Mendukung Proyek Strategis Nasional
Oleh : Aldia Putra)*
Pemerintah terus berkomitmen untuk melanjutkan Proyek Strategis Nasional di tengah Pandemi Covid-19. Keputusan tersebut pun dianggap tepat karena keberlanjutan PSN dapat mendorong peningkatan perekonomian serta penciptaan lapangan kerja baru.
Proyek Strategis Nasional tentu saja patut dipertanyakan progresnya, karena bagaimanapun juga, pembangunan tersebut dibangun oleh pajak yang dibayar oleh rakyat. Sehingga memang sepatutnya proyek tersebut dilanjutkan demi perbaikan ekonomi setelah nanti New Normal diterapkan.
Kriteria proyek strategis ini adalah proyek yang memiliki peran terhadap perekonomian, kesejahteraan sosial dan berdampak positif pada lapangan kerja. Proyek strategis tersebut juga diharapkan dapat memberikan keberlanjutan lingkungan hidup serta sejalan dengan aspek-aspek lain.
Penilaian tersebut tentu saja menjadi hal yang harus ditaati, hal tersebut bertujua agar proyek yang dijadikan proyek strategis nasional benar-benar berguna bagi seluruh masyarakat yang ada di Indonesia.
Tentu akan menjadi sesuatu yang nirfaedah ketika keberlanjutan proyek nasional tersebut digunakan untuk memperkaya oknum yang ingin menggendutkan rekening pribadinya.
Salah satu proyek yang menjadi usulan agar dijadikan proyek strategis nasional adalah kawasan Industri pulau Obi. Karena disana ada proyek smelter yang sudah dimulai pada tahun 2016. Proyek ini diusulkan menjadi Pryoyek Strategis Nasional (PSN) karena banyak investor dari Indonesia. Total nilai investasinya sebesar 1 miliar USD.
Selain itu proyek strategis yang diharapkan dapat dilanjutkan adalah proyek jalan tol yang menghubungkan Kediri dan Tulungagung. Tol membuat perjalanan makin dekat dan singkat. Hal ini bertujuan agar ekspedisi pengiriman barang dapat berjalan lancar hingga berdampak pada ekonomi yang menguat.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa pelaksanaan sejumlah proyek agenda-agenda strategis bernilai ratusan triliun rupiah tidak boleh terhenti meski Indonesia tengah dilanda pandemi covid-19.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, walau saat ini kita sedang menghadapi pandemi. Agenda-agenda strategis yang sangat penting bagi bangsa dan negara kita yang jadi prioritas bagi kepentingan nasional tidak boleh berhenti dan tetap harus kita lanjutkan.
Menurut Jokowi, agenda strategis tersebut tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi saja, tetapi juga pendidikan, kesehatan dan peningkatan kualitas SDM.
Fokus pemerintah dalam menangani pandemi covid-19 memang diperlukan, namun hal tersebut jangan sampai melupakan target pembangunan strategis demi pemulihan ekonomi.
Namun, dirinya mencium adanya permasalah pembebasan lahan yang dinilai menghambat pelaksanaan PSN.
Mantan Walikota Surakarta tersebut meminta agar proyek-proyek yang sudah ditetapkan dalam PSN bisa diprioritaskan. Terlebih untuk proyek-proyek yang dinilai berdampak langsung terhadap pemulihan ekonomi.
Namun pelaksanaan PSN masih menghadapi berbagai kendala. Jokowi mengaku mendapatkan informasi bahwa salah satu kendala pelaksanaan PSN adalah pembebasan lahan.
Kendala pembebasan lahan salah satunya dialami oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC. Pihaknya mengatakan bahwa proses pembebasan lahan di wilayah Jakarta tidak bisa dilakukan di tengah pandemi corona.
Di tengah situasi wabah, pertemuan fisik dituntut sangat minim, hal tersebut berakibat pada sulitnya membebaskan lahan.
Dalam sebuah kesempatan rapat terbatas, Presiden Jokowi ingin memastikan program-program prioritas ini tetap berjalan tetapi tetap mengikuti segala protokol kesehatan yang sudah dihimbau.
Presiden Jokowi juga sudah meneruma usulan 245 proyek baru untuk dimasukkan ke dalam proyek strategis nasional. Dari usulan tersebut pihaknya telah menyetujui 89 proyek.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dari 245 proyek usulan tersebut yang diterima masuk ke dalam PSN sebanyak 89 proyek, dengan total nilai sebanyak Rp 1.422 triliun.
Airlangga menuturkan, 89 proyek yang lolos tersebut, 56 diantaranya merupakan proyek usulan baru. Kemudian 10 proyek merupakan proyek perluasan dari sebelumnya, 15 proyek dikelompokkan dari program baru dan 8 proyek ketenagalistrikan.
Pandemi virus corona atau covid-19 memang berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Pemulihan ekonomi adalah sebuah keharusan agar masyarakat dapat kembali beraktifitas dan mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk menafkahi keluarga.
)* Penulis aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini