Vaksinasi Door to Door Ikhtiar Cegah Gelombang Ketiga Covid-19
Oleh : Abdul Haris )*
Pemerintah melalui Badan Intelijen Negara (BIN) terus mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi door to door. Kegiatan vaksinasi door to door tersebut merupakan ikhtiar untuk memperkuat kekebalan kolektif sekaligus mencegah gelombang ketiga Covid-19.
Ketika ada kenaikan kasus Corona gara-gara varian Omicron maka kita harus bersiap, jangan sampai ada serangan gelombang ketiga Covid-19 yang menjadi tragedi dan memakan banyak sekali korban jiwa. Protokol kesehatan harus diperketat dan juga vaksinasi wajib disuntikkan tanpa kecuali (untuk WNI berusia di atas 6 tahun).
Salah satu cara menghindarkan diri dari serangan Corona terutama varian Omicron adalah dengan vaksinasi karena jika seseorang sudah divaksin, akan memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat dan tidak mudah terkena Corona, terutama varian Omicron. Vaksin disuntikkan sampai 2 kali, ditambah dengan sekali suntikan lagi alias booster untuk lebih menaikkan imunitas tubuh.
Vaksinasi wajib dilakukan dan seharusnya semua orang bersyukur karena masih digatiskan oleh pemerintah. Apalagi saat ini sudah ada vaksinasi door to door yang membuat prosesinya makin mudah, karena petugas kesehatanlah yang mendatangi langsung ke masyarakat. Program yang awalnya diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) ini menjadi ikhtiar dalam mencegah gelombang ketiga Corona di Indonesia.
Mengapa vaksinasi door to door? Penyebabnya jenis vaksinasi ini yang datang ke pesertanya dan ketika masyarakat dimudahkan aksesnya, mereka akan disuntik dengan senang hati. Akibatnya cakupan vaksinasi lebih luas lagi dan semoga dengan program ini target pemerintah akan tercapai (yakni vaksinasi selesai dalam 18 bulan, terhitung sejak bulan maret 2021).
Ketika cakupan vaksinasi makin luas maka berarti lebih banyak orang yang sudah divaksin sampai 2 kali (sambil menunggu vaksin booster). Mereka memiliki imunitas tubuh yang bagus sehingga tidak mudah kena Corona. Meski sudah divaksin tetapi jangan sombong dan lepas masker karena masih harus taat protokol kesehatan, karena masa pandemi global belum dinyatakan selesai oleh WHO.
Dengan begitu, maka jumlah pasien bisa ditekan dan tidak akan terjadi serangan Covid yang ketiga kalinya, seperti yang diperkirakan oleh para epidemiolog. Penyebabnya karena ketika kekebalan tubuh seseorang bagus maka tidak akan mudah terkena penyakit, termasuk Corona varian Omicron.
Biasanya vaksinasi door to door dilakukan di pemukiman warga dan sangat menguntungkan karena mereka tinggal mengantri untuk nantinya disuntik vaksin. Tidak usah pergi ke puskesmas, rumah sakit, atau lokasi vaksinasi massal lainnya. Jadinya lebih hemat waktu karena yang diinjeksi lebih sedikit dan juga hemat biaya transportasi.
Apalagi jika lingkupnya kecil (hanya 1 perumahan atau kampung) maka akan meminimalisir kerumunan dan kursi saat mengantri vaksin wajib diberi jarak agar bisa menjaga jarak antar sesama. Akan lebih sedikit resikonya daripada mengikuti vaksinasi massal di tanah lapang atau tempat lain yang pesertanya bisa ribuan orang.
Oleh karena itu jika ada vaksinasi door to door jangan lewatkan kesempatan emas ini, apalagi jika belum disuntik vaksin sama sekali. Mendaftarlah ke petugas dan mereka dengan senang hati akan mencatat data serta melayani kesehatan warga dengan tulus. Bukannya malah lari karena takut akan jarum suntik, ingatlah bahwa lebih sakit kena Corona, apalagi Omicron, daripada kena suntik.
Vaksinasi door to door yang diinisasi oleh BIN menjadi salah satu usaha dalam mencegah kenaikan kasus Corona di Indonesia, karena jika ada program ini, cakupan vaksinasi akan makin luas. Akan lebih banyak masyarakat yang daya tahan tubuhnya kuat dan tak mudah tertular virus Covid-19. Tentunya dengan menaati protokol kesehatan.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini