Warta Strategis

Indonesia Sukses Selenggarakan Asian Games 2018

Oleh : Laila Khairunisa )*

Indonesia saat ini tengah didaulat sebagai tuan rumah pesta olahraga terbesar se-Asia yang ke XVIII. Sebelumnya Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games ke IV pada tahun 1962 yang kala itu diselenggarakan di Kota Jakarta. Asian Games 2018 mulai digelar pada 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018 di Jakarta dan Palembang serta beberapa kota pendukung yang tersebar di Jawa Barat dan Banten. Pada pesta olahraga Asia ke-18 ini akan memperebutkan medali dari total 40 cabang, terdiri dari 32 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang non olimpiade.

Asian Games 2018 di Indonesia ini untuk kali pertama merupakan Asian Games yang di adakan di dua Kota sekaligus, sekaligus merupakan yang kedua kalinya bagi Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games. Indonesia disetujui dan ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018 pada tanggal 19 September 2014 oleh Dewan Eksekutif Olimpiade Asia. Penyelenggaraan Asian Games ke-18 ini seharusnya dijadwalkan pada tahun 2019, tetapi pada tahun tersebut berbarengan dengan penyelenggaraan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Indonesia sehingga penyelenggaraan Asian Games dimajukan satu tahun menjadi tahun 2018.

Pada awalnya, yang terpilih menjadi tuan rumah Asian Games XVIII adalah Kota Hanoi, Vietnam, mengalahkan Kota Dubai dan Kota Surabaya. Namun pada 17 April 2014, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung, secara resmi mengumumkan bahwa Vietnam mengundurkan diri dikarenakan ketidaksiapan dan permasalahan keuangan.

Setelah pengenduran diri Hanoi, Dewan Olimpiade Asia (OCA) menyatakan bahwa kandidat yang paling memungkinkan untuk menjadi tuan rumah adalah Indonesia, Tiongkok, dan Uni Emirat Arab. Indonesia memiliki peluang paling besar karena Surabaya merupakan runner up pada pemilihan sebelumnya. Pada akhirnya Indonesia berhasil terpilih menjadi tuan rumah Asian Games XVIII di Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah pendukung.

Asian Games XVIII akan mempertandingkan 40 cabang olahraga dan akan diikuti oleh 45 negara peserta. Pada penyelenggaraan Asian Games XVIII, untuk pertama kalinya eSports dan polo kano dipertandingkan sebagai cabang olahraga eksibisi. eSports sendiri nantinya diproyeksikan akan menjadi salah satu cabang olahraga yang dihitung perolehan medalinya pada Asian Games 2022.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menargetkan tiga sukses dalam penyelenggaraan Asian Games VXIII. Beliau menargetkan bahwa Asian Games 2018 harus sukses dalam persiapan, pelaksanaan dan prestasi. Asian Games XVIII menjadi kesempatan emas bagi Indonesia sebagai sarana untuk mengenalkan atau mempromosikan Indonesia di mata dunia.

Indonesia sukses dalam mempersiapkan Asian Games edisi ke XVIII di Jakarta dan Palembang. Kesuksesan tersebut nampak dari pujian-pujian yang diberikan oleh negara-negara peserta Asian Games mengenai keadaan sarana dan prasarana yang digunakan. Sarana dan prasarana tersebut mulai dari berbagai competition venue di kompleks Gelora Bung Karno, lokasi Main Press Center (MPC) dan International Broadcasting Centre (IBC) di Jakarta Convention Center, Senayan, perkampungan atlet di Kemayoran, venue equestrian di Pulomas dan velodrome di Rawamangun hingga Jakabaring Sport City.

Penyelenggaraan Asian Games XVIII di Jakarta dan Palembang menuai banyak pujian. Pujian-pujian tersebut berasal dari kontingen, media mancanegara, hingga perwakilan NOC dari negara peserta. Mereka sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Indonesia.

Ketua INASGOC Erick Thohir menyatakan bahwa Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang berhasil berjalan dengan sukses. Ia juga menambahkan bahwa akan ada peluang bagi Indonesia untuk dipercaya menjadi tuan rumah Olimpiade jika hingga pemulangan para atlet pada 3 September 2018 nanti tidak ada masalah.

Sebagai tuan rumah Asian Games XVIII, Indonesia memiliki berbagai ragam suku bangsa yang bersatu menjadi sebuah kesatuan Negara Republik Indonesia. Asian Games XVIII sekaligus menjadi ajang Indonesia untuk mengenalkan keunikan dan keberagaman suku bangsa kepada dunia. Asian Games XVIII merupakan sebuah kartu emas bagi Indonesia untuk mempromosikan kepada dunia terutama dalam bidang pariwisatanya. 45 negara peserta Asian Games XVIII akan tertuju ke Indonesia.

Sementara itu, target yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Tim Nasional Indonesia pada Asian Games XVIII adalah 16 medali emas. Para atlet Indonesia berhasil mencapai target tersebut dan bahkan berhasil melampauinya. Hingga Jumat 31 Agustus 2018, kontingen Indonesia berhasil mengumpulkan 30 medali emas, 23 perak, dan 37 perunggu dengan total 90 medali. Indonesia berada di peringkat ke empat perolehan medali di bawah Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.

Dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, pencak silat menjadi sumber medali andalan bagi Indonesia. Para pesilat Indonesia berhasil meraih 14 medali emas dari 16 nomor yang dipertandingkan. Raihan tersebut berhasil menunjang peringkat perolehan medali Indonesia naik ke peringkat 4 setelah sebelumnya berada di peringkat 5 dibawah Iran. Raihan ini sekaligus mengamankan sekaligus memperlebar jarak medali emas Indonesia dari kejaran Iran. Total emas yang diperebutkan dalam Asian Games 2018 ini sejumlah 457 medali emas.

Keberhasilan pencak silat ini berasal dari berbagai faktor, salah satunya adalah pencak silat merupakan seni beladiri asli dari Indonesia serta baru pertama kali ini pencak silat dipertandingkan dalam ajang Asian Games. Hal ini tentunya menguntungkan bagi para pesilat Indonesia karena para pesilat Indonesia berhasil mendominasi hampir semua nomor yang dipertandingkan.

Selain dari pencak silat, Badminton berhasil meraih dua medali emas. Raihan emas pertama berhasil dipersembahkan oleh Jonathan Christie yang turun di nomor tunggal putra. Jonathan Christie berhasil meraih medali emas usai mengalahkan wakil Taiwan, Chou Tien Chen. Jonathan menang melalui rubber game dengan skor 21-18, 20-22, 21-15. Kemenangan ini disambut oleh riuh pendukung Indonesia yang hadir di Istora Senayan Jakarta.

Sementara raihan emas kedua berhasil dipersembahkan oleh pasangan ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya setelah sebelumnya berhasil mengalahkan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam all Indonesian final. Pertarungan tersebut berhasil dimenangkan Marcus/Kevin dalam tiga set dengan skor 13-21, 21-18, dan 24-22.

Kesuksesan lain dari Indonesia terlihat dari penjualan tiket penutupan Asian Games XVIII di SUGBK Senayan Jakarta. Sebanyak 40 ribu tiket terjual habis secara online dalam waktu 24 menit. Penjualan sistem online dipilih agar memudahkan calon pembeli dan menghindari penumpukan penonton yang mengantri untuk pembelian tiket secara konvensional. Hal ini tentu membuktikan bahwa hingga akhir penutupan animo masyarakat Indonesia untuk ikut serta mensuskseskan Asian Games sangat tinggi.

Sebagai warga negara  kita patut berbangga diri telah berhasil menyelenggarakan event sebesar Asian Games. Semoga masyarakat Indonesia dapat menjadikan momentum Asian Games sebagai momentum persatuan Indonesia dan kegembiraan untuk masyarakat Indonesia yang saat ini sedang dirundung ujian melalui bencana alam.

 

)* Penulis adalah Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung

 

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih