Warga Aceh Apresiasi Komitmen Bantuan Pemerintah Terus Mengalir

BANDA ACEH Komitmen pemerintah dalam memastikan bantuan kemanusiaan terus mengalir kepada warga terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan, organisasi keagamaan, filantropi, dunia usaha, dan masyarakat dinilai menjadi kunci percepatan penanganan serta pemulihan sosial bagi masyarakat terdampak.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono menegaskan penanganan bencana yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara tidak hanya bertumpu pada pemerintah semata, melainkan hasil kerja bersama seluruh elemen bangsa. Kolaborasi lintas sektor tersebut dinilai mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi jati diri Bangsa Indonesia.
Saya atas nama Kemensos ucapkan terima kasih dan hormat yang setinggi-tingginya kepada filantropi, kepada CSR dunia usaha dan kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan terlibat aktif, kata Agus Jabo di Jakarta.
Agus Jabo juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus menjaga persatuan dan semangat kebersamaan. Menurutnya, bencana tidak boleh memecah solidaritas, justru harus menjadi momentum memperkuat persaudaraan dan kemandirian bangsa. Solidaritas sosial yang terbangun di tengah situasi darurat menjadi modal penting untuk mempercepat pemulihan dan memperkuat ketahanan masyarakat.
Mari kita terus perkuat solidaritas, persatuan kita, gotong royong kita sebagai jati diri Bangsa Indonesia agar kita menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang mandiri, bangsa yang adil dan makmur, tegasnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi menyampaikan apresiasi atas konsistensi kepedulian Polri dan pemerintah yang secara bertahap menyalurkan bantuan kemanusiaan sejak awal bencana. Bantuan yang telah masuk ke Kabupaten Aceh Tamiang mencapai sekitar 57 ton beras, lebih dari 4.300 dus mi instan, sedikitnya 360 dus minyak goreng, lebih dari 330 dus air mineral, 200 dus susu kental manis, 3.840 kotak susu bayi, serta puluhan ribu perlengkapan bayi dan kebutuhan dasar lainnya.
Bantuan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pangan, gizi, dan perlindungan dasar warga terdampak. Ini wujud kepedulian berkelanjutan, sekaligus bukti bahwa institusi kepolisian tidak hanya hadir dalam aspek penegakan hukum dan keamanan, tetapi juga dalam upaya kemanusiaan dan pemulihan sosial masyarakat, ujar Armia.
Apresiasi serupa juga disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. Menurutnya, penanganan bencana yang dilakukan pemerintah menunjukkan progres nyata dan memberikan harapan bagi percepatan pemulihan masyarakat terdampak.
Dampak bencana di Aceh tergolong parah, dengan kerusakan infrastruktur dan lumpuhnya aktivitas warga di sejumlah wilayah. Meski demikian, langkah pemerintah dinilai sudah sistematis dan terkoordinasi. Berbagai persoalan yang muncul dinilai mulai dapat diatasi secara bertahap, tuturnya.
Dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak tersebut mencerminkan kepercayaan publik terhadap komitmen pemerintah dalam penanganan bencana. Dengan bantuan yang terus mengalir dan kolaborasi yang semakin kuat, masyarakat Aceh diharapkan dapat segera bangkit dan menata kembali kehidupan secara berkelanjutan.