Waspada Hoaks dan Tiket Palsu Paus, Masyarakat Diimbau Lebih Berhati-Hati
Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Bagas Kurniawan menegaskan selebaran poster yang mengatasnamakan HMI dan berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan informasi bohong (hoaks).
PB HMI, ditegaskan Bagas, justru menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus.
Bagas juga menekankan bahwa kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia tersebut merupakan kesempatan untuk menunjukkan semangat toleransi yang dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.
“Ini adalah kesempatan bagi untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, dan kita mampu hidup berdampingan dalam harmoni,” ujar Bagas.
Pihaknya pun mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan rasa syukur dan menjadikan keteladanannya itu sebagai inspirasi, terutama bagi generasi muda Indonesia.
“Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga semangat toleransi dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk,” ungkapnya.
Sementara itu, Panitia mengimbau umat agar tidak tergiur tawaran adanya oknum yang menjual tiket misa akbar Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno, Senayan, Kamis (5/9).
Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Romo Thomas Ulun Ismoyo Pr menegaskan tiket untuk acara tersebut sebenarnya diberikan secara gratis.
“Tidak dipungut biaya apa pun,” katanya.
Thomas juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap kemungkinan adanya penjualan tiket palsu.
“Mohon hati-hati, jangan-jangan itu palsu,” imbau Thomas.
Menurut Thomas, tiket yang berupa gelang ini dibagikan melalui Konfrensi Wali Gereja Indonesia, keuskupan, organisasi-organisasi, dan undangan resmi yang telah didistribusikan.
“Jadi kalau beredar itu ada pembelian tiket dengan harga dijual sangat tinggi, itu bisa dipastikan tidak berasal dari panitia atau hoaks,” tutup Thomas.
Sebagai informasi, viral di media sosial oknum yang menjual tiket misa akbar dengan harga sangat tinggi. Bahkan, harga yang dijual oleh para oknum itu bisa mencapai jutaan rupiah.