Sendi Bangsa

Berbagi dan Peduli Sesama Atasi Dampak Covid-19


Oleh : Deka Prawira )*

Dampak pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada status kesehatan masyarakat secara nasional, nyatanya sektor industri juga terkena dampaknya karena terpaksa mengurangi jumlah produksi, bahkan usaha kecil seperti tempat fotokopi di area kampus juga terdampak karena tiadanya aktifitas belajar mengajar di kampus atau di sekolah. Sekali lagi, masyarakat diharapkan mampu meningkatkan kepedulian untuk dapat berbagai dengan sesama guna mengatasi dampak Covid-19.

Meski pemerintah telah menghimbau agar para pengusaha tidak mem-phk karyawannya, namun kenyataan perusahaan tidak bisa menahan beban finansial akibat menurunnya produksi, sehingga gelombang PHK-pun tak terelakkan.

Mereka yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencari segala cara untuk bisa pulang ke kampung halaman, meski tidak ada sumber penghasilan, setidaknya mereka masih bisa makan di kampung halaman.

Warung-warung makan pun jelas terdampak berkurangnya pemasukan, sebagian karyawan yang tidak di-PHK juga mendapatkan gaji yang tidak biasa mereka terima tiap bulannya.

Selain itu, kunjungan rumah sakit pun menurun, sehingga tidak sedikit rumah sakit yang tidak menjadi rujukan pasien covid terpaksa mengurangi gaji para karyawannya..

Semua masalah ini tentu tidak akan ada solusinya jika kita masih tetap menebarkan kebencian, atau saling menyalahkan. Satu langkah kecil yang bisa kita lakukan adalah dengan berbagi dan peduli terhadap sesama.

Langkah kecil yang bisa kita lakukan tentu saja dengan membiasakan diri untuk berbelanja di warung tetangga, dengan berbelanja di warung tetangga tentu setidaknya akan menghindarkan kita dari potensi terjadinya kerumunan di pasar, selain itu hal simpel ini juga turut serta membantu perekonomian tetangga sekitar secara langsung.

Apalagi dengan datangnya bulan Ramadhan, tentu saja pemerintah melarang adanya bazar ramadhan seperti pujasera yang menjajakan sajian takjil, hal ini tentu saja menjadikan masyarakat untuk berjualan di depan rumah. Hal ini tentu menjadi kesempatan bagi kita untuk nglarisi dagangan tersebut.

Gerakan berbagi di Indonesia juga diinisiasi oleh Tokyo Skipjack yang bekerjasama dengan Whitespace dan Mbloc bertajuk GoodFoodToShare, yang mengusung gerakan penyediaan makanan bagi tenaga medis dan pekerja harian.

Irvan Suryanto selaku CEO Whitespace Brand Consultant mengatakan, gerakan tersebut berawal dari obrolan hingga pada suatu titik, dirinya muncup pertanyaan, apa yang bisa dilakukan.

Ia memiliki dapur yang sedang tidak digunakan, hal tersebut membuat dirinya dan rekan bisnisnya untuk memberikan bantuan dengan skala yang bisa dilakukan.

Tjahjono Soekardjo selaku Owner dan Direktur Tokyo Skipjack menambahkan, dalam praktiknya, GoodFoodToShare menyediakan menu bergizi untuk mereka yang langsung terdampak penyebaran virus corona.

Pihaknya menjelaskan, dalam satu paket makanan, setidaknya terdapat nasi, daging sapi atau ayam, telur, sayuran serta tambahan protein lewat tempe atau tahu.

Mereka juga memikirkan masak-masak dari hulu ke hilir terkait dengan gerakan ini, mulai dari beli bahan-bahan di pedagang pasar tradisional yang secara kualitas produk sudah dikurasi terlebih dahulu.

Lalu kemudian proses pembuatan makanan yang diatur sedemikian rupa, sehingga para relawan yang meracik makanan tersebut wajib menggunakan face shield, sarung tangan dan kelengkapan lain.

Irvan menuturkan, gerakan berbagi ini memang membutuhkan banyak orang untuk terlibat. Apalagi, dalam praktiknya mereka berupaya menjaga ekosistem bisnis.

Tentu saja gerakan ini terbuka bagi siapapun yang ingin terlibat dalam rantai kebaikan ini. Kita bisa turut serta membantu dengan membeli paket makanan Rp 30.000 per pack.

Untuk berbagai dengan sesama tentu tidak harus mengikuti apa yang dilakukan oleh GoodFoodToShare, kita pun juga bisa mendonasikan sebagaian harta kita melalui lembaga penyalur bantuan sosial seperti LazisMu atau LazisNU.

Pada kesempatan berbeda, Polres Jakarta Barat juga ikut membantu masyarakat yang terdampak virus corona. Dimana warga kurang mampu yang kesulitan mencari makan di tengah pandemi, bisa makan gratis di ‘warteg peduli’.

Kapolres Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru mengatakan, program ini dilaksanakan untuk membantu meringankan beban masyarakat di tengah pandemi.

Selain membantu warga yang kesulitan mendapatkan makanan, program warteg peduli juga sekaligus membantu para pedagang kecil yang mengalami kelesuan di tengah pandemi ini.

Berbagi kebaikan dan kepedulian di tengah pandemi tentu saja bisa dilakukan oleh setiap kalangan, tentu saja hal ini sebagai wujud rasa optimisme bahwa di dunia ini masih banyak orang baik.

)* Penulis aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih