Sendi BangsaWarta Strategis

Cintai Indonesia Sebagaimana Mestinya

 Oleh: Ardian Wiwaha )*

 

Pernyataan demi pernyataan yang bersifat pesimistis terhadap kondisi bangsa ini seolah tak pernah habis dilontarkan oleh banyak orang. Kesedihan terhadap kondisi kesejahteraan, moral, budaya, kadangkala terdengar paling sering menjadi topik yang paling hangat untuk dibahas.

Tak hanya itu,  pemerintah yang notabenenya sebagai pengurus sekaligus pengatur roda kehidupan disuatu negara, pasti ikut tersangkut kedalam pokok bahasan kaum pesimistis yang seolah selalu mengutamakan ego dan opini mereka tanpa mengindahkan sisi optimis lain yang seharusnya mereka optimalkan.

Bila saja mulai detik ini kita bangga dan tidak lupa dengan apa yang dimiliki oleh Indonesia, seharusnya kita mulai menatap masa depan dengan percaya diri. Karena yakinlah bahwa kita masih memiliki peluang untuk memajukan bangsa dan negara ini dengan cara dan modal yang kita miliki sendiri.

Anugerah Geografis yang Strategis

Masih terngiang dengan jelas, salah satu pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam mata pelajaran Geografi di kursi Sekolah Dasar atau SD, yang membahas kestrategisan posisi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Letak astrnomis Indonesia berada di 60 Lintang Utara hingga 110 Lintang Selatan dan antra 950 BT (Bujur Timur) – 1410 BT (Bujur Timur), sedangkan Letak Geografis Indonesia berada di apit dua Benua yakni Asia dan Australia, serta Samudera yakni Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Hal ini lah yang membuat bangsa Indonesia kaya akan budaya dan sumber daya alam. Dimana negara yang dikenal dengan zamrud khatulistiwa ini adalah tempat pertemuan dan persilangan segala macam budaya dan perbedaan, bersatu padu, berasimilasi hingga berakulturasi menciptakan sebuah kekayaan perbedaan yang tiada tara serta tidak dimiliki oleh bangsa dan negara lain. Terlebih dengan keberadaan Indonesia diwilayah persilangan laut dunia, yang secara tidak langsung telah mewariskan sebuah julukan Poros Maritim dunia.

 Indonesia Memiliki Tambang Emas Terbesar Di Dunia

Perancis dan Amerika merupakan kedua negara yang dikenal memiliki cadangan emas bawah tanah terbesar di dunia. Kebijakan pemerintah mereka untuk mencadangkan emas yang mereka beli dari negara lain, semata-mata bertujuan hanya untuk mengkontrol kondisi perekonomian bangsanya apabila sewaktu-waktu kedua negara tersebut mengalami krisis hingga resesi ekonomi.

Bagaimana dengan Indonesia? Meskipun kadangkala manajemen negara ini belum se-optimal sesuai ekspektasi masyarakatnya, dan juga belum memiliki ruang bawah tanah sebagai tempat cadangan emasnya, namun ketika krisi ekonomi global seperti tahun 2008 dan 2016 kemarin terjadi, apakah negara ini kolapase seperti apa yang terjadi di Amerika dan Eropa?

Betapa kuatnya posisi dan cadangan emas Indonesia yang hingga detik ini belum tereksplorasi serta masih menjadi harta karun terpendam bagi anak cucunya.

 Cadangan Gas Alam Indonesia Unlimited

Selain emas, negara Indonesia juga memiliki anugerah yang tak ternilai harganya. Seperti halnya Arab Saudi dan beberapa negara Timur Tengah sepeti Iraq dan Iran yang terkenal dengan emas hitamnya, ternyata negara seribu kepulauan ini juga memiliki hal yang sama. Jumlahnya pun fantastis, tersebar di beberapa Blok yang kiranya masih belum diproses dan dieksplorasi seperti Blok Natuna, Blok Masela, dan beberapa Blok dikawasan laut luar Samudera Hindia yang hingga saat ini belum terjamah “sama-sekali”.

Bisa dibayangkan bagaimana jika putera putera bangsa ini sadar dan mampu untuk mengeksplorasinya secara mandiri diatas kaki sendiri?

Hutan Hujan Tropis, Berjuta Fauna dan Flora

Berbicara mengenai hutan, berdasarkan data terakhir dari Dinas Kehutanan Indonesia tahun 2016, luas hutan negara ini yang tersebar dari Sabang hingga Marauke berjumlah sekitar 133 juta hektare. Jumlah yang sangat fantastis karena tidak semua negara didunia ini memiliki hal yang demikan. Wajar saja bersamaan dengan beberapa negara Amerika Latin seperi Paraguay dan Brasil, Indonesia merupakan salah satu negara yang dijuluki sebagai paru-paru dunia.

Tak hanya itu, telaahan mendasar kehidupan didalam hutan Indonesia juga tak kalah menajubkan, dimana berbagai macam flora dan fauna mulai dari terkecil hingga terbesar, mulai dari yang umum hingga yang langka, hidup mandiri dan berkembang sedemikian alaminya di beberapa hutan lindung yang dimiliki oleh bangsa Ini, membanggakan bukan?

 Kekayaan Laut Tiada Tara

Tak perlu khawatir untuk mencari spot snorkling dan diving di negara maritim Indonesia. Negara yang memiliki perbandingan luas laut sekitar 3:5 dengan daratannya ini, memiliki keindahan alam yang tiada tara didalam lautnya.

Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan daratan Asia lainnya, dimana banyak dari laut mereka hanya dihiasi dengan alga dan plankton-planton beraneka warna. Namun bagaimana dengan Indonesia?

Harus dikatakan bahwa negara ini memiliki keindahan laut lebih dari itu, Bersnorkling di Ujung Barat Sabang, hingga diving di Ujung Timur Raja Ampat, sudah dipastikan akan memberikan sensai dan memori berbeda yang tak akan pernah terlupakan oleh orang-orang yang pernah mengunjunginya.

Keindahan laut beserta biotanya, seolah tak pernah habis menghiasi keindahan bangsa ini. Berbagai macam jenis ikan dan terumbu karang, mulai dari yang umum hingga terlangka, dapat dinikmati dan dilihat secara langsung di negara yang dijuluki sebagai “Atlantis” dunia ini.

 Tanah Subur Untuk Negara Makmur

Peribahasa bahwa tongkat kayu saja bisa hidup di tanah Indonesia, bukanlah sebuah pembualan semata. Kekayaan unsur hara yang dimiliki oleh tanah hujan tropis memang berbeda dengan unsur hara tanah yang dimiliki oleh negara-negara substropis hingga beriklim dingin seperti halnya di Eropa dan Amerika Utara.

Banyaknya gunung berapi sehingga dijuluki dengan negara “Ring of Fire” adalah salah satu penyebab luasan dan struktur tanah negara ini begitu subur dan bersahabat bagi tanaman.  Hanya di Indonesia, tempat dimana berbagai macam jenis flora tumbuh subur tanpa harus disemai pupuk, serta tumbuh bervariatif dengan berbagai macam jenis.

 Heterogenitas Suku dan Budaya

Sering ditemukan dikehidupan sehari-hari, terkait perbedaan cara interaksi dan dialektika masing-masing masyarakat Indonesia. Ada yang berbahasa Jawa, Bugis, Komering, Aceh, Minang, Papua, dan masih banyak lagi cara dan tata bahasa yang dimiliki oleh penduduk negara ini. Terlebih dengan rasa toleransi dan nikmat kebersamaan yang begitu kuat didalamnya, perbedaan yang rawan akan perpecahan tersebut malah justru menjadi poin tersendiri yang menyatukan bangsa ini.

Tengoklah beberapa negara diluar sana, ketika hanya sebuah aliran keagamaan memiliki cara dan tata krama yang berbeda, memberikan dampak terhadap meninggalnya beribu-ribu nyawa yang tidak berasalah. Lantas masih banggakah kita selaku masyarakat yang memiliki jiwa toleransi dan rasa saling hormat menghormati antar penduduk negeri?

Masihkah kita ingin mengindonesiakan Indonesia dengan persamaan beberapa negara lain layaknya negara sekuler ataupun modern? Karena yakinlah bahwa kemajuan Indonesia berdiri diatas toleransi dan caranya sendiri.

 Memiliki Pancasila dan Bhinekka Tunggal Ika

Ketika beberapa bangsa masih disubukkan dengan perbedaan ideologi dan prinsip falsafah dasarnya, Republik Indonesia telah diwariskan oleh para leluhur dan founding fathers nya dengan dasar dan pondasi begitu kuat dan berbeda.

Pancasila dan Bhinnekka Tunggal ika, merupakan satu-satunya jenis ideologi dan semboyan yang dimiliki sebuah bangsa didunia ini.

Bukan komunis apalagi liberal, Pancasila merupakan salah satu aspek yang semestinya kita agung-agungkan. Bukan malah justru dijatuhkan apalagi dicaci maki. Sejarah Pancasila serta peranananya sebagai dasar negara ini memang harus selalu dihanturkan. Ketika Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan disatukan menjadi satu negara kesatuan Republik Indonesia, itulah yang membedakan dan menjadi titik keunikan negeri ini dari negeri yang lain.

Oleh karena itu, berpikirkah kita bahwa hanya di negara ini hal-hal diatas dapat kita temukan? Meskipun belum maju dari sisi teknologi dan ilmu pengetahuan, tapi kita jangan merasa minder apalagi pesimis terhadap kondisi bangsa dan negara ini. Indonesia masih berpeluang maju kok, tinggal kita saja bagaimana mau tidak maunya kita memperbaiki perlahan demi perlahan sendi-sendi ke-Bhinnekaan bangsa ini yang mulai dirasuki dengan pengaruh-pengaruh serta paham radikal dan ekstrimis. Banggalah kalian dengan Indonesia sebagaimana mestinya, bukan malah justru mencederainya.

 )* Penulis adalah Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia

 

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih