Polemik Politik

Zona Hijau Covid-19 Terus Meluas

Oleh : Savira Ayu )*

Jumlah pasien corona di Indonesia makin sedikit, diiringi dengan meluasnya zona hijau. Hal ini sangat bagus karena ada harapan untuk mengakhiri masa pandemi lebih cepat. Akan tetapi semua orang masih harus menaati protokol kesehatan 10M agar selamat dari corona.

Hampir 2 tahun kita menjalani hari-hari di tengah pandemi covid-19 dan rasanya menyiksa. Corona bukan hanya sebuah penyakit, melainkan jadi bencana global, di mana banyak sektor terjungkal karenanya. Mulai dari pariwisata, kesehatan, hingga ekonomi, semua nyaris tumbang gara-gara virus super kevil itu.

Akan tetapi dalam 1-2 bulan terakhir keadaan lebih aman terkendali. Jumlah pasien covid hanya berkisar 600-700 orang per harinya (menurut data tim satgas penanganan corona). Per 31 oktober 2021, wilayah yang berstatus zona hijau juga bertambah drastis, dari hanya 4 menjadi 14. Daerah yang merupakan zona hijau di antaranya Jambi, Buton, Maluku, hingga Raja Ampat (Papua).

Jika makin banyak daerah yang berstatus zona hijau maka makin aman karena di sana tidak ditemukan kasus corona sama sekali. Sementara itu, di Indonesia sudah tidak ada lagi wilayah yang berstatus zona merah atau oranye, sehingga sisanya (setelah dikruangi yang berzona hijau) berstatus zona kuning.

Fakta ini makin diperkuat statement dari CDC (lembaga pusat pengendalian penyakit Amerika Serikat) yang menyatakan bahwa di Indonesia masuk dalam level 1 alias tingkat pengendalian coronanya baik sekali. Negara lain yang juga masuk dalam level 1 adalah Hongkong, Taiwan, Bhutan, dan New Zealand.

Banyak juga negara yang lebih melonggarkan aturan dan para WNI boleh masuk ke negaranya (tentu wajib karantina beberapa hari terlebih dahulu sesampainya di sana). Misalnya Australia dan Thailand. Hal ini membuktikan bahwa mereka mempercayai kinerja pemerintah Indonesia dalam menangani corona, dan memantau juga bahwa di negeri kita kasusnya makin menurun.

Akan tetapi kita jangan terlena akan keadaan aman ini. Satgas IDI Prof Zubairi Djoerban berpesan bahwa semua orang wajib untuk menaati protokol kesehatan 10M, karena masa pandemi belum selesai. Dalam artian, memang makin banyak yang berstatus zona hijau, tetapi tidak boleh ceroboh dan melepas masker seenaknya sendiri. Juga wajib menaati poin dalam protokol kesehatan lainnya.

Protokol kesehatan tetap wajib ditaati, bahkan walau seseorang sudah divaksin, karena untuk memproteksi diri dari bahaya corona. Apalagi yang beredar di Indonesia adalah virus corona varian Delta yang telah bermutasi, sehingga menular lebih cepat dan dahsyat. Kita tentu tidak mau terinfeksi covid-19, bukan?

 Tetaplah rajin mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, dan sekalian mandi, keramas, dan berganti baju saat masuk rumah. Kita tidak tahu dari mana saja virus covid-19 berasal, sehingga wajib bersih-bersih, baik di tubuh maupun di lingkungan rumah. Tetaplah jaga jarak minimal 1 meter dan batasi interaksi, lagipula sekarang lebih aman mengobrol via media sosial atau aplikasi.

Patuhi juga gaya hidup sehat sebagai upaya pencegahan corona, karena jika tubuh manusia punya daya tahan yang baik, akan susah untuk tertular. Usahakan untuk berolahraga minimal 2 kali seminggu, makan lebih banyak sayur dan buah, dan minum air putih 2 gelas dalam sehari.

Indonesia sudah mencapai level aman dan makin banyak yang berstatus zona hijau. Juga tidak ada lagi daerah yang memiliki status zona merah atau oranye. Akan tetapi kita semua masih harus waspada dan menaati protokol kesehatan, agar tidak tertular corona. Jangan malah terlena dan melepas masker, karena masih ada resiko penularan.

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi institute

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih