Disiplin Kunci Sukses Penurunan Penularan Covid-19
Oleh : Raavi Ramadhan )*
Kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan setiap protokol kesehatan merupakan kunci sukses untuk menurunkan kurva penyebaran Covid-19 di Indonesia. Dengan melandainya kurva tersebut, maka diharapkan semua pihak dapat menjalankan aktivitas seperti semula dan hidup normal seperti sedia kala.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Pemerintah terus berupaya keras supaya puncak pandemi Covid-19 ini segera menurun. Selama virus masih ada, presiden meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Presiden Joko Widodo pun berharap di bulan Mei ini kurva kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan. Lalu dibulan Juni masuk pada keadaan sedang dan dibulan Juli sudah bisa masuk keadaan ringan. Beliau yakin harapan tersebut akan terwujud jika seluruh elemen masyarakat bersatu bersama-sama mengatasai pandemi Covid-19.
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa dan Tonga Tantowi Yahya menginformasikan keberhasilan Pemerintah dalam menerapkan kedisiplinan di Selandia Baru tidak lepas dari dukungan masyarakatnya.
Jika menilik negara-negara yang keadaannya lebih parah, misalnya China. Negara tirai bambu itu bergerak secara agresif dan efektif. WHO bahkan memuji China sebagai negara dengan respon tercepat dan terbaik di sepanjang sejarah wabah penyakit menular. Hal itu terjadi lantaran adanya kekompakan antara Pemerintah dan masyarakat. Kesigapan China dalam menangani pandemi Covid-19 ini tidak lepas dari pengalaman mereka dalam menghadapi virus Corona SARS di 2003 silam. Pada saat itu China bersikap tidak transparan dan kalang kabut. Kebijakan yang dibuatpun amburadul sehingga menewaskan banyak korban jiwa karena kebingungan dan ekonominya pun kacau. Maka dari itu, China tidak mau mengulangi kesalahannya tersebut.
Meskipun Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, Singapura, Jepang tidak secepat China dalam bergerak, mereka banyak belajar dari negara di mana wabah itu berasal. Kunci kesuksesan dalam menangani Covid-19 itu terletak pada menejemen masyarakat, aturan karantina dan pemeriksaan masyarakat. Semua itu harus dilaksanakan dengan tingkat disiplin yang tinggi.
Kebijakan yang tepat dan efektif dapat membantu memperlambat laju penyebaran Covid-19. Akan tetapi, yang terpenting adalah kesuksesan dari pelaksanaan kebijakan itu sendiri membutuhkan kerja sama dari semua pihak.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir jika masyarakat disiplin dalam menjalankan pembatasan sosial dan mengikuti imbauan dari Pemerintah.
Adanya kedisiplinan yang tinggi dalam menerapkan physical distancing, pandemi ini akan segera berakhir di bulan Juni. Situasi dapat kembali normal di akhir Juni jika seluruh lapisan masyarakat berlaku disiplin. Bukankah kembali hidup normal adalah harapan setiap orang? Untuk itu, kesadaran akan kedisiplinan dalam menjalankan segala imbauan Pemerintah harus tertanam pada pikiran setiap masyarakat khususnya mereka yang berada di kawasan zona merah.
Hal terpenting saat ini dalam mempersempit penyebaran Covid-19 adalah kesadaran masyarakat untuk tidak mudik. Kesdaran ini bisa menjadi bentuk solidarirs antar masyarakat maupun tenaga medis yang tengah berjunag melawan Covid-19 di kawasan zona merah.
Apabila tidak ada bentuk kedisiplinan yang tinggi di kalangan masyarakat, kemungkinan pandemi Covid-19 ini baru akan mereda di akhir tahun. Ini hal mengerikan yang tidak pernah diinginkan semua orang.
Telah banyak negara membuktikan sikap disiplin sebagai kunci sukses perangi pandemi Covid-19. Pasalnya, sikap abai dan tidak atuh hanya akan memperburuk keadaan. Untuk itu, mari disiplin pada setiap hal seperti disiplin dalam menjaga kebersihan, disiplin menjaga jarak, disiplin untuk tidak mudik, dan disiplin untuk di rumah saja.
)* Penulis adalah mahasiswa universitas Pakuan Bogor