Mengapresiasi Aparat Keamanan Berhasil Sergap Markas KST Papua
Oleh : Yowar Matulessy )*
Aparat keamanan berhasil menggelar operasi penggerebekan kepada markas KST Papua pimpinan Egianus Kogoya yang memang selama ini terus meresahkan dan kerap kali menyebarkan berbagai macam tindak teror.
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono mengatakan bahwa pihaknya jelas akan terus bersikap dengan sangat tegas kepada Kelompok Separatis dan Teroris (KST) di Papua. Meski seluruh pendekatan yang digunakan oleh aparat keamanan memang tetap mengedepankan pendekatan dengan cara humanis, namun pihaknya juga tetap mengutamakan adanya penegakan hukum bersama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Dengan sangat tegas, Laksamana Yudo Margono mengungkapkan bahwa siapapun pihak yang mengganggu masyarakat, termasuk itu datang dari gerombolan separatis di Bumi Cenderawasih yang memang selama ini terus melakukan berbagai macam gangguan kepada masyarakat orang asli Papua (OAP), maka pihaknya akan dengan cepat melakukan pengejaran dan penangkapan, yang kemudian nantinya akan diserahkan ke kepolisian sebagai tindak lanjut penegakan hukum sesuai dengan konstitusi negara.
Tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh masyarakat di Indonesia sendiri, termasuk juga masyarakat di provinsi paling Timur di Tanah Air itu sangat penting untuk bisa bersama-sama berupaya menciptakan wilayah yang aman, damai serta kondusif. Segala pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga terus digencarkan di sana.
Sehingga, untuk melancarkan proses percepatan pembangunan di Papua, yang mana tentu juga akan membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka antara pihak warga sendiri, aparat keamanan serta pemerintah pun harus menjalin integrasi yang baik supaya seluruh aktivitas sosial yang dilakukan di Tanah Papua juga mampu berjalan dengan aman.
Seluruh aktivitas sosial yang berada di Bumi Cenderawasih pun juga masih sangat banyak memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar segalanya bisa berjalan dengan lancar. Pasalnya memang masyarakat di Papua sendiri juga masih sangat membutuhkan dukungan semua elemen.
Sebagai contoh, beberapa sekolah di sana masih banyak yang para gurunya meninggalkan tempat sehingga kegiatan belajar dan mengajar tidak bisa dilakukan dengan optimal. Kemudian beberapa moda angkutan umum di Bumi Cenderawasih juga sebagian diantaranya masih sangat perlu adanya bantuan.
Maka dari itu, pihak aparat keamanan dari personel gabungan menegaskan bahwa akan terus melaksanakan operasi teritorial di Papua dan juga TNI akan terus membantu Polri dalam upaya penegakan hukum di sana.
Baru-baru ini, apresiasi sangat tinggi patut diberikan oleh seluruh masyarakat di Indonesia kepada bagaimana hasil kerja keras dan kerja nyata yang dilakukan oleh jajaran aparat keamanan dari personel gabungan, yang mana berhasil melakukan penggerebekan pada markas Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Bahkan dalam upaya penggerebekan markas gerombolan makar tersebut, diketahui pula bahwa terdapat sebanyak 3 (tiga) orang anggota KST tewas. Terkait dengan keberhasilan penggerebekan yang dilakukan, Penglima Daerah Militer (Pangdam) XVII / Cenderawasih, Mayor Jenderal (Mayjen) Izak Pengemanan menjelaskan bahwa operasi penggerebekan itu dilakukan sebagai buntut dari terbunuhnya tiga warga sipil Papua pada tanggal 16 Agustus 2023 lalu di Batas Batu.
Penggerebekan markas KST pimpinan Egianus Kogoya tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 1 September 2023 di Kampung Aluguru, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga. Bukan hanya melakukan penggerebekan saja, namun pihak TNI juga berhasik mengamankan sejumlah barang bukti dari markas tersebut. Sejumlah barang bukti yang dimaksud adalah berupa senjata, amunisi, peralatan hingga dokumen yang mengindikasikan adanya aktivitas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB – OPM).
Pada penggerebekan yang dilakukan, sempat terjadi kontak tembak antara pihak aparat keamanan dengan gerombolan separatis tersebut. Kemudian dalam kontak tembak itu, menewaskan tiga orang anggota KST bernama Army Tabuni, Ganti Gwijangge dan satu rekan mereka lainnya yang belum teridentifikasi identitasnya.
Kronologi dari operasi tersebut, awalnya pihak Satuan Tugas (Satgas) Tim Taipur melihat sebanyak 4 (empat) anggota KST dengan membawa senjata berjenis laras panjang di sekitaran sungai pada hari Kamis tanggal 17 Agustus 2023, mereka diduga akan datang dari arah PT. Delarosa menuju ke Camp Matoa Belakang. Kemudian pada 28 Agustus aparat melihat adanya aktivitas mencurigakan di tepi sungai. Sehingga mereka mulai menyusun rencana untuk melakukan penyergapan.
Menurut Pangdam, markas dari gerombolan separatis yang berada di Kampung Aluguru yang digerebek tersebut merupakan markas besar dari KST pimpinan Egianus Kogoya. Setelah melakukan penggerebekan, kini aparat keamanan pun berhasil untuk melakukan pengambil alihan pada markas itu.
Operasi penggerebekan markas besar KST Papua pimpinan Egianus Kogoya berhasil dilakukan oleh aparat keamanan. Apresiasi sangat tinggi patut diberikan kepada bagaimana segenap aparat yang memang selama ini terus berjuang demi mengawal kedamaian dan menciptakan kondusifitas di Bumi Cenderawasih.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Manado