Irjen Firli Siap Berangus Praktik Korupsi
Oleh : Muhammad Zaky )*
Angin segar pasca penetapan Irjen Firli Bahuri sebagai ketua KPK terpilih.Meski sebelumnya menghadapi aneka rintangan. Pihaknya mampu buktikan jika ia berkompeten dan layak menjadi Capim terpilih.
Tudingan miring beserta kritik yang dialamatkan kepada Irjen Firli kini telah memudar, seiring terkuaknya bukti-bukti kebenaran. Sebelumnya Capim KPK ini dinilai melakukan pelanggaran kode etik berat. Banyak opini digodok serta digiring hingga membuat isu-isu melambung. Bahkan, kemarin hingga menimbulkan berbagai demo.
Aneka demonstrasi memunculkan berbagai orasi. Mulai kecurigaan akan agenda kepentingan hingga ketidakbecusan Pansel dalam menjaring Capim kala itu. Tercatat Firli tak hanya mengalami berbagai pencekalan terkait isu tudingan miring. Namun juga penolakan dengan jumlah yang lumayan yakni, 500 pegawai KPK menolaknya secara langsung. Hal ini tentunya membuat dunia seakan gonjang-ganjing. Benarkah Pansel sudah bekerja dengan benar, atau memang kandidatnya bermasalah?
Beruntung pemerintah beserta lembaga pendukungnya tak serta merta menelan mentah-mentah informasi. Sehingga Capim Irjen ini tak lepas dari genggaman. Dan kini Irjen Firli Bahuri bisa tenang. Segala tuduhan telah rampung dibuang serta namanya dibersihkan.
DPR telah memilih pimpinan KPK untuk periode 2019 hingga 2023, dengan hasil terbanyak Firli Bahuri sebagai ketua KPK. Nama-nama capim itu ialah, Alexander Marwata (Selaku Petahana Komisioner KPK), Nawawi Pomolango (Hakim), Lili Pintauli Siregar( Selaku advokat) dan Firli Bahuri ( Polisi).
Dengan terpilihnya Firli sebagai Pimpinan inilah yang menandai berakhirnya rangkaian proses oleh Pansel. Sebelumnya rangkaian proses ini dimulai dari penjaringan calon pimpinan, kemudian seleksi administratif, profilling, yang dilanjutkan uji kompetensi. Tak berhenti disitu, proses dilanjutkan dengan pembuatan makalah, psikologi test, test wawancara hingga uji publik. Penetapan 10 nama Capim oleh Presiden diserahkan langsung kepada DPR. Yang kemudian berakhir pada uji kelayakan serta kepatutan atau yang biasa disebit fit and proper test oleh pihak DPR.
Rangkaian panjang yang dinilai cukup melelahkan ini menunjukkan jika seluruh proses dilakukan secara transparan dan akuntabel. Meski beberapa kandidat sempat dianggap tidak kredibel untuk menjadi capim KPK, namun nyatanya kini semua telah terbuka. Adapula yang dianggap tak memilii kompetensi terhadap komitmennya akan pemberantasan korupsi.
Kini hasil telah berkata, meski diselingi carut-marut saat proses pemilihan namun pimpinan KPK telah terpilih sesuai mekanisme. Serta sah menurut peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Ucapan selamat hadir dari berbagai kalangan, hal ini tercermin dari banyaknya karangan bunga di depan Gedung KPK, Kuningan. Jejeran Karangan bunga ini bertuliskan ucapan selamat atas terpilihnya Firli Bahuri sebagai ketua Baru.
Ucapan selamat lain juga datang dari kandidat seperjuangan Firli. Yakni, anggota komisioner KPK antara lain, Nawawi Pomolango, Alexander Marwata serta Nurul Ghufron. Karangan bunga kebanyakan datang dari beberapa ormas yang menyatakan diri sebagai komunitas anti korupsi, Forum Rakyat Tolak Korupsi dan banyak lagi.
Dukungan dan pemberian semangat-pun datang dari Arsul Sani, selaku Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia menyatakan harapannya agar pimpinan KPK periode terpilih ini bisa menjalankan tugas hingga paripurna. Jangan ada sikap lempar tanggung jawab seperti ketua KPK periode sebelumnya
Arsul-pun turut meminta kepada para pimpinan untuk selalu bijak menyikapi masalah pro kontra terkait pimpinan baru KPK. Karena meski sudah final ada saja resistensi di kalangan publik. Wajar jika terjadi, dari keseluruhan hal tentu akan ada pihak yang setuju maupun tidak. Namun, kembali lagi pada kinerja diri, serta optimalitas kerja agar menghasilkan esensi dari tujuan awal. Yakni, memberantas korupsi hingga ke akar tanpa terkecuali.
Arsul juga menyatakan agar Firli memegang teguh prinsip layaknya ungkapan “Close you are friend, but closer you are enemy”. Dan semoga hal ini terwujud didalam kepemimpinan Firli 4 tahun mendatang.
Harapan besar-pun datang dan bertumpu kepada Firli, sosok pimpinaan Baru KPK. Doa dan dukungan akan angin segar yang akan dibawa Firli beserta perubahan sangat diharapkan. Cukup sudah segala tipu daya “tikus berdasi” yang hanya menyengsarakan rakyat sendiri.
Terlepas dari berbagai argumentasi akan terpilihnya pimpinan KPK periode ini, seluruh doa dan dukungan diberikan. Agar sang pemimpin baru mampu bekerja secara ihklas, cerdas dan bekerja keras dalam membasmi rasuah yang agakmya telah mengurat nadi. Untuk Irjen Firli, selamat datang di tempat sesungguhnya, semoga kepemimpinan mampu diemban dan memberikan hasil yang memuaskan secara paripurna. Agar Nusantara menjadi negara yang benar-benar sejahtera terbebas dari segala macam rasuah yang merugikan.
)* Penulis adalah pengamat sosial politik