Masyarakat Wajib Patuhi Protokol Kesehatan Cegah Penularan Covid-19
Oleh : Putu Prawira )*
Penyebaran corona makin menggila. Indonesia bahkan menjadi negara di Asia Tenggara yang memiliki jumlah pasien covid-19 terbanyak. Kondisi ini membuat kita perlu disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan. Jangan pernah melepas masker karena sekarang virus covid-19 bisa menular lewat udara yang kotor dan sirkulasinya tidak lancar.
Jumlah pasien yang terinfeksi virus covid-19 makin meningkat, bahkan mencapai hampir 2.000 orang per hari. Saat ini, total pasien corona lebih dari 100.000 orang. Tidak ada lagi provinsi di Indonesia yang bebas corona. Di Surabaya, bahkan statusnya bukan lagi zona merah, melainkan hitam. Penyebabnya karena di sana jumlah pasien covid-19 sangat banyak.
Ketika jumlah pasien meningkat, sayangnya tak diikuti dengan kenaikan dari jumlah orang yang mematuhi protokol kesehatan. Masih banyak orang yang malas pakai masker atau asal-asalan mengenakannya, sekadar agar tidak tertangkap oleh petugas yang merazia. Kerumunan orang juga muncul di pasar dan aturan physical distancing seakan hanya sejarah.
Aturan jaga jarak juga dilanggar oleh masyarakat, terutama yang mengadakan acara pesta. Padahal aturannya, maksimal mengundang 30 orang saja (termasuk keluarga). Namun kenyataannya diadakan pesta yang ramai, seperti dulu kala. Mereka lupa bahwa sekarang kita masih dalam pandemi covid-19 dan menyelenggarakan acara sesukanya, hanya demi gengsi.
Pelanggaran protokol kesehatan ini berbahaya karena bisa membentuk klaster baru. Jika imunitas orang-orang itu bagus, memang tidak bisa tertular corona. Namun sekarang banyak orang tanpa gejala yang tampaknya sehat tapi tiba-tiba ambruk. Ketika diperiksa dokter, ternyata ia terinfeksi virus covid-19 dan harus dirawat secara intensif di Rumah Sakit.
Ketika ada pasien baru maka akan rumit karena harus ada pengecekan kepada seluruh anggota keluarganya. Mereka harus mau melakukan tes swab agar yakin bahwa tidak tertular virus covid-19. Selain itu, masih ada tahap tracing alias penelusuran, pasien itu berkontak dengan siapa saja. Karena orang yang pernah kontak bisa jadi berstatus OTG juga.
Seharusnya kejadian seperti ini bisa dicegah jika semua orang taat pada protokol kesehatan yang diatur oleh pemerintah. Acara seperti syukuran dan pesta bisa ditunda atau dilakukan via online saja. Tiap orang wajib pakai masker. Jangan mengandalkan face shield karena virus corona bisa menular lewat udara, bukan lagi lewat droplet seperti saat awal pandemi.
Oleh karena itu, sosialisasi tentang pentingnya protokol kesehatan didengungkan terus oleh pemerintah. Tim satgas penanganan covid-19 di Indonesia juga sering mengirim SMS untuk mengingatkan warga agar pakai masker. Presiden Joko Widodo juga menyebut tentang kewajiban menaati protokol, ketika beliau berpidato atau diwawancarai oleh wartawan.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyatakan bahwa masyarakat perlu disadarkan untuk mematuhi protokol kesehatan. Sosialisasi itu bisa dilakukan dengan cara yang kreatif. Misalnya lewat lagu, peragaan langsung, atau yang lain. Jadi, ketika protokol kesehatan disiarkan dengan kreatif, maka masyarakat akan lebih mudah mengingat dan melaksanakannya.
Jika protokol kesehatan disosialisasikan dengan kreatif dan menyenangkan, anak-anak akan gampang mengingatnya. Mereka adalah golongan yang mudah tertular corona, jadi harus dikenalkan bagaimana cara mencuci tangan yang benar, jika keluar rumah pakai masker, dan lain-lain. Malahan mereka yang mengingatkan orang tua tentang pentingnya pakai masker.
Pandemi covid-19 masih berlangsung dan kita masih wajib menaati protokol kesehatan seperti wajib cuci tangan dan pakai masker kain. Jangan ceroboh dan malas pakai masker, karena sekarang corona bisa menular lewat udara. Lagipula, protokol kesehatan dibuat agar kita semua selamat dari penularan virus covid-19, jadi memang harus dijalani agar tetap sehat.
)* Penulis aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiwa Cikini