Vaksinasi Mendukung Kesuksesan PON XX di Papua
Oleh : Aditya Akbar )*
PON XX akan diselenggarakan di Papua pada oktober ini. Untuk mensukseskan acara olahraga ini, maka dilakukan vaksinasi kepada relawan maupun kalangan pelajar, karena mereka merupakan salah satu elemen penting dalam penyelenggaraan PON XX.
Baru pertama kalinya PON dilakukan di Papua tetapi sayangnya terhambat oleh pandemi tahun 2020, sehingga ditunda setahun. Setelah 365 hari berlalu, PON XX akan tetap diselenggarakan walau corona belum minggat dari Indonesia, karena persiapannya sudah sangat matang. Semuanya mulai dari venue, para atlit dan offisial, sampai vaksinasi, sudah siap untuk mensukseskan PON XX.
Mengapa vaksinasi? Penyebabnya karena acara olahraga ini dilakukan di tengah pandemi sehingga agar tidak ada klaster corona baru di arena PON XX. Kepala DPPAD Papua Christian Sohilait menyatakan bahwa di Papua ditargetkan 229.000 vaksinasi, sementara untuk di 4 klaster PON 51.000. Mereka berstatus pelajar yang berusia 12 hingga 17 tahun.
Christian melanjutkan, 4 klaster PON ada di Mimika, Merauke, Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura. Sedangkan vaksinasi massal pelajar diselenggarakan DPPAD yang bekerja sama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua. Di SMAN 2 Jayapura ada 300 siswa sedangkan di SMAN 4 Jayapura ada 400 siswa yang divaksin.
Vaksinasi sangat penting karena Papua menjadi tuan rumah PON XX dan jangan sampai acara besar ini rusak karena virus covid-19. Jika semua sudah divaksinasi, maka diharap memiliki kekebalan kelompok, sehingga tidak ada penularan corona. Semua lomba akan diselenggarakan dengan aman dan tertib, serta tidak dibayang-bayangi ketakutan akan virus covid-19.
Pemberian vaksinasi diutamakan untuk klaster PON XX. Penyebabnya karena di daerah sana pasti akan sangat ramai. Walau belum tahu nanti di pertandingan boleh disaksikan oleh penonton atau tidak, tetapi akan ada rombongan atlet dan offisial dari berbagai provinsi yang datang. Untuk menghindari penularan corona dari kerumunan maka vaksinasi diberikan kepada masyarakat sekitar.
Selain masyarakat di sekitar arena PON, vaksinasi juga diberikan kepada para atlet dan offisial, dan sebelum datang ke Papua mereka juga harus menunjukkan kartu vaksin sebagai buktinya. Penyebabnya karena banyak pertandingan yang melibatkan kontak fisik, sehingga vaksin akan melindungi dari penularan corona. Namun dipastikan mereka sudah dites swab terlebih dahulu dan hasilnya negatif, baru boleh bertanding.
Panitia lokal dan panitia tambahan di PON XX juga mendapatkan jatah vaksin. Penyebabnya karena mereka juga berkontak langsung dengan atlet dan offisial. Sehingga jika semua sudah divaksin akan dijamin aman dari corona, karena memiliki kekebalan tubuh yang bagus.
Walau sudah divaksin tetapi masyarakat, atlet, offisial, dan panitia, harus tetap mematuhi protokol kesehatan 10M, seperti memakai masker dan peraturan lain. Mungkin kecuali saat pertandingan, misalnya berenang, boleh melepas masker sekejap karena akan mengganggu pernafasan, tetapi setelah itu dipakai kembali.
Selain itu, pertandingan diperkirakan akan berlangsung tanpa penonton, karena masih masa pandemi. Penyebabnya karena untuk menghindari terbentuknya kerumunan. Namun walau tidak bisa masuk ke dalam stadion atau arena pertandingan lainnya, masyarakat masih bisa menyaksikan lewat streaming online. Sehingga akan ada dukungan bagi para atlet kesayangan, walau tidak dilakukan secara langsung.
PON XX menjadi momen persatuan bangsa Indonesia karena bertanding di arena tetapi bersatu di luarnya. Ketika PON XX diselenggarakan di Papua maka masyarakat di sana mendapatkan vaksinasi, untuk mencegah terbentuknya klaster corona baru, sehingga akan aman dan berjalan dengan lancar.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini