Mendukung Pembagian 300 Ribu Paket Obat Covid-19
Oleh : Anisa Salsabila )*
Presiden Joko Widodo bergerak cepat dalam menangani Pandemi Covid-19, salah satunya dengan pemberian paket obat gratis kepada masyarakat. Dengan adanya kebijakan tersebut, pasien Covid-19 diharapkan dapat segera sembuh.
Angka terkonfirmasi Covid-19 mengalami peningkatan cukup drastis, Pemerintah telah meluncurkan 300 ribu paket obat terapi covid-19 secara gratis untuk masyarakat di Pulau Jawa dan Bali. Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan bahwa pemberian tersebut tidak terbatas di Jawa dan Bali saja.
Di tahap awal, akan dibagikan 300 ribu paket untuk wilayah Jawa dan Bali. Tahap selanjutna, 300 ribu paket untuk luar Jawa – Bali.
Paket-paket ini bukan untuk diperjualbelikan. Erick mengatakan pemberian obat diprioritaskan untuk kalangan masyarakat yang tidak mampu.
Terdapat tiga jenis paket obat untuk kebutuhan selama 7 hari. Paket pertama dengan kotak berwarna biru untuk pasien OTG (orang tanpa gejala). Paket kedua berwarna hijau untuk orang dengan gejala demam dan kehilangan penciuman. Sementara paket ketiga berwarna orange yang diberikan kepada warga dengan gejala demam dan batuk kering.
Erick Thohir menginginkan agar masyarakat yang menjalani isolasi mandiri dapat segera sembuh dari covid-19. Dirinya juga akan mengawal kesiapan obat dan vitamin untuk paket-paket tersebut.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengaku pihaknya sudah menyalurkan paket obat gratis terapi covid-19 kepada masyarakat. Terdapat tiga kelurahan yang mendapatkan bantuan pemerintah tersebut, yakni Sunter Agung, Sunter Jaya dan Kebon Bawang.
Pada kesempatan berbeda, Presiden Joko Widodo memberikan sembako dan obat-obatan secara simbolis kepada warga di Kampung Sunter Agung, Jakarta Utara. Pemberian bantuan tersebut merupakan awal dari pemberian bantuan dari pemerintah kepada seluruh masyarakat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berlangsung.
Saat berada di lokasi pembagian, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan 200 ribu ton beras yang akan disalurkan dari Bulog (Badan Urusan Logistik). Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga membagikan paket obat. Mulai dari obat bagi pasien gejala ringan hingga gejala sedang.
Presiden Jokowi juga memaparkan, pada awal ini pemerintah akan membagikan 300 ribu paket obat kemudian minggu depan diteruskan 300 ribu yang berikutnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut berharap agar sembako dan obat-obatan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat. Sehingga, masyarakat dapat lebih tenang di tengah Pandemi Covid-19.
Presiden Jokowi juga meluncurkan paket obat untuk pasien covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di wilayah Jawa-Bali. Obat tersebut ditujukan untuk OTG. Selain itu pemerintah juga membagikan bantuan sosial berupa sembako dan uang tunai kepada masyarakat. Pembagian untuk meringankan beban masyarakat di tengah kebijakan PPKM Darurat.
Sementara itu, Presiden Jokowi juga telah memerintahkan kepada TNI untuk mendistribusikan paket obat-obatan kepada masyarakat di wilayah Jawa dan Bali termasuk memastikan bahwa obat-obatan tersebut sampai kepada tangan masyarakat yang membutuhkan.
Marsekal Hadi Tjahjanto selaku Panglima TNI memastikan akan memegang amanah yang diberikan Presiden Joko Widodo mengenai penyaluran bantuan obat dan vitamin untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di wilayah Jawa dan Bali.
Eks Kepala Staf Angkatan Udara tersebut menyampaikan Babinsa akan menjadi garda terdepan. Babinsa akan mendukung petugas dari puskesmas maupun bidan-bidan di desa. Untuk memastikan bahwa pendistribusian obat isoman berjalan dengan baik tanpa adanya penyelewengan, pihak TNI akan melakukan kordinasi dengan petugas puskesmas, pemerintah daerah, dinas kesehatan dan jajaran kepolisian.
Bantuan obat isoman akan diberikan kepada masyarakat yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku dari pihak puskesmas. Nantinya puskesmas maupun Bidan desa akan melakukan triase yakni membagi pasien isolasi mandiri menjadi sejumlah kategori, antara OTG dan pasien dengan gejala ringan. Sehingga, pembagian obat akan disesuaikan dengan data tersebut.
Hadi mengatakan, syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan paket obat tersebut adalah bukti hasil tes PCR positif. Syarat lainnya yakni warga menjalani isolasi mandiri. Jika memenuhi persyaratan tersebut, warga atau keluarga diminta untuk menghubungi bidan desa atau petugas puskesmas terdekat.
Program ini tentu saja patut didukung dan diharapkan akan semakin bertambah pula masyarakat yang terbantu karena terdampak PPKM, serta menambah imunitas bagi masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini