Waspadai Radikalisme dan Penyebaran Hoaks Jelang Pemilu, Peran Tokoh Agama Diperlukan
Untuk terus berupaya dalam mencegah masuk dan juga berkembangnya paham radikalisme di Indonesia, sangat diperlukan adanya keaktifan untuk bisa terus mendekatkan diri dengan para tokoh masyarakat serta tokoh agama maupun seluruh warga masyarakat. Hal tersebut sebagaimana dilakukan oleh pihak Bhabinkamtibmas Tingkir Lor Polres Salatiga Aiptu Sutarjo yang melaksanakan silaturahmi dengan Takmir Masjid Nurussalam Dukuh Kelurahan Tingkir Lor.
Seluruh pihak memang harus bersama-sama untuk terus mencegah bagaimana potensi akan berkembangnya paham radikalisme. Sangat penting untuk bisa mencegah seluruh pemahaman radikal dan juga berbagai isu serta hoaks yang dapat memecah belah kerukunan umat beragama maupun keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sehingga bisa terwujud kerukunan hingga keharmonisan baik antar warga maupun antar umat beragama demi mewujudkan situasi yang aman dan kondusif menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang serta juga mampu untuk terus mempertahankan Indonesia sebagai negara yang bisa terus menjunjung rasa toleransinya.
Ustadz Munjamil selaku Ketua Takmir Masjid menyambut dengan sangat baik adanya sambang silaturahmi yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Tingkir Lor, selain sebagai wujud konkret dalam upaya semakin menjaga kedekatan dengan seluruh warga juga sebagai wujud kepedulian untuk terus menjaga lingkungan aman serta kondusif.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Salatga, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ayuni Novitasari menyampaikan rasa terima kasihnya kepasa seluruh jajaran yang selama ini sudah terus sangat aktif dalam melakukan sambang dialogis dan juga silaturahmi kepada para warga dalam rangka menanggapi berkembangnya paham radikalisme serta intoleransi dan juga untuk bisa mewujudkan wilayah yang aman hingga kondusif khususnya dalam menghadapi tahun 2024 menjelang pelaksanaan Pemilu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa memang tokoh agama dan juga para pemimpin umat memiliki peranan yang sangat penting untuk bisa terus mencegah meluasnya pemahaman intoleran, radikalisme bahkan hingga terorisme. Maka dari itu, memperkokoh wawasan kebangsaan Indonesia kepada seluruh elemen juga hal yang harus mampu diterapkan.
Sementara itu, Bupati Jepara, Dian Kristiandi menjelaskan bahwa pemahaman akan wawasan kebangsaan serta nasionalisme akan menjadi modal utama dalam mencegah radikalisme dan terorisme, sehingga masyarakat harus mampu menanamkannya, utamanya pada generasi pemuda penerus bangsa seperti generasi milenial dan Gen Z.
Hal yang bisa diupayakan oleh semua pihak adalah untuk tetap melakukan proses mempererat rasa persatuan dan kesatuan antar warga negara. Dengan adanya kemajuan teknologi juga sangat menghadirkan berbagai macam tantangan bagi kebangsaan yang bisa saja muncul dengan berbagai dimensinya.
Karenanya, ketika sudah berurusan dengan kemajuan teknologi seperti penggunaan media sosial dan ruang digital yang sangat masif di era jaman sekarang ini, maka masyarakat juga hatus mampu untuk mengedepankan klarifikasi serta tidak mudah memercayai kabar yang mungkin saja belum jelas akan kebenarannya.
Senada, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Haerudin menuturkan bahwa pemahaman wawasan kebangsaan memang menjadi sebuah hal yang sangat penting. Dengan demikian akan memungkinkan toleransi bisa terus dijaga dan ditumbuhkan di semua kalangan termasuk kalangan umat beragama. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan juga para tokoh agama diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam membela negara dari segala pengaruh buruk seperti radikalisme, terorisme dan intoleransi.
Harus ada upaya untuk terus memperkokoh kerukunan dan persatuan diantara para tokoh agama, utamanya menjelang pelaksanaan pesta demokrasi dan kontestasi politik dalam perhelatan Pemilu 2024 mendatang. Karena jika para tokoh agama sudah duduk bersama, maka jelas sekali akan ada banyak sekali hal yang bisa diwujudkan secara bersama. Sebab, para tokoh itu merupakan teladan dan pencerah bagi umat.
Bukan hanya para tokoh agama saja, melainkan para pemuda penerus generasi bangsa juga hendaknya turut berperan dengan sangat aktif dalam membantu terwujudnya pesta demokrasi secara damai, santun dan juga jauh dari penggunaan politik identitas dengan bermain pada isu Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA). Peranan dari para tokoh agama ketika berada di tengah umat atau masyarakat di Tanah Air menjadi sangat penting. Karena hal tersebut mampu mengajak kepada warga untuk bisa terus semakin meningkatkan kewaspadaan mereka, terutama dalam urusan memerangi paham radikalisme dan juga penyebaran berita bohong atau hoaks menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.