Indonesia Siap Menggelar Asian Games 2018
Oleh : Steven Sulu )*
Kali ini ajang pertandingan antar negara siap dilakukan di Indonesia. Asian Games sejarahnya merupakan ajang olahraga di Asia kecil. Far Eastern Championship Games yang diadakan untuk menunjukkan kesatuan dan kerja sama antar tiga negara, yaitu Kerajaan Jepang, Kepulauan Filipina, dan Republik Tiongkok. Far Eastern Championship Games pertama diadakan di Manila pada tahun 1913. Negara Asia lainnya berpartisipasi setelah diselenggarakan. Far Eastern Championship Games dihentikan pada tahun 1938 ketika Jepang menyerbu Tiongkok dan aneksasi terhadap Filipina yang menjadi pemicu perluasan Perang Dunia II ke wilayah Pasifik.
Jelang pelaksanaan pesta olahraga terbesar se-Asia pada Agustus 2018 mendatang, Indonesia selaku Tuan Rumah Penyelenggara diketahui sudah menyiapkan sarana dan prasaranya, mulai dari infrastruktur, sumber daya manusia, hingga unsur-unsur pendukung lainnya. Provinsi Sumatera Selatan memang sudah cukup berpengalaman menjadi penyelenggara ajang olahraga internasional. Sebut saja, SEA Games XXV tahun 2011, Islamic Solidarity Games 2013, Asian University Games 2014, kemudian Kejuaraan Dunia Skateboard dan Wakeboard 2012, Kejuaraan Asia Pasifik Voli Pantai dari 2010 hingga 2017, Kejuaraan Renang Usia Muda pelajar se ASEAN 2015, dan masih banyak lagi. Akan tetapi siapkah Palembang dan Jakarta sebagai tuan rumah perhelatan akbar ini?
Palembang memang daerah yang sangat tepat sebagai berkumpulnya 45 negara peserta Asian Games. Dengan kontribusi tamu negara di Palembang, Sumatera Selatan, sekitar 15 ribu orang. Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) mengingatkan tuan rumah Sumatera Selatan untuk memenuhi standardisasinya, khususnya dalam pelaksanaan pertandingan. Sejauh ini Sumsel telah menjalankan tes event thriathlon, tenis lapangan, voli pantai, sepak takraw dan dayung. Ketua Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Sumatera Selatan Musni Wijaya mengatakan saat ini Sumsel sedang meng-`upgrade` kemampuan untuk mencapai kesuksesan sebagai penyelenggara. Sumsel berpacu dengan waktu untuk menjalankan tugas negara sebagai tuan rumah Asian Games. Jangan sampai upaya keras yang dimulai sejak akhir tahun 2014 itu menjadi tercoreng karena gagal memenuhi standarisasi pertandingan cabang olahraga yang berlaku secara internasional.
Kesiapan yang matang telah di lakukan di Palembang. Bagaimana di Jakarta? Masalah kemacetan di Jakarta masih menjadi kendala dalam persiapan jelang Asian Games 2018 yang akan digelar 18 Agustus hingga 2 September 2018. Tantangan transportasi dan kesiapan venue pertandingan jadi permasalahan utama oleh DKI Jakarta sebagai tuan rumah utama Asian Games 2018. Persyaratan yang ditetapkan Dewan Olimpiade Asia (OCA) tentang toleransi waktu perjalanan antara perkampungan atlet dengan lokasi utama pertandingan selama 34 menit, membuat tantangan transportasi antara Kemayoran dan Senayan harus dicarikan solusi bersama antara INASGOC dan Pemda DKI. Walaupun Jakarta memiliki masalah tersebut, pemerintah tidak tinggal diam untuk mengatasi permasalahan. Dalam pidatonya di Balai Kota Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta menyatakan akan mengunjungi Tokyo, Jepang dalam mencari solusi yang akan digunakan dalam permasalahan ini. Wakil Gubernur DKI Jakarta akan ‘berguru’ guna mempelajari manajemen rekayasa lalu-lintas Negara Matahari Terbit itu dalam persiapan mereka menggelar Olimpiade Tokyo 2020. Diberitakan sebelumnya, Dewan Olimpiade Asia (OCA) meminta kepada INASGOC untuk bisa menyelesaikan masalah kemacetan. Hingga saat ini, pembangunan proyek penunjang Asian Games 2018 terus dikebut. Pekan lalu diperoleh laporan bahwa progres pembangunan proyek Jakarta International Equestrian Park di Pulomas mencapai 90 persen dan 70 persen untuk proyek velodrom balap sepeda di Rawamangun. Demikian pula proyek light rapid transit (LRT), terutama untuk jalur Athlete Village Kemayoran ke Pulomas dan Rawamangun, yang ditarget rampung saat Asian Games padaAgustus mendatang.
Dalam penilaian Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Pengarah Panitia Pelaksana Asian Games 2018 mengatakan ada tiga aspek persiapan jelang pesta olahraga se-Asia itu, yakni sarana, penyelenggaraan dan prestasi. Menurutnya, dari aspek sarana saat ini pembangunan sudah sampai 80 persen. Tantangan Pemprov DKI Jakarta selanjutnya adalah transportasi. Persiapan Jakarta untuk menyambut pesta olahraga Asia empat tahunan itu akan diuji lebih dulu di test event pada 10–24 Februari 2018. Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu memastikan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Bahkan Presiden menjadikan Asian Games tersebut sebagai program prioritas dalam lima tahun pemerintahannya.
Jadi, persiapan pesta olahraga terbesar se-Asia pada Agustus 2018 mendatang akan siap digelar walaupun masih ada pekerjaan seperti kurang optimalnya Transportasi di DKI Jakarta. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari masyarakat untuk dapat memberikan ruang bagi pemerintah untuk melaksanakan pembangunan khususnya di bidang transportasi. Asian Games 2018 juga perlu untuk mendapatkan dukungan segenap pihak karena merupakan wahana efektif untuk mempromosikan jati diri bangsa, budaya, keindahan, dan prestasi Indonesia di bidang olah raga kepada khalayak internasional.
)* Penulis adalah Mahasiswa Nusa Cendana Kupang