Generasi Milenial Garda Terdepan Pembangunan Bangsa
Oleh : Subhan Firmansyah )*
Pada tahun 2045, Indonesia akan menyentuh umur 100 tahun, dimana pada tahun tersebut digadang-gadang akan menjadi jendela demografi, dimana jumlah usia produktif akan lebih besar dibanding jumlah penduduk tidak produktif. Hal tersebut dapat berdampak pada kemungkinan seperti bonus demografi ataupun kutukan demografi.
Tentu saja pada 30 tahun yang akan datang, Generasi Milenial yang masih menduduki bangku sekolah akan menjadi garda terdepan perkembangan bangsa ini, baik itu sebagai pemangku jabatan atau tidak.
Oleh karena itu, generasi milenial tentu harus menaikkan nilai SDMnya sehingga siap untuk menjadi kader terbaik bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.
Generasi Milenial merupakan istilah yang cukup akrab di telinga kita. Istilah tersebut berasal dari kata Millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, Willuam Strauss dan Nell Howe dalam beberapa bukunya.
Bonus demografi yang beriringan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia tentunya akan memberikan kemajuan terhadap bangsa Indonesia dalam merealisasikan Indonesia Emas 2045. Pemuda saat ini akan menjadi garda terdepan dalam merealisasikan Indonesia Emas 2045,
Ditengah digitalisasi Industru yang ada, kelompok milenial dinilai paling mampu beradaptasi dengan segala perkembangan yang ada.
Saat ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan Roadmap Making Indonesia 4.0 sebagai strategi dalam mencapai target menjadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2030. Jumlah pertumbuhan penduduk dan ditunjang dengan adanya perkembangan infrastruktur dan sumber daya manusia, tentu akan menjai modal penting untuk menyambut revolusi industri 4.0.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut para generasi milenial harus bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Generasi tersebut juga harus mempunyai kreatifitas yang tidak ada batasnya sehingga mereka bisa menjadi pemimpin atau Pejabat Eksekutif Tertinggi (CEO) dari perusahaannya.
Mantan Walikota Bandung tersebut juga menilai bahwa generasi milenial harus bisa menciptakan kreatifitas yang unik. Ia mencontohnya produk keripik Maicih dari Bandung yang berhasil dipasarkan melalui media sosial. Selain Produk unik, kreatifitas juga bisa ditunjukkan dari segi penamaan produk, bentuk produk, hingga cara penjualan produk.
Kita juga tidak dapat menutup mata terhadap Generasi Milenial, karena generasi tersebut merupakan generasi terbaik yang tumbuh dengan kondisi bangsa yang sehat setelah era reformasi. Generasi Milenial saat ini rata-rata telah memperoleh kualitas pendidikan dan lingkungan politik yang lebih baik dari generasi sebelumnya.
Alhasil. Generasi Milenial tersebut bukanlah minoritas dan terjebak pada warisan konflik masa lalu. Mereka-pun telah berani membuka ruang pengabdian baru dan mendorong perubahan.
Saat ini lebih dari separuh generasi milenial tinggal di perkotaan. Mereka memiliki akses yang luas terhadap lingkungan pendidikan, kesehatan, teknologi informasi dan internet. Mereka juga memiliki kepercayaan diri untuk sejajar dengan negara lain, terutama dala mengembangkan potensi ekonomi digital dan industri kreatif.
Pemerintah-pun telah melakukan banyak pembenahan, khususnya dala memperlakukan milenial sebagai aset dan kekuatan.
Salah satu masalah yang menjadi tantangan tersendiri adalah partisipasi generasi milenial dalam dunia perpolitikan yang sangat rendah. Selama ini pun suara generasi muda kerap diabaikan banyak politisi karena mereka menyadari bahwa generasi muda tidak tertarik dengan politik.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dan maraknya kampanye-kampanye yang mengajak generasi milenial untuk turut berpartisipasi dalam pemilihan umum edisi tahun 2019, buka tidak mungkin bahwa hasil dari pemilihan umum 20199 nantinya sangat bergantung pada generasi milenial.
Pemilihan umum 2019 yang telah diadakan mungkin akan menandai titik balik generasi milenial untuk menunjukkan tingkat partisipasi yang lebih tinggi. Hanya masalah waktu sampai generasi milenial mendominasi peta perpolitikan di Indonesia.
Oleh karena itu, kesuksesan pemilu 2019 akan menjadi bukti bahwa pembangunan masa depan Generasi Milenial pun, menjadi sesuatu yang penting guna mensukseskan pembangunan dan kepentingan nasional, untuk itu peran kaum muda milenilal tentu sangatlah dibutuhkan.
Kelompok milenial memang cenderung tidak menyukai sesuatu yang kaku, hal tersebut menunjukkan bahwa milenial di Indonesia adalah sosok yang dinamis, hal tersebut pun tentu saja diperlukan oleh pemerintah dalam menuntaskan pembangunanya
.)* Penulis adalah pengamat sosial politik