IKEMSA Kaltim Kutuk Kekerasan KKB di Papua, Desak Aparat TNI dan Polri Bertindak Tegas
Ikatan Keluarga Besar Melanesia Samarinda (IKEMSA) Kalimantan Timur dan perwakilan mahasiswa Papua mengutuk aksi kejam yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Hal itu ditegaskan melalui deklarasi IKEMSA Kaltim dan perwakilan mahasiswa Papua pada Sabtu (30/7/2022) di Samarinda. Selain itu mereka juga mendukung kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) dan Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB).
Ketua IKEMSA Kaltim, Sarmadan Agasar menyebut ada tiga poin penting yang menjadi perhatian yakni mendukung upaya penyelesaian konflik di Papua secara bermartabat demi tercapainya Papua damai. Selanjutnya mendorong penyelesaian masalah Papua secara rekonsiliasi dan restitusi menuju Papua yang aman dan Mendukung Otsus jilid II dan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB).
“Selain itu IKEMSA Kaltim juga meminta kepada Kepolisian agar segera mengusut tuntas kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang mengacau keamanan Kesatuan Negara Republik Indonesia khusunya di kabupaten Nduga,” paparnya.
Terkait aksi kekerasan di Papua khususnya di Kabupaten Nduga oleh KKB beberapa hari lalu, agar aparat TNI dan Kepolisian segera melakukan tindakan tegas, sehingga masyarakat kembali hidup dengan tenang dan rasa aman.
“Saya selaku Ketua Ikatan Keluarga Besar Melanesia Samarinda Kalimantan Timur dan Mahasiswa perwakilan Papua yang tergabung didalamnya, secara pribadi maupun organisasi, kami mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi di Tanah Papua beberapa hari lalu yang terjadi konflik di Kabupaten Nduga Provinsi Papua, yang mana kelompok Kriminal bersenjata telah melakukan pembunuhan kepada sejumlah warga sipil yang tidak bersalah dalam insiden ini agar segera pihak Keamanan TNI/Polri segera mengusut aksi kekerasan KKB di Papua,” kata Sarmadan.
Dia juga mengaku prihatin terkait dengan konflik dan aksi kejam yang di lakukan oleh kelompok-kelompok yang menganggu keamanan Papua.
“Oleh sebab itu kami meminta agar segera pihak TNI dan Polri melakukan penangkapan terhadap pelaku tindak kejahatan ini sampai ke akar-akarnya serta memberikan rasa aman dan nyaman dan tentram bagi setiap masyarakat yang ada di kabupaten Nduga, sebab akan menggangu stabilisasi ekonomi dan pembangunan di kabupaten Nduga Provinsi Papua. Aksi yang di lakukan itu sudah tidak ada kemanusiaan,” tegasnya.