Waspadai Penyebaran Hoaks dari Kelompok Separatis Papua yang Picu Perpecahan
Oleh : Rebecca Marian )*
Seluruh elemen masyarakat harus bisa terus meningkatkan kewaspadaan diri masing-masing atas adanya penyebaran hoaks yang terus beredar, utamanya yang berasal dari kelompok separatis Papua mengenai bagaimana situasi keamanan di Bumi Cenderawasih lantaran hal itu sangat mampu memicu adanya perpecahan.
Saat ini, memang masyarakat memiliki peranan utama dalam menangkal adanya penyebaran berita bohong atau hoaks yang beredar. Bukan tanpa alasan, pasalnya hal tersebut dikarenakan memang masyarakat sendiri merupakan tujuan akhir atau muara dari penyebaran hoaks tersebut diproduksi.
Maka, apabila masyarakat sendiri kemudian memiliki pengetahuan yang cukup banyak dan juga dibekali dengan adanya daya kritis, maka terdapat kemungkinan bahwa hoaks yang beredar tidak akan mampu untuk menimbulkan banyak polemik yang berkepanjangan di tengah publik bahkan hingga bisa sampai menimbulkan perpecahan.
Bahkan, fakta sejarah menunjukkan kalau adanya berita bohong atau hoaks sendiri mampu untuk membunuh ribuan orang, bisa juga menyebabkan peperangan, genosida hingga sebuah konflik yang menyebabkan adanya perpecahan pada suatu bangsa.
Salah satu contoh konkret dari betapa bahayanya penyebaran hoaks dan mampu merenggut ribuan nyawa, yakni adanya Perang Dunia II yang merupakan akibat dari berita bohong yang beredar.
Kemudian, perkembangan dari produksi hoaks sendiri pada saat ini memang mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan dan kecepatan tersebut, tidak bisa dipungkiri lantaran dipicu dengan adanya perkembangan pula pada teknologi informasi. Namun dengan adanya perkembangan indormasi dan teknologi, akan tetapi tidak disertai dengan adanya kesiapan literasi yang dimiliki oleh masyarakat.
Indonesia sendiri sebagai salah satu negara berkembang, yang di dalamnya, teknologi informasi menjadi salah satu dasar pengembangan pada banyak sektor, termasuk berkembangnya hoaks, adanya penyebaran dan perkembangan hoaks terjadi antaran masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses banyak sekali jenis informasi di berbagai media.
Tentunya hal itu akan sangat dimanfaatkan oleh sekelompok tertentu yang memang sangat menginginkan untuk bisa memecah belah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kelompok tersebut salah satunya adalah Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua. mereka bukan hanya melakukan upaya dengan membuat tetot dan terus menebarkan ancaman serta ketakutan kepada masyarakat, namun ternyata mereka juga terus membuat berita bohong atau hoaks.
Mengenai hal tersebut, salah satu Tokoh Muda Papua, Ali Kabiay menilai bahwa Juru Bicara (Jubir) dari KST Papua atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNB), Sebby Sambom memang kerap kali mengeluarkan sejmlah pernyataan yang bohong atau hoaks, utamanya adalah terkait dengan bagaimana situasi keamanan yang ada di Papua.
Bukan hanya sekedar mengucapkan hoaks saja, namun sebenarnya justru Sebby Sambom sendiri sejatinya tidak berdomisili di Papua, sehingga secara logika, dirinya tidak mungkin mengetahui seperti apa kondisi riil akan situasi keamanan yang ada di Bumi Cenderawasih.
Jubir dari KST Papua tersebut justru terus berbicara dan terus saja mendorong adanya kekerasan untuk selakukan dilakukan oleh TPNPB di Papua. maka dari itu, menurut Ali Kabiay, seluruh masyarakat Papua harus bisa dengan sangat cermat mengamati setiap narasi yang dilontarkan oleh Sebby.
Pasalnya, sudah sangat jelas bahwa banyak diantara narasi yang dikemukakan oleh Sebby adalah berisi ajakan untuk membunuh aparat keamanan dan masyarakat sipil yang tidak bersalah. Sehingga hal tersebut jelas sekali merupakan perilaku yang biadab dan kejam.
Salah satu contoh hoaks yang dibuat oleh Sebby, adalah mengenai adanya kasus penembakan Pesawat Trigana Air pada saat mereka melakukan take off dari Bandara Nop Goliat Dekay, Yahukimo pada 11 Maret 2023 lalu. Padahal sudah jelas sekali bahwa yang melakukan penembakan pada pesawat itu adalah kelompok dari Sebby sendiri.
Akan tetapi, seolah-olah justru Sebby menuding balik bahwa perbuatan penembakan itu dilakukan oleh TNI dan Polri. Kemudian, Tokoh Muda Papua, Ali Kabiay menegaskan supaya Sebby Sambom tidak lagi menipu rakyat Papua lantaran dirinya memiliki bukti konkret berupa adanya rekaman dari kelompok TPNPB OPM Yahukimo.
Ali memberikan petunjuk bahwasanya dalam rekaman tersebut mereka sudah mengakui TPNPB yang menembak pesawat Trigana Air pada saat berangkat dari Bandara Nop Goliat Dekay Yahukimo.
Sementara itu, ada pula hokas yang disebarkan oleh KST Papua, yakni tatkala tim gabungan dari TNI dan Polri melaksanakan tugas untuk melindungi masyarakat dan menjamin adanya pembangunan bisa berjalan dengan baik serta dalam proses pencarian pilot Susi Air, namun ada hoaks yang dengan sengaja memelintir dan memfitnah bahwa seolah TNI dan Polri melakukan penyisiran.
Tentu saja beragam hoaks yang telah dibuat dan disebarluaskan oleh KST Papua tersebut sangatlah memicu adanya perpecahan di NKRI dan justru terus membuat masyarakat menjadi tidak nyaman dan menjadi saling curiga. Maka dari itu, masyarakat sendiri juga harus terus bisa mewaspadai adanya hoaks dengan meningkatkan literasi dan daya pikir kritis ketika menerima sumber informasi.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta