Waspadai Bahaya Radikalisme dan Terorisme Ganggu Kondusivitas Pilkada
Oleh: Linda Permata )*
Aparat keamanan TNI-Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) menjaga stabilitas dan kondusivitas menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) terhadap bahaya radikalisme serta terorisme yang berpotensi dapat mengganggu kelancaran dan keamanan masyarakat.
Hajat bersama yakni Pemilihan kepala daerah (Pilkada) sudah dekat, seluruh stakeholder terkait terus mempersiapkan jalannya pesta demokrasi rakyat itu dengan matang. Salah satunya yakni persiapan keamanan dan kenyamanan demi terwujudnya keberlangsungan Pilkada 2024.
Aparat keamanan TNI-Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) mengajak kepada seluruh masyarakat agar mewaspadai adanya potensi-potensi gangguan yang dapat memecah-belah bangsa Indonesia. Radikalisme dan terorisme menjadi salah satu momok menakutkan yang berbahaya bagi bangsa. Untuk itu, masyarakat dihimbau agar membentengi diri dengan memperkaya ilmu pengetahuan dengan baik dan benar.
Sejatinya semua tindakan manusia memang berasal dari manusia itu sendiri, orang lain tidak bisa mengubah karakteristik seseorang, oleh karena itu untuk mencegah adanya radikalisme dan terorisme dari dalam diri atau lingkungan diperlukan berbagai upaya dan kesadaran diri sendiri terhadap bahaya gangguan tersebut.
Negara Kesatuan Republik Indonesia memang memiliki berbagai macam budaya, suku, ras, dan agama. Oleh karenanya masyarakat Indonesia harus menanamkan nilai-nilai toleransi yang tinggi dan menanamkan Pancasila untuk mencegah adanya radikalisme dan terorisme. Terlebih lagi, saat ini detik-detik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada). Masing-masing individu memiliki pilihannya masing-masing.
Akan tetapi, justru dengan adanya berbagai macam pendapat masyarakat diharapkan tidak terpecah-belah hanya karena perbedaan pilihan tersebut yang dapat menimbulkan kekacauan dan perpecahan bangsa. Dengan berbagai pendapat tersebut justru seharusnya masyarakat dapat bersatu-padu demi kepentingan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Demi menjaga stabilitas dan kondusivitas saat Pilkada 2024, Kapolda Riau bersama dengan seluruh stakeholder terkait membahas secara mendetail terkait dengan penyelenggaraan pemilu dari berbagai aspek. Agar Pilkada 2024 dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal menegaskan bahwa Polda berkomitmen untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi, khususnya di Riau dengan menjunjung tinggi profesionalitas dan sikap yang netral. Bukan hanya itu saja, tugas mereka juga menjamin situasi yang aman dan kondisif bagi seluruh masyarkat untuk saat menyalurkan hak pilihnya,
Lebih lanjut, dirinya juga menghimbau serta menginstruksikan jajarannya agar meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai gangguan dan mendeteksi sedini mungkin gangguan tersebut. Antisipasi terhadap segala kemungkinan, salah satunya isu-isu sensitif di masyarakat seperti, suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), berita palsu atau hoaks, money politic (politik uang), hingga ancaman terorisme dan radikalisme yang dapat mengganggu jalannya kegiatan.
Mohammad Iqbal menambahkan, Polda Riau juga akan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, termasuk TNI, Pemerintah Daerah, Bawaslu, dan seluruh elemen masyarakat. Adapun berbagai persiapan yang dilakukan yakni, langkah pengamanan, pemetaan wilayah rawan, pengerahan personel gabungan, hingga pengamanan logistik pemilu. Polda Riau juga berkomitmen menjaga netralitas anggota Polri dalam mengamankan pesta demokrasi tersebut.
Bupati Bengkalis yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Bengkalis, dr. Ersan Saputra TH berharap agar setiap pihak dapat bersinergi dan membangun konsolidasi serta koordinasi yang harmonis demi mewujudkan Pilkada di Kabupaten Bengkalis yang demokratis dan aman.
Disamping itu, untuk mengantisipasi aksi terorisme jelang Pilkada 2024, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memastikan pihaknya akan mengawal seluruh rangkaian Pilkada agar lancar dan aman sentosa. Bahwa kejahatan terorisme harus menjadi perhatian yang serius untuk menghindari aksi teror pada Pemilu 2019 silam agar tidak terulang kembali.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror terkait dengan pencegahan anti terorisme menjelang ataupun pada penyelenggaraan Pilkada 2024 mendatnag. Bahkan, menurut keterangannya sebelum Pilpres mereka berhasil menangkap pelaku teror sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.
Dalam rangka menjaga keamanan dan menjaga kondusivitas Pilkada 2024, Polda Metro Jaya juga menggelar Operasi Mantap Praja yang digelar selama 140 hari. Ada sebanyak 88.365 personel gabungan diterjunkan untuk melakukan pengamanan dan personel tersebut nantinya akan disebarkan di seluruh TPS yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho melangsungkan operasi kemandirian kewilayahan Mantap Praja Jaya 2024 dengan mengerahkan 9.084 personel dengan rincian komposisinya yakni 1.471 personel Polri, 314 personel TNI, 100 personel Satpol PP, 75 personel Dinas Perhubungan (Dishub), 50 tenaga dari Dinas Kesehatan (Dinkes), dan 7.074 personel Linmas.
Zain menyampaikan operasi Mantap Praja Jaya 2024 ini sangatlah penting untuk melakukan pengecekan akhir kesiapan dari para personel dan prasarana yang melibatkan stakeholder terkait untuk memastikan keamanan Pilkada 2024 berjalan dengan lancar, aman, dan damai.
Zain menyampaikan bahwa Pilkada 2024 ini merupakan sebuah pesta politik yang dapat menajdi indikator kematangan dalam berdemokrasi, dan berkontribusi dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia. Untuk itu, seluruh elemen masyarakat juga diharapkan agar berpartisipasi aktif menjaga kondisivitas Pilkada 2024 agar berjalan dengan sukses tanpa hambatan.
)* Pengamat Sosial Budaya