Waspada Hoax Kemasan Kondom Bergambar Jokowi – Ma’ruf
Oleh : Hendrik Yahya Pratama )*
Masyarakat Indonesia tak henti – hentinya menerima hoax yang beraneka macam, menjelang kontes demokrasi. Belakangan warganet digegerkan dengan foto viral berupa paket kondom bergambar Jokowi – Ma’ruf. Gambar tersebut diketahui tersebar di media sosial hingga Grup WhatsApp. Hingga foto tersebut viral di dunia maya, belum diketahui pasti soal sosok pembuat paket kondom bergambar Capres no urut 01 tersebut. Foto tersebut sangat identik dengan foto Jokowi, sehingga foto yang beredar tersebut dipastikan direkayasa alias hoax.
Relawan pendukung Jokowi – Ma’ruf Amin menyebutkan bahwa gambar – gambar tersebut merupakan bentuk kampanye hitam.
“Kami mengutuk keras karena sebagai bentuk kampanye hitam”, ujar Ketua Bravo 5 Jawa Timur Ubaidilah Amin.
Cara – cara kampanye hitam seperti menyebar kondom disebutnya akan merusak tatanan demokrasi. Sejumlah tokoh dari Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf dan para relawan mendesak pihak kepolisian untuk menangkap pelaku yang menyebarkan gambar hoax tersebut.
Aria Bima selaku Direktur Program TKN Jokowi – Ma’ruf, menyebut foto tersebut telah melecehkan calon simbol negara. Pihaknya juga menambahkan, jangan sampai ada hal – hal yang malah merendahkan martabat bangsa.
“Kalau kita tidak bisa menghormati para pemimpinnya sendiri, bangsanya juga tidak akan bisa hormat. Jadi, itu tidak lagi bisa memahami bagaimana keadaban bangsa ini harus kita jaga,” ujarnya.
Koordinator Nasional Muda – Mudi Indonesia Nurul Huda menilai, beredarnya foto kondom bergambar pasangan capres nomor urut 01 di dunia maya telah merusak moral bangsa. Oleh karena itu, lelaki yang biasa disapa Huda ini menyatakan, MMI sebagai salah satu relawan muda pendukung Jokowi – Ma’ruf mengecam kampanye seperti itu dan meminta aparat kepolisian menggusutnya.
“Dalam posisinya sebagai pasangan capres – cawapres pun, beliau – beliau adalah tokoh panutan. Mereka putera terbaik bangsa yang sedang diusung menjadi pemimpin bangsa ini. Sangat biadab jika disandingkan dengan alat kontrasepsi,” tutur Huda.
Pihaknya mengatakan, Jokowi sebagai Presiden adalah simbol negara. Sementara Kiai Ma’ruf sebagai ulama adalah simbol moral bangsa. Sangat tak elok, bahkan keji jika foto mereka dijadikan bungkus dan merek kondom.
“Kampanye hitam semacam itu tidak hanya bertujuan merusak citra Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin. Tapi juga bisa berdampak pada rusaknya moral bangsa,” tandasnya.
Juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily, turut menyayangkan kampanye hitam berupa kondom dengan bungkus foto Jokowi – Ma’ruf yang beredar di media sosial.
“Sudah keterlaluan cara – cara kampanye hitam yang dilakukan untuk mendiskreditkan pasangan kami. Mereka sudah tidak memiliki cara untuk mengalahkan kami kecuali dengan cara – cara seperti itu,” ujar Ace.
Menurut dirinya, kampanye hitam ini masih ada hubungannya dengan fitnah bahwa Jokowi – Ma’ruf mendukung LGBT.
“Itu paralel dengan isu yang dihembuskan bahwa Jokowi – Ma’ruf akan melegalisasi seks bebas dan lain – lain. Dugaan saya begitu. Tapi yang jelas tidak pernah kami kampanye dengan menggunakan cara seperti itu,” terangnya.
Dia merujuk pada video viral kampanye hitam ibu – ibu dengan menyebut bahwa pernikahan sejenis akan diperbolehkan jika Jokowi – Ma’ruf terpilih.
“Kami akan menelusuri siapa pihak – pihak yang melakukan itu. Kami akan pastikan mengambil langkah hukum apabila pelakunya teridentifikasi. Kami minta kepolisian untuk mengusut siapa pelaku kampanye hitam tersebut,” ujar Ace
Ia menilai ada maksud jahat di balik terunggahnya foto tersebut. Ace juga mengatakan tidak mungkin pasangan calon nomor urut 01 menggunakan kondom sebagai alat kampanye untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Tersebarnya hoax tersebut juga mendapatkan tanggapan dari Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, yang menyebut bahwa akhir – akhir ini capres Jokowi dizalimi dengan adanya berbagai macam bentuk kampanye hitam.
“Tapi tidak apa – apa. Semakin Jokowi dizalimi semakin baik,” kata Moeldoko. Menurutnya kampanye hitam dalam bentuk fitnah / hoax yang menyerang Jokowi adalah irasional dan sangat tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa kampanye hitam dengan membuat hoax / berita bohong merupakan sebuah bentuk kurangnya kreatifitas seseorang ataupun kelompok dalam berkampanye secara positif.
Moeldoko mengatakan, tidak seharusnya para pelaku itu menggunakan cara yang menyesatkan masyarakat demi kemenangan pasangan capres – cawapres yang mereka usung.
Tentunya, daripada menyebar kabar yang menyesatkan atau hoax, lebih baik tunjukkan dan kampanyekan program kerja lengkap dengan track record dalam kepemimpinannya, hal ini tentu lebih elok daripada menyebarkan hoax yang sesat dan terkadang cacat logika.
Meskipun diserang hoax seperti ibu – ibu di Karawang dan kampanye hitam atas tersebarnya hoax kondom bergambar Jokowi – Ma’ruf, Politisi Golkar Ace Hasan meyakini bahwa nantinya Jokowi – Ma’ruf yang akan keluar sebagai pemenang pada Pilpres 17 April 2019 mendatang. Prediksi ini diperkuat oleh hasil survey dari SMRC yang menyatakan tingkat elektabilitas Jokowi – Ma’ruf unggul sebesar 54,9 persen. Sementara, Prabowo – Sandi hanya meraup 32,1 persen. Sisanya 13 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. Pihaknya juga menegaskan bahwa foto Kondom bergambar Jokowi – Ma’ruf Amin tersebut bukanlah sebuah kebenaran. Menurutnya, pihak yang tidak bertanggungjawab hanya ingin mencoba cara curang dengan kampanye bohong atau hoax melalui kondom.
)* Penulis adalah Pengamat Masalah Politik