Warta Strategis

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri Minta Masyarakat Waspada KKB: ‘Nyawa Tidak Ada Cadangannya’

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memberikan ultimatum terhadap jajarannya dan warga masyarakat setelah dua peristiwa keji dilakukan KKB Papua dalam afiliasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB OPM ) terjadi pada bulan Juli 2022. Irjen Mathius D Fakhiri mengimbau agar masyarakat waspada dan tidak pergi ke daerah rawan KKB Papua.

Diketahui, teror pertama KKB Papua dilakukan oleh pimpinan Egianus Kogoya membantai warga di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Sabtu 16 Juli 2022. Sebanyak 11 orang tewas, dua lainnya mengalami luka-luka. Kedua, pemenggalan kepala pendulang emas di Kampung Kawe, Distrik Awinbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa 19 Juli 2022.

Pelaku adalah TPNPB OPM Kodap XVI Wilayah Yahukimo pimpinan Bocor Sobolim. KKB Papua menyebut korban sebagai mata-mata. Mencegah agar tidak bertambah korban, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengimbau warga yang bermukim di wilayah pergerakan KKB Papua untuk lebih hati-hati dan waspada.

Menurut Irjen Mathius D Fakhiri, warga harus menghindari perjalanan ke area yang tidak terjangkau pengawasan aparat keamanan. “Kita memang mencari makan, tapi ingat sekali lagi, nyawa tidak ada cadangannya.

[Warga] tidak perlu [pergi] ke area-area yang tidak ada pengawasan aparat keamanan,” ujar Irjen Mathius D Fakhiri di Kota Jayapura, Sabtu 23 Juli 2022, melansir jubi.id. Irjen Mathius D Fakhiri menghadiri rapat koordinasi bersama jajaran TNI, Satuan Tugas Damai Cartenz, dan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III.

Ia menegaskan bahwa Polri dan TNI akan segera mengambil langkah penegakan hukum yang tegas atas sejumlah kasus kekerasan yang dilakukan TPNPB OPM di berbagai wilayah, khususnya di Kabupaten Nduga dan Pegunungan Bintang. “Pola penanganan seperti biasa, hanya ekstra, penanganan lebih ditingkatkan, lebih solid. Mudah-mudahan tepat sasaran,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, KKB Papua membantai warga sipil pada Selasa 19 Juli 2022. Korbannya adalah seorang pendulang emas. TPNPB-OPM Kodap XVI Wilayah Yahukimo pimpinan Bocor Sobolim sebagai pelaku. Anggota KKB Papua memenggal kepala pria yang mereka sebut sebagai mata-mata. Prajurit Bocor Sobolim meninggalkan tubuh korban. Mereka membawa kepalanya ke suatu tempat yang diduga sebagai markas Kodap XVI Wilayah Yahukimo.

Panglima Kodap XVI Wilayah Yahukimo Bocor Sobolim menginformasikan peristiwa pemenggalan kepala pendulang emas oleh pasukannya melalui video. Dia menyebut peristiwa itu terjadi di Kampung Kawe, Distrik Awinbon, Kabupaten Pegunungan Bintang. “Hari ini pasukan saya dapat satu kepala intelijen. Mereka kasih kepala ke saya. Kami akan berjuang sampai titik tumpah darah. Kami tidak kemana-mana,” kata Bocor Sobolim.

“Ini kepala manusia. Kami tidak main-main,” ujarnya sembari memperlihatkan kepala manusia terbungkus kantong yang diserahkan anggotanya. Bocor Sobolim mengingatkan pemerintah Indonesia tidak mengirim orang Jawa ke Pulau Papua.

“Kami mengimbau seluruh di tanah papua, pihak pemerintah kolonial Indonesia, tidak boleh kirim orang jawa di Papua,” tegasnya. Dia juga meminta pemerintah Indonesia stop pemekaran daerah. “Stop pemekaran, berhenti DOB (Daerah Otonomi Baru).”

“Kalau tidak berhenti DOB, kami akan lakukan operasi sampai hanya orang Papua yang ada. Masyarakat sipil yang lawan, akan kami potong sampai mata. Saya siap bertangugngjawab,” kata Bocor Sobolim mengancam.

Video yang beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp itu berdurasi 2 menit 50 detik. Tiga hari sebelumnya, tepatnya pada Sabtu 16 Juli 2022, pembantaian warga sipil oleh KKB Papua terjadi di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga. Aksi brutal TPNPB-OPM pimpinan Egianuas Kogoya itu menewaskan 11 orang, tiga di antaranya asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih