Masyarakat Riau Dukung Pembubaran Ormas Anti Pancasila
PEKANBARU, LSISI.ORG – Forum pemerhati sosial kemasyarakatan mengadakan diskusi publik dengan tema “Save NKRI Peran Pers dan Mahasiswa Dalam Mendukukung Pembubaran Ormas Anti Pancasila” yang diadakan di salah satu restoran di Pekanbaru, Kamis (20/7).
Dalam paparannya, Ketua PW Muhammaddiyah Drs H Wan Abu Bakar mengungkapkan, pemerintah telah resmi menerbitkan peraturan pemerintah pengganti UU (Perppu) 2 Tahun 2017 tentang Ormas, yang salah satu aturan barunya tentang lembaga yang bisa membubarkan ormas.
PW Muhammadiyah mendukung sepenuhnya demokrasi, demokratisasi, kebebasan berpendapat dan berserikat. Karena itu jika Perppu diberlakukan, diperlukan mekanisme yang jelas dan pemberlakuan yang transparan sehingga tidak menjadi alat kekuasaan untuk mengadili kelompok kritis dan pemikiran.
“Perppu 2/2017 diterbitkan karena UU 17/2013 tentang Ormas dianggap sudah tidak memadai sebagai sarana mencegah meluasnya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945,” ujar pengurus PWI Riau Satria Batubara.
Selain mereka, narasumber lainnya dalam forum tersebut adalah Hajar Arsan dari Rais Surya Pimpinan Tertinggi di NU, perwakilan dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al Azhar, dosen sekaligus pimpinan redaksi media online GoRiau.com serta dihadiri sejumlah mahasiswa di Riau. Mereka menyerukan dukungan lewat berbagai seruan NKRI harga mati dan bubarkan ormas radikal.
Di Perppu memang ada peluasan, “kita harus mengingatkan sama pemerintah, kalau kita didirikan dengan nilai-nilai hukum, jadi bagaimana pun kita harus tetap teguh dengan dasar Negara kita yaitu Pancasila, walaupun ini semua tidak terlepas dari pengaruh politik,” tegas Hajar Arsan.
“Kalau anti-Pancasila, ya dibubarkan karena akan menimbulkan masalah. Artinya merusak kesepakatan bangsa kita selama ini yaitu keagamaan dan ke Indonesin itu harus menyatu dan bersinergi,” tangkas perwakilan dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.
Adapun sebagai ketua pelaksana dalam Forum Pemerhati Sosial Kemasyarakatan ini Elphi Alkhairi, yang dikoordinir oleh Amril Jambak.
Sumber : Neraca.com