingkungan mereka.

Di Kabupaten Madiun juga diselenggarakan vaksinasi door to door oleh BIN dan program ini sangat dipuji oleh Presiden Jokowi. Setelah meninjau langsung, beliau mengapresiasi karena vaksinasi terlaksana dengan baik, dan berharap program ini bisa diselenggarakan di daerah lain. Dalam artian, tidak hanya di pulau Jawa saja tetapi juga di luar Jawa bahkan hingga ke Merauke, Papua dan Sabang, di ujung barat Indonesia.

Presiden Jokowi menambahkan, vaksinasi door to door adalah program pelayanan kesehatan yang sangat baik karena jemput bola mendatangi masyarakat, datang ke kampung kemudian langsung divaksin di rumah masing-masing. Semoga vaksinasi terus berlanjut, baik ke rumah warga maupun para pelajar (di sekolahnya).

Ketika ada vaksinasi door to door maka kita optimis bisa memenuhi target 12 bulan vaksinasi nasional, karena akan ada 3 juta suntikan per hari se-Indonesia. Makin banyak warga yang divaksin maka makin cepat pula program ini selesai, sehingga kekebalan komunal lekas terbentuk. Indonesia akan sehat dan tidak takut dibayang-bayangi oleh ganasnya Corona.

Selain itu, vaksinasi door to door akan membantu warga yang kesulitan untuk berangkat ke puskesmas atau RS karena faktor biaya. Bisa jadi rumah mereka di pelosok kampung sehingga harus keluar banyak uang untuk biaya transportasi ke tempat vaksinasi. Saat petugas dan nakes mendatangi kampung maka mereka tinggal mengantri dan mendapatkan suntikan.

Vaksinasi door to door tidak hanya untuk warga kampung dan pelajar tetapi juga ke masyarakat penyandang disabilitas. Di Pekalongan, polisi mengadakan vaksinasi kepada penyandang difabel dan siap melakukan penjemputan. Langkah ini patut diapresiasi karena para difabel juga WNI yang berhak mendapatkan vaksinasi.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP M Irwan Susanto menyatakan bahwa vaksinasi untuk difabel dipusatkan di Mapolres Pekalongan, tepatnya di halaman Polres. Selain difabel, vaksinasi juga diberikan kepada ibu hamil. Dalam artian tak hanya kaum disabilitas yang diperhatikan tetapi juga kaum ibu yang sedang mengandung, karena vaksin terbukti aman bagi mereka.

Langkah polisi di Pekalongan patut diacungi jempol karena mereka langsung menjemput kaum difabel, yang tidak semua memiliki kendaraan yang bisa digunakan untuk transportasi. Kalaupun harus menyewa mobil biayanya amat mahal. Sehingga penjemputan amat memudahkan mereka dalam melakukan vaksinasi.

Vaksinasi door to doorsedang digalakkan oleh pemerintah dan BIN maupun Polri membantu dalam rangka mensukseskan program ini. Masyarakat bisa mendapatkan haknya untuk divaksin dan mendapatkan imunitas yang baik, sehingga tidak takut kena Corona. Vaksinasi door to doorakan mempercepat terbentuknya herd immunity.

)* Penulis adalah warganet tinggal di Pekanbaru

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih