Polemik Politik

Masyarakat Mendukung Proyek Lumbung Pangan Nasional

Oleh : Made Raditya )*

Lumbung Pangan Nasional merupakan bukti keseriusan pemerintah pusat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional maupun daerah, hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

            Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, menyatakan dirinya mendukung penuh proyek pengembangan lumbung pangan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.

            Sugianto mengatakan, dirinya siap menyukseskan pengembangan proyek tersebut, diantaranya melalui berbagai pembangunan sarana dan prasarana penunjang yang dibutuhkan.

            Dirinya berjanji, akan meningkatkan pembangunan jalan di daerah tersebut berupa pengaspalan. Tujuannya adalah untuk menunjang pengembangan ketahanan pangan nasional yakni food estate, sekaligus mempermudah warga dalam melakukan berbagai aktifitas.

            Hal ini tentu merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah provinsi kepada pemerintah pusat maupun masyarakat dalam mewujudkan pengembangan ketahanan pangan.

            Pengembangan food estate juga diyakini dapat memberikan banyak manfaat pada berbagai sektor, tak hanya pertanian, peternakan maupun perkebunan, namun juga terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan infrastruktur.

            Pada kesempatan berbeda, Ketua Komisi V DPR, Lazarus menyatakan, pihaknya mendukung penuh langkah Pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin yang ingi memaksimalkan produk pangan nasional di tengah pandemi Covid-19 lewat pengembangan produksi di bekas lahan gambut di Kalimantan Tengah.

            Dijelaskan oleh Lazarus, laham gambut itu adalah aset nasional yang pengerjaannya sudah dimulai sejak era Soeharto, dan selama ini masyarakat juga sudah menanaminya dimana padi dapat tumbuh baik dan berproduksi, walaupun hasilnya kurang maksimal.

            Satu hal yang komisi V ingatkan adalah agar Kementerian Pertanian agar benar-benar terlibat dalam memastikan bagaimana supaya lahan ini menjadi produktif dan maksimal. Begitu pula dengan pelibatan Kementerian Pertahanan, Komisi V melihat bahwa jika ada tenaga yang bisa dikerahkan untuk membantunya, maka hal tersebut tentu saja positif.

            Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjelaskan Pemerintah sedang menyiapkan lumbung pangan di Kalimantan Tengah.

            Rencananya, proyek tersebut bakal dikerjakan di atas lahan seluas 165 ribu hektare, meski luas lahan potensial adalah sekitar 295.000 hektare.

            Ia juga menjelaskan, awalnya terdapat tiga alternatif wilayah pengembangannya. Yakni Merauke Papua, Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah. Akhirnya dipilihlah Kalimantan Tengah di eks lahan gambut. Tetapi lahan ini dipilih yang tidak ada gambutnya, yakni berupa lahan aluvial.

            Basuki menyatakan, kementeriannya tidak sendirian dalam mengerjakan proyek tersebut, Kementerian Pertahanan bahkan dilibatkan karena sektor pangan termasuk sektor pertahanan non militer. Lalu menyertakan BUMN yang akan mengolah 165 ribu hektare.   

            Pada kesempatan berbeda, Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, Nurdin Tampubolon mendukung program food estate atau lumbung pangan baru pemerintah pusat.

            Dukungan ini disampaikan Nurdin saat menggelar silaturahmi dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Kantor Kementan RI, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan.

            Menurut Nurdin, program tersebut harus didukung oleh semua pihak karena memiliki masa depan pertanian yang jauh lebih baik. Dukungan ini misalnya didorong korporasi dan masyarakat sekitar Kalimantan Tengah atau pihak terkait lainnya.

            Untuk menyukseskan rencana ini, Nurgin berharap adanya sinergi antara pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan. Sehingga tujuan utama dari rencana Presiden Jokowi tersebut dapat tercapai maksimal.

            Pihak Kementerian Pertanian juga mendorong pengembangan pertanian terpadu (integrated farming) guna mengukung upaya memerintah dalam mewujudkan lumbung pangan.

            Pola integrated farming ini merupakan pengelolaan pertanian terpadu, dimana dalam satu hamparan dibudidayakan banyak komoditas seperti padi, sayur, ayam, lele, sapi dan komoditas pangan lainnya.

            Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia memerlukan lumbung pangan baru sebagai cadangan logistik untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis pangan.

            Pengembangan lumbung pangan baru di luar pulau Jawa saat ini tengah daam proses pengerjaan dan diharapkan bisa  menjadi sumber cadangan logistik nasional untuk mencegah kekurangan pasokan pangan dalam negeri.

            Cadangan logistik tersebut juga digunakan untuk mengantisipasi krisis pangan sebagaimana yang diperingatkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO).

            Langkah ini pun patut kita dukung, karena dengan pengembangan lumbung pangan baru tersebut, diharapkan cadangan pangan nasional nantinya dapat terpenuhi dan dikelola dengan manajemen yang baik hingga dapat diekspor ke luar negeri.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih