Apresiasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Infrastruktur Pemerintah
Oleh : Randi Basuki )*
Pembangunan infrastruktur merupakan fokus pemerintah dibawah kepemimpinan Joko Widodo. Pembangunan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan pemerataan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Guru Besar sekalu Ekonom UI Fithra Faisal menyebutkan, bahwa infrastruktur yang dibangun telah memberikan dampak positif untuk sisi sosial maupun ekonomi. Beberapa proyek yang dimaksud seperti proyek ketenagalistrikan yang sudah berhasil memberikan penerangan pada 1,7 juta rumah tangga baru, proyek air bersih dan irigasi yang telah mampu meningkatkan kapasitas air hingga 10.140 liter/detik. Proyek tersebut telah memenuhi kebutuhan air bersih untuk 1,5 juta rumah tangga atau 5,8 juta jiwa. Selain itu, proyek irigasi juga mampu mengairi 96 ribu hektare persawahan.
Di luar rumah tangga, proyek infrastruktur juga mengedepankan konektifitas seperti jalan, bandara dan pelabuhan. Dengan adanya proyek infrastruktur Bandara, baik pembangunan baru ataupun renovasi, kapasitas pelayanan dapat meningkat hingga 37,5 juta penumpang tiap tahunnya. Pada sektor transportasi perkotaan, pemerintah berhasil menambah 80 armada kereta listrik. Sarana transportasi beru itu berdampak terhadap peningkatan kapasitas 7,3 juta penumpang tiap tahunnya.
Dampak positif juga tidak hanya dirasakan oleh warga di sekitar proyek, tetapi juga seluruh masyarakat ujar Fithra.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), Basuki Hadimoeljono mengatakan bahwa manfaat besar dari semua infrastruktur tersebut baru akan terlihat beberapa tahun kedepan. Selain sebagai penggerak roda perekonomian dalam jangka panjang dan berkelanjutan, infrastruktur yang memadahi juga akan turut mendongkrak daya saing Indonesia dengan negara lain. Serta, mengurangi angka kemiskinan.
Basuki juga menceritakan tentang para pekerja bangunan yang tengah mengerjakan proyek infrastruktur. Ia menjelaskan bahwa para pekerja tersebut tidak perlu khawatir memikirkan biaya hidup saat ini, karena mereka memiliki penghasilan tetap setidaknya selama 5 tahun.
Sementara itu Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur adalah sesuatu yang penting dan dibutuhkan bagi masyarakat. Pembangunan merupakan salah satu cara untuk menyejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kita membutuhkan infrastruktur, bagaimana kita bisa cerdas kalau tidak ada listrik dan internet,” ujar Sri.
Menurut Sri pembangunan infrastruktur juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan sosial di daerah perbatasan, ia menyebut bahwa wajah perbatasan Indonesia saat ini sudah lebih baik jika dibandingkan dengan era sebelumnya. “Mungkin dulu kita malu melihat daerah perbatasan di kalimantan, tapi sekarang banyak orang angkat topi kepada Indonesia” tuturnya.
Pembangunan infrastruktur merupakan kepedulian pemerintah terhadap nasib bangsa yang menginginkan kemajuan, sudah sepatutnya masyarakat juga menyambut baik pembangunan yang terus digenjot.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan bahwa manfaat pembangunan infrastruktur akan mempercepat pengembangan yang selama ini sudah dilakukan seperti pembangunan jalan tol, bandara hingga pelabuhan.
“Pembangunan infrastruktur yang cepat dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah panjang, bisa mencapat 6,5%” tutur Perry dalam konferensi pers acara Indonesia Investment forum.
Selanjutnya, pembiayaan infrastruktur melalui jalur swasta seperti penerbitan obligasi, saham turut memperluas instrumen investasi agar investor domestik dan asing dapat berpartisipasi.
Dalam mencapai hal ini BI bekerjasama dengan pemerintah agar stabilitas ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan meyakinkan investor.
Warga Desa Ngajaran juga turut serta dalam menikmati kue pembangunan era Jokowi. Kepala Desa Ngajaran Yoso Prayitno mengatakan, pembangunan infrastruktur mulai digencarkan sejak 2015. Pihaknya menampung aspirasi warga melalui musyawarah rencana pembangunan.
Di desa Ngajaran terdapat enam dusun yang saat ini jalan penghubung antar dusun sudah mulus. Selain itu pihaknya juga melakukan perbaikan rumah warga yang kurang layak, “sudah 9 tahun ini kami membantu pembangunannya menjadi rumah layak huni,” ujar sekretaris desa, Kiswanto.
Warga mengaku senang dengan apa yang sudah dibangun di desanya. Karena memudahkan mereka dalam beraktifitas. Seperti saluran irigasi, yang membantu para petani dalam bekerja di sawah. Saat ini warga tidak perlu mengambil air di sungai untuk mengaliri sawah.
Mayoritas Warga desa Ngajaran memiliki mata pencaharian sebagai petani, buruh pabrik, dan buruh bangunan. Kawasan desa tersebut kebetulan dekat dengan pabrik sehingga warga berusia produktif banyak yang bekerja di pabrik.
Pembangunan infrastuktur juga dirasakan oleh salah seorang warga yang bekerja sebagai buruh pabrik, “Saya hanya lulusan SMP. Alhamdulillah bisa bekerja di pabrik dan sudah mendapat gaji UMR. Sudah cukup untuk menghidupkan keluarga” ujar Dika Sulistio, warga desa Ngajaran yang bekerja sebagai buruh pabrik.
Sekjen Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa, menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur selama ini berdampak pada kelancaran dan stabilitas harga. Dampak dari pembangunan sudah terasa, tol laut, pelabuhan, bandara, inlfasi di daerah dapat terkendali.
Dengan berbagai pembangunan infrastruktur yang terus digenjot, tentu masyarakat harus terus optimis bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang maju dan berdaya.
)* Penulis adalah pemerhati sosial kemasyarakatan